(foto: abror/presidenri.go.id)
Pertemuan dengan Diaspora Indonesia
SBY: Teruslah Berkontribusi untuk Indonesia Dimanapun Anda Berada
Berlin, Jerman: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj
Ani Bambang Yudhoyono bertemu dengan Diaspora Indonesia, di Ruang Ballsaal,
Hotel Adlin Kempinski, Berlin, Jerman, Selasa (5/3) pukul 13.30 waktu setempat,
atau 19.30 WIB. Acara dihadiri diaspora dari 9 negara, yaitu Jerman, Australia,
Belanda, Austria, Ceko, Inggris, Perancis, Rusia, dan Spanyol.
Kepada Diaspora Indonesia yang hadir, Presiden SBY menjelaskan
bahwa adalah hak dan pilihan seseorang apakah ingin tetap tinggal di luar
negeri, seperti di Jerman, atau kembali ke tanah air setelah selesai menuntut
ilmu. “Tidak boleh saya memaksakan untuk kembali ke tanah air, atau melarang
untuk kembali ke tanah air,” kata Presiden SBY.
“Dimanapun, asal jangan melupakan negeri kita, teruslah berpikir
what can we do for Indonesia?. Apakah membangun network, apakah membuat
jembatan investasi, atau berkontribusi pada pemikiran. Apapun, itu sudah
menjadi pahlawan. Tidak penting apakah anda kembali ke Indonesia atau tetap
berada di luar negeri,” SBY menjelaskan.
Tetapi yang paling penting, lanjut Presiden SBY, teruslah
berkontribusi untuk tanah air kita. “Kalau suatu saat negara memanggil, seperti
dulu Bapak Habibie dipanggil, ya kembalilah. Saya melarang menteri-menteri saya
memanggil orang-orang Indonesia yang hebat di luar negeri tanpa memberikan
kepastian. Dipanggil untuk apa, pekerjaannya apa? Kalau semuanya pasti, saya
dukung untuk kembali,” tegasnya.
“Oleh karena itu, sejalan dengan pengembangan MP3EI, investasi,
pembangunan infrastruktur, dan industrialisasi, kalau nanti dipanggil ke tanah
air, kalau memang cocok, kembalilah ke tanah air,” tambahnya.
Menurut Kepala Negara, banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di
luar negeri, dan statistik mengatakan kebanyakan dari mereka memilih belajar di
bidang ekonomi, hukum, bisnis, politik. “Itu bagus karena negara kita
membutuhkannya. Tetapi tidak ada banyak yang belajar engineering. Oleh karena
itulah, dengan Jerman ini kami sungguh ingin ada kerja sama yang riil untuk
meproduksi lebih banyak engineer atau insinyur agar mereka siap mental untuk
membangun infrastruktur yang akan banyak sekali kita lakukan,” terang SBY.
“Semua kita perlukan, namun setelah saya hitung, kita membutuhkan
lebih banyak engineering. Engineer ini dalam arti yang luas. Mudah-mudahan bisa
kita penuhi,” harap Presiden.
Sebelumnya, Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman Eddy
Pratomo dalam laporannya menjelaskan, pertemuan ini dihadiri 60 diaspora
Indonesia dari berbagai profesi, seperti dosen, staf peneliti, dan mahasiswa
tingkat doktor. “Acara silaturahmi dengan Bapak Presiden ini semakin berarti
karena berbarengan dengan penyelenggaraan Simposium Ketahanan Bumi yang
diadakan di Berlin, pada tanggal2-3 Maret 2012,” kata Eddy.
Hadir dalam silaturahmi dengan Diaspora Indonesia antara lain,
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Seskab Dipo Alam, Menteri Perindustrian
MS Hidayat, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Gubernur Sulawesi Utara Sinyo
Harry Sarundajang, dan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo. (osa/dit)
Sumber:www.presidenri.go.id
No comments:
Post a Comment