Pages

Sunday 3 March 2013

Kisah Alm. Soeharto lebih suka memancing dilaut dibanding di AIR KERUH

Mantan Presiden Soeharto dikenal sebagai penghobi memancing. Pak Harto, memiliki banyak lokasi untuk memuaskan hobi memancing. Baginya, memancing melatih kesabaran.

Dalam otobiografinya, Pak Harto menyampaikan, sering meluangkan waktu liburnya di laut. "Kalau hari libur kadang-kadang saya pergi ke laut atau Tapos," demikian tertulis di otobiografi. Banyak cerita-cerita menarik tentang Pak Harto dan hobinya memancing. Berikut di antaranya

1. Rumor marinir di bawah kapal

Mantan Menteri Penerangan Harmoko mengaku punya cerita menarik tentang hobi memancing Pak Harto. Saat itu, akhir 1987 dia memancing bersama Pak Harto dan pejabat lainnya seperti Fuad Hasan, Bustanul Arifin, serta Ismail Saleh.

Saat itu berkembang rumor tentang sebab di balik kehebatan Pak Harto mendapat ikan besar saat memancing. "Pak ini ada cerita yang berkembang di masyarakat. Katanya jika bapak memancing, di bawah ada marinir yang menyediakan ikan untuk dipasangi umpan pancing," tanya Harmoko seperti diceritakannya dalam buku Pak Harto, the untold series. "Lihat saja nanti," kata Pak Harto.

Ternyata, ujar Harmoko, rumor itu tidak benar. Pak Harto sering mendapat ikan besar karena kesabarannya dan memang pandai memancing, bukan karena ada marinir di bawah kapal yang menyodorkan ikan.

2. Mancing nganggo duit

Putri Pak Harto, Siti Hardiyanti Indra Rukmana atau Mbak Tutut punya cerita menarik tentang hobi ayahandanya yaitu memancing. Ternyata, tidak setiap kali memancing Pak Harto mendapat ikan. Pernah, suatu kali Pak Harto tidak mendapat ikan.

Meski tidak mendapat ikan dari memancing, pulangnya Pak Harto tetap membawa ikan. Ibu Tien heran mengapa saat pulang memancing kok ikannya macam-macam. "Ibu suka tanya. Mancing neng endi (di mana). Lalu bapak jawab, mancing nganggo duit (mancing pakai uang alias beli)," demikian tutur Mbak Tutut dalam buku Warisan daripada Soeharto terbitan penerbit buku Kompas karya Julius Pour.

Menurut Mbak Tutut, Pak Harto memancing untuk menenangkan pikiran. Memancing juga untuk melatih kesabaran.

3. Dari Teluk Jakarta yang kotor ke Selat Sunda

Dalam bukunya Ratusan Bangsa Merusak Satu Bumi, mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim menceritakan pengalamannya memancing bersama Pak Harto. Kejadiannya Maret 1978, mereka berangkat memancing di Teluk Jakarta. Mereka berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok.

Kepada Emil Salim, Pak Harto mengaku kecewa dengan kotornya Teluk Jakarta. "Cobalah lihat. Air laut dijejali sampah dan kotoran. Pembangunan baru berjalan 10 tahun tetapi sampah dan limbah sudah membunuh ikan-ikan di laut. Bagaiamana nanti kalau kita mulai membangun industri. Akan musnahkan kehidupan di laut kita," kata Pak Harto dikutip Emil Salim.

Mungkin karena itulah, Pak Harto kerap mencoba wilayah lain di luar Teluk Jakarta untuk memancing. Pak Harto sering memancing di kawasan Ujung Kulon serta Palabuhan ratu

4. Mancing bersama kanselir Jerman

Pada Oktober 1996, Indonesia kedatangan tamu negara yaitu Kanselir Jerman Helmut Kohl. Tamu negara tiba di Jakarta pada hari Sabtu. Agenda hari minggu, dia bersama Pak Harto memancing di sekitar Pulau Bira, Kepulauan Seribu. Sangat jarang tamu negara tampil dalam acara santai memancing bersama.

Foto memancing Pak Harto dan Helmut Kohl ini banyak di muat oleh berbagai media internasional. Pada kunjungan itu, Helmut Kohl datang bersama tiga menteri dan 56 pengusaha. Saat itu, topik yang sempat menjadi perbincangan adalah rencana pembangunan mass rapid transit (MRT), Jakarta Kota-Blok M.

No comments:

Post a Comment