Pages

Friday 22 March 2013

NEGARA ini bukan maenan,..mas bro !!!!!

Badan Intelijen Negara (BIN) sudah memantau akan adanya aksi unjuk rasa pada 25 Maret mendatang. Tema yang diusung kelompok itu yakni menurunkan presiden.

Isu kudeta menghantui Presiden SBY di saat masa kepemimpinannya kurang dari dua tahun lagi. Aksi demo besar-besaran pada 25 Maret mendatang disebut-sebut akan menggulingkan presiden dan menggantikan dengan pemerintahan transisi.

Menariknya, demo yang diklaim akan bergerak di 17 provinsi dengan Jakarta sebagai pusatnya akan mengusung lima tuntutan. Mantan anggota DPR dari PKB Effendy Choiri mengungkapkan lima tuntutan yang diberi nama Panca Tuntutan Rakyat (Pantura) itu berisi nasionalisasi tambang migas, turunkan harga, hentikan liberalisasi impor, selesaikan kasus korupsi yang melibatkan Istana, dan hentikan konflik SARA dan adili pelanggaran HAM.

"Jadi kami melalui presidium, minta dukungan h-4 di seluruh Indonesia di seluruh sektor menyertakan ultimatum," ujar Gus Choi usai menghadiri acara temu sipil dan militer di Gedung Joeang, Menteng, Jakarta Pusat.

"Tidak ada kepentingan pribadi semua untuk rakyat dan mendorong kedaulatan rakyat Indonesia," imbuhnya.

Jika di tahun 2013 Presiden SBY digoyang dengan 'Pantura', saat peralihan kekuasaan dari Orde Lama ke Orde Baru, Presiden Soekarno digoyang dengan aksi mahasiswa yang menyuarakan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura).

Tritura adalah 3 tuntutan kepada pemerintah yang diserukan para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). Selanjutnya diikuti oleh kesatuan-kesatuan aksi yang lainnya seperti Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI), dan Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI), serta didukung penuh oleh Angkatan Bersenjata.

Tritura berisi: Bubarkan PKI beserta ormas-ormasnya, perombakan kabinet Dwikora, dan turunkan harga dan perbaiki sandang-pangan.

Aksi itu berawal dari gelombang demonstrasi menuntut pembubaran PKI yang semakin kencang pasca peristiwa G30 S. Presiden Soekarno tidak segera mengambil tindakan konkret.

Pada tanggal 21 Februari 1966 Presiden Sukarno mengumumkan reshuffle kabinet. Namun, dalam kabinet itu duduk para simpatisan PKI. Kenyataan ini menyulut kembali mahasiswa meningkatkan aksi demonstrasinya. Tanggal 24 Februari 1966 mahasiswa memboikot pelantikan menteri-menteri baru.

Dalam insiden yang terjadi dengan Resimen Cakrabirawa, Pasukan Pengawal Presiden Sukarno, seorang mahasiswa Arief Rahman Hakim Gugur. Pada tanggal 25 Februari 1966 KAMI dibubarkan, namun hal itu tidak mengurangi gerakan-gerakan mahasiswa untuk melanjutkan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura).

Aksi Tritura ini berujung dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) yang memerintahkan kepada Mayor Jenderal Suharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia dan ormas-ormasnya. Kepemimpinan pun beralih dari Soekarno ke Soeharto.

Negara bukan maenan

Melihat fonumena negeri ini, ketika yang satu berkuasa dan yang kecewa, maka selalu dilahalkan cara-cara yang merugikan RAKYAT INDONESIA. Baik melalui demontrasi atau pun mengungkap kebobrokan lewat opini media.

Ini Negara BUNG !!!! Bukan maenan ! ungkap YAR sebagai KETUM FAB-INDONESIA.
Kalau kalian tidak puas dengan ketidakberesan negeri ini, sebaiknya tempuh cara-cara konstitusi.Kalau tidak, Anda akan berhadapan dengan Rakyat dan Militer negeri ini.
Cukuplah mengorbankan kehidupan rakyat kecil, Anda yang punya kepentingan tetapi rakyat kecil dilibatkan hingga makin melarat.

Saran kami sebagai forum anak bangsa indonesia, sebaiknya menempuh cara-cara konstitusi, boiarkan PEMERINTAH menyelesaikan tugasnya dan kita lihat tolak ukur keberhasilannya atau tidak.Kalau masalah Korupsi dan lainnya, to penegak hukum negeri ini juga tidak bisa menjalankan tuganya sebagaimana mestinya.Kalau melihat Partai-nya,..hampir semua partai negeri ini KORUPSI, baik partai agama maupun partai nasionalis ,..ungkap YAR.

Harapan Forum kami,..silahkan mengepresiasikan saran dan lainnya tetapi tolong jaga kedamaian negeri ini.

Thursday 21 March 2013

Sungai di Sinjai berubah warna

Warga Biringere, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, dikagetkan dengan warna air Sungai Biringere yang tiba-tiba berubah biru, Kamis (21/3/13) pagi.

Keanehan ini, membuat ratusan warga berkumpul di pinggir sungai untuk melihat perubahan warna  air sungai tersebut. Menurut seorang warga setempat, Hajir, fenomena tersebut baru terjadi kali ini.

"Kami kaget karena air sungai tiba-tiba berwarna biru tua. Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya," kata Hajir.

Namun, meski terlihat berwarna biru, namun jika air sungai itu diambil menggunakan wadah, warnanya tetap bening seperti air biasanya. Tidak seorang pun warga yang mengetahui penyebab perubahan warna air sungai itu.

Lantas Fonumena ini disangkut pautkan dengan PILKADA SINJAI yang mengatakan bahwa Sobirin Yahya dari partai Demokrat akan menjadi PEMIMPIN atau BUPATI SINJAI nantinya,...Amin !

Mahasiswa Makassar Jadi Kandidat Ketua Umum PB HMI


M Arief Rosyid Hasan Pria kelahiran Ujung Pandang, 04 September 1986 ini Dengan segenap niat tulus untuk untuk menjadi bagian dari upaya perbaikan kehidupan bangsa dan ummat maka dia mencalonkan diri sebagai Kandidat Ketua Umum PB HMI periode 2013-2015 pada kongres 15-22 Maret di Asrama Haji Pondok Gedek Jakarta.
Arief kini masih aktif sebagai mahasiswa S-2 bidang kesehatan masyarakat di Universitas Indonesia (UI) dan masih aktif menjadi pengurus PB HMI sebagai Wakil Sekretaris Jenderal. dia Alumni dari jurusan Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.
Dengan latar background akademis sebagai dokter gigi, dia terbiasa untuk mendiagnosa penyakit lalu memberikan serangkaian tindakan terapis. Selama 8 tahun malang melintang berkiprah di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dia melihat bahwa masih ada potensi yang sangat besar bagi HMI untuk turut serta berkontribusi dalam usaha perbaikan kehidupan bangsa dan ummat yang sedang “sakit”. Sebagai lembaga kemahasiswaan tertua di republik ini, HMI tentunya telah dilengkapi dengan modal Hardware dan software organisasi yang cukup mapan untuk melakukan injeksi perubahan. Tetapise belum itu ada beberapa hal yang masih butuh dibenahi mengingat Skala organisasi yang sangat besar dan tuntutan akan perubahan yang semakin pesat.
Berangkat dari kegelisahan ini dia beranggapan bahwa HMI harus mulai melakukan transformasi menjadi “Living organization”-organisasi yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan serta mampu meningkatkan kapasitasnya untuk terus belajar sehingga mampu meningkatkan kemampuan untuk menciptakan daya kreasi dan Inovasi. Secara eksternal HMI harusnya mulai menjadi elemen yang dapatmenginspirasi lahirnya optimism masyarakat.Berbekal optimism ini maka dengan sendirinya akan terbangun kemandirian yang pada akhirnya mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa.
Adapun Visi-misi Arief dituangkan dalam 7 tujuh platform bertema "HMI untuk Rakyat". "HMI untuk Rakyat adalah mengembalikan para kader HMI ke tengah-tengah masyarakat. HMI harus menjadi pemberdaya dan pembawa api perubahan di masyarakat. Ia harus bekerja untuk mendorong kekuatan sipil, peningkatan kapasitas warga di berbagai bidang, dan menjadi jembatan advokasi atas kemajuan dan hak-hak masyarakat,".
Adapun ringkasan isi visi-misi yang dicanangkan itu terdiri dari, pertama, gerakan volunteering HMI, yakni harus lebih banyak turun ke masyarakat melakukan pemberdayaan dan advokasi masyarakat dengan mendorong cabang-cabang HMI sebagai garda terdepan pengabdian masyarakat. Kedua, lembaga kekaryaan sebagai pilar perkaderan, yang akan memangkas kegiatan seremonial dan lebih fokus pada upaya pengembangan kapasitas kader di seluruh Indonesia melalui penguatan Lembaga Kekaryaan dan Pengembangan Profesi. 
Ketiga,mengembalikan harga diri sebagai lembaga intelektual, lantaran HMI memiliki sejarah panjang yang banyak melahirkan para intelektual dan pembaharu bangsa. Keempat, Jalan Diponegoro 16 A sebagai sentrum gerakan di Indonesia, di mana sekretariat HMI berada, harus kembali menjadi tempat terbuka bagi setiap orang untuk bebas menyatakan pendapat, sikap serta menjadi wahana berekspresi yang kondusif.
Kelima, penguatan kepengurusan HMI, yakni harus bekerja optimal dan sungguh-sungguh agar organisasi ini dapat kembali bangkit sebagai institusi kemahasiswaan yang disegani. Keenam, penegakan konstitusi HMI, sebab konstitusi merupakan bagian yang sangat sentral dalam tubuh HMI karena memuat kerangka dasar yang mengatur setiap gerak dalam roda organisasi. Ketujuh, revitalisasi Badan Kooordinasi (Badko), disebabkan struktur yang terlalu terpusat menjadi sebuah kendala tersendiri bagi tiap institusi sosial di tengah pesatnya laju globalisasi.
Sayangnya, dalam Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) beredar informasi money politik atau indikasi suap untuk memenangkan salah satu calon.
SEBAGAI organisasi ekstra kampus terbesar, HMI memang sangat rentan dipengaruhi kekuatan politik tertentu. Itulah sebabnya, politik uang dalam setiap pemilihan pimpinan HMI selalu saja menjadi perbincangan. Bahkan, untuk memperoleh satu suara saja, calon tertentu siap menggelontorkan Rp 300 juta.
Namun, tawaran suap itu ternyata tidak sepenuhnya bisa mempengaruhi para ketua cabang HMI se-Indonesia. Masih ada yang menginginkan pemilihan ketua umum dengan cara elegan, tanpa embel-embel uang.
“Malam ini jam 7.00 akan diadakan aksi bersama kader Hmi se-nusantara untuk memecat Ketum PB Hmi dan PJ PB Hmi,sekaligus usut tuntas kasus BLBI,Century,Hambalang dan Pajak keluarga Cikeas.Kader Hmi menolak Noer Fajriansyah untuk mencalonkan kembali menjadi Ketum PB Hmi. Bongkar smua suap Ketum PB Hmi ke seluruh Cabang yg di indikasikan sebesar Rp 300 juta rupiah untuk mengamankan keluarga Cikeas,” demikian bunyi pesan singkat yang diterima monitorindonesia.com, Rabu (20/3/2013) malam.
SUMBER: 
makassar.tribunnews.com/2013/03/12/mahasiswa-makassar-jadi-kandidat-ketua-umum-pb-hmi
monitorindonesia.com/nasional/21-nasional/14473-kongres-hmi-rp-300-juta-untuk-satu-suara.html

Saran Guru SMK KARTIKA MAKASAR untuk Bu ANI...


Apa yang akan dilakukan Presiden SBY dan Ibu Ani setelah pensiun nanti? Muhammad Rum punya saran. "Saya berharap setelah pensiun nanti, Ibu berkecimpung di dunia pendidikan untuk mengangkat image pendidikan di Indonesia yang sering dikatakan kurang baik," kata guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kartika Makassar, Sulawesi Selatan, tersebut.

Ibu Ani tersenyum sejenak, lalu menjawab, "Sekarang pun saya sudah terjun di bidang pendidikan, tidak tunggu pensiun," ujar Ibu Ani. Mengambdi, lanjut Ibu Ani, tidak mengenal batas pensiun.

Dialog ini terjadi dalam silaturahmi antara Ibu Ani dengan peserta Seminar dan Workshop Sekolah Kartika seluruh Indonesia, di Istana Negara, Rabu (20/3) pagi.

"Saya tidak mengenal batas pensiun, karena sebagai Ibu Negara hanya sebutan. Saya tetap akan berkecimpung dalam dunia pendidikan. Insya Allah akan saya jalankan terus bersama SIKIB, tapi belum kita tentukan apa bentuk SIKIB setelah 2014. Pengabdian tidak mengenal batas usia dan pensiun," Ibu Negara menjelaskan.

SIKIB atau Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) merupakan wadah para isteri menteri KIB yang pembentukannya diprakarsasi Ibu Ani. SIKIB, antara lain, memiliki program Indonesia Pintar yang diwujudkan dengan pengadaan mobil, motor, kapal, dan rumah pintar. Tujuannya membantu sarana pendidikan bagi masyarakat tidak mampu di daerah terpencil dan garis depan wilayah Indonesia. 

Peserta seminar yang lain, Amirudin, Kepala Sekolah SMK Kartika 18-2 Bintaro, Jakarta Selatan, memberikan apresiasi atas semangat Ibu Ani yang peduli terhadap kemajuan pendidikan. "Saya sangat mengapresiasi karena Ibu sangat mengebu-gebu dan bersemangat untuk meningkatkan pendidikan. Kami sebagai pendidik sangat senang dan bangga karena Ibu mencanangkan Indonesia Pintar," kata Amirudin yang berharap agar pendidik juga diberi pelatihan untuk mendukung Indonesia Pintar. 
Sementara itu dalam arahannya saat silaturahmi dengan peserta Seminar dan Workshop Sekolah Kartika seluruh Indonesia, Rabu (20/3) pukul 10.00 WIB, di Istana Negara, meminta agar Nilai kebangsaan  dijaga dan diaktualisasikan kapanpun dan dimanapun sebagai roh bangsa untuk terus hidup dan maju di masa depan. 

"Kita akui Indonesia rentan akan konflik sosial, oleh karena itu nilai kebangsaan harus tetap dipertahankan dengan baik." 
Gotong royong, solidaritas, dan toleransi harus dijalankan dengan maksimal agar mengubah wajah Indonesia di masa depan. "Globalisasi dan merebaknya virus individualistis menyebabkan nilai-nilai tersebut mulai pudar. Oleh karena itu sekarang harus menjadikan ketiganya sebagai pembelajaran wajib supaya membetuk karakter putra-putri bangsa," Ibu Ani berpesan.

Selain nilai kebangsaan, masa depan dan Indonesia yang bermartabat juga harus diwujudkan. Hal tersebut dapat dicapai dengan membumikan nilai-nilai kebangsaan. "Indonesia bermartabat merupakan masyarakat yang berbudaya, terdidik, memiliki solidaritas dan toleransi terhadap segala macam kemajemukan," Ibu Ani menjelaskan.

Pendidikan, lanjut Ibu Ani, merupakan bagian dari Tujuan Pembangunan Milenium atau MDGs. "Indikator kemajuan suatu bangsa dilihat dari kualitas SDM yang merupakan produk dari institusi pendidikan," kata Ibu Negara mengingatkan. "Jaminan mutu yang baik ditentukan bagaimana guru menstimulasi kegiatan belajar menjadi aktivitas yang penuh makna," Ibu Ani menambahkan.

Tujuan Yayasan Kartika Jaya untuk mewujudkan Indonesia Cerdas, ujar Ibu Ani, sejalan dengan yang dikampanyekan SIKIB melalui program Indonesia Pintar. Indonesia Pintar dengan tagline ''Gemar Membaca, Meraih Cita-cita'' memiliki tujuan untuk menjangkau mereka yang tidak terjangakau. Dalam perwujudannya dapat dilihat dari pengadaan mobil pintar, motor pintar, kapal pintar, dan rumah pintar
Sumber: http://www.presidenri.go.id/ibunegara
Auditor: FABi

Wednesday 20 March 2013

SAF diunggulkan grassroots di PILKADA SINJAI

Aroma pilgub di pemilukada Sinjai dipastikan masih akan terasa. Rivalitas tiga cagub diperkirakan paling kental dibanding pemilukada lainnya di Sulsel.

Selain rentang waktu antara pilgub dengan pemilukada Sinjai tidak terlalu jauh, pengaruh tiga cagub yang bertarung di pilgub Sulsel dipastikan terasa, mengingat Golkar dan Demokrat sama-sama mengusung kader terbaiknya di pemilukada Sinjai.

 Asumsi ini sehingga aroma persaingan Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA), Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garuda-Na) akan tetap terasa.

 Di Sinjai, Golkar mengusung pasangan Andi Mahyanto Massarappi-Andi Massalinri Latief, sedang Demokrat mengusung ketuanya, Sabirin Yahya-Andi Fajar Yanwar. Pada pemilukada Sinjai lalu, Sabirin adalah penantang kuat Andi Rudiyanto Asapa.

 Adapun Rudiyanto, pengaruhnya juga dipastikan akan memberikan sumbangsih positif terhadap calon yang didukung. Di pemilukada Sinjai, Gerindra yang berkoalisi PPRN, dan PAN mengusung Andi Seto Gradista Asapa-Andi Mukhtar Mappatoba. Dengan demikian, pertarungan antarkandidat yang diusung Golkar, Demokrat, dan Gerindra tidak bisa lepas dari pengaruh rivalitas tiga cagub Sulsel.

 "Pertarungan di Sinjai utamanya dari calon yang diusung Golkar, Demokrat, dan Gerindra tentunya akan dipengaruhi rivalitas tiga pimpinan partai yang maju di pilgub ini," kata pengamat politik UIN Makassar, Dr Firdaus Muhammad, Senin, 28 Januari.

 Kendati, Firdaus tetap tidak menafikan bahwa faktor figur juga sangat menentukan karena partai pengusung juga kadang tidak menjanjikan. "Adapun faktor Rudiyanto akan sangat berpengaruh terhadap calon yang akan didukung untuk mendulang suara di Sinjai," tambah Firdaus.

  Kendati, peluang tetap menjanjikan bagi kader yang diusung Golkar mengingat partai ini cukup mengakar di masyarakat, sepanjang figur yang diusung partai berlambang pohon rimbun ini bulat mendukung calon yang diusung. Yang terpenting, tidak mengulang kesalahan di pilwalkot Palopo. "Jadi faktor yang didukung SYL juga memiliki peluang," tandasnya.

 Kalau Golkar dan Gerindra punya peluang solid mendukung calon yang diusungnya, tidak demikian dengan Demokrat. Setidaknya ada dua kader partai berlambang Mercy ini yang coba peruntungan di Sinjai. Keduanya adalah Ketua DPC Demokrat Sinjai, Sabirin Yahya-Andi Fajar Yanwar, serta Sekretaris DPD Demokrat Sulsel, Andi Irwan Patawari-Andi Takdir Hasyim. Irwan memilih bertarung melalui koalisi Hanura, PBB, dan Kedaulatan.

Kendati, Demokrat Sulsel tetap yakin kader Demokrat Sinjai tetap solid mendukung calon yang resmi diusung partai. "Saya kira tidak berpengaruh pada kerja-kerja pemenangan Demokrat di Sinjai. Pak Sabirin Yahya dan pasangannya saya kira sudah sangat siap memenangkan pertarungan," kata Wakil Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah.
 
Berikut hasil survey terakhir versi FAB-Indonesia :
  1. Andi Jefrianto Asapa – Hermansyah 8,2% ok
  2. Andi Mahyanto Massarappi – Andi Massalinri Latief 10,6
  3. Mukhlis Isma – Musa Rasyid 2,59%
  4. Muh Hasan Basri Ambarala – A Sultani 5,7%
  5. A Seto Gadhista Asapa – A Muhtar Mappatoba  21,39
  6. Lukman Arsal – A. Djamaluddin 0,78%
  7. Amru Rijal Djunaid – Zainuddin Fatbang 2,07%
  8. Sabirin Yahya – Fajar Yanwar 34,5%
  9. Syamsul Qamar – Sitti Marwah Djufri 6,48%
Pemilih mengambang sekitar 7,2 %

Kalau dilihat dari waktu dan history pelaksanaan PILKADA kota SINJAI yang memasuki 3 minggu terakhir, maka besar harapan pasangan nomor urut 8 : Sabirin Yahya dan Fajar Yanwar akan memenangkan PILKADA kali ini.


BBM akan dinaikkan PEMERINTAH bulan April 2013

Pembahasan terkait BBM bersubsidi makin ramai saja. Kali ini, Kementerian Keuangan secara resmi sudah mengusulkan tiga opsi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, usulan tersebut disampaikan sebagai langkah untuk menekan pembengkakan subsidi BBM. “Salah satunya kenaikan harga,” ujarnya

Menurut Bambang, selain kenaikan harga, Kementerian Keuangan juga mengusulkan opsi pengendalian konsumsi atau pembatasan. Sedangkan opsi ketiga merupakan kombinasi antara kenaikan harga dan pengendalian. “Kalau detilnya nanti saja,” katanya.

Namun demikian, Bambang mengakui, kenaikan harga BBM bersubsidi memang menjadi opsi yang paling realistis untuk menekan subsidi BBM. Sebab, selain penghematannya langsung terasa, pelaksanaannya juga tidak membutuhkan persiapan infrastruktur yang memakan waktu. “Kita lihat nanti mana yang dipilih,” ucapnya.

Bambang mengatakan, pembenahan pada BBM bersubsidi memang harus segera dilakukan. Jika tidak, maka konsumsi BBM bersubsidi tahun ini dipastikan akan melampaui kuota yang sudah ditetapkan. “Kalau itu terjadi, anggaran subsidi bisa membengkak hingga Rp35 triliun,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, volume BBM subsidi dalam APBN 2013 dipatok sebesar 46 juta kiloliter (kl) diproyeksi tidak akan cukup. Sebab, realisasi konsumsi BBM subsidi diproyeksi bakal menembus 53 juta kl. Kelebihan 7 juta kl itulah yang akan membuat anggaran subsidi BBM harus nombok Rp35 triliun. Sehingga, pagu subsidi BBM yang ditetapkan Rp193,8 triliun diprediksi membengkak hingga Rp228 triliun.

Sementara ekonom Tony Prasetiantono mengatakan, pengendalian subsidi BBM merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan pemerintah menjaga kesehatan fiskal APBN. Jika tidak, subsidi BBM akan terus membebani dan membuat APBN rentan pada guncangan ekonomi. “Ini bahaya,” katanya.

Dari beberapa opsi yang ada, menurut Tony, kenaikan harga menjadi opsi terbaik. Dia menyarankan, harga Premium dan Solar dinaikkan Rp1.500 per liter, sehingga harga akan naik dari Rp4.500 per liter menjadi Rp6.000 per liter. “Jika tidak, maka kenaikan minimal adalah Rp1000 per liter,” ujarnya.

Menurut Tony, selain menantukan opsi untuk menekan subsidi BBM, faktor krusial lain adalah waktu. Dia menyebut, pemerintah harus bergerak cepat untuk memutuskan. Sebab, kebijakan BBM subsidi harus dilakukan paling lambat pada April ketika inflasi rendah. “Jika lewat April, momentumnya hilang,” ucapnya

SBY PARANOID HANTU REVOLUSI

Kudeta? Hari gini masih ada yang mau kudeta? Yang benar saja! Tak jaman lagi ingin berkuasa dengan menggulingkan pemerintah yang syah. Jentel dikit dong ah! Kudeta itu bukan masa lagi, bukan jamannya lagi ingin berkuasa, lantas mengkudeta pemerintahan yang syah. Di Indonesia tak kenal perebutan kekuasaan dengan kudeta, walau ada yang menulis bahwa peristiwa Pembrontakan G 30 S PKI adalah kudeta terselubung, tapi sampai saat tak terdengar bahwa itu adalah kudeta. Nyatanya pergantian kekuasaan berjalan antara Orde Lama( Orla) ke Orde Baru( Orba).

Kemudian ketika pergantian rezim Orba ke Orede Reformasi berjalan sebagaimana adanya, tak ada kudeta! Soeharto turun atau mundur setelah mendapat tekanan sedemikian rupa dari seluruh elemen masyarakat dan akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 Soeharto mundur setelah berkuasa 32 tahun. Kemudian kepemimpinan berganti berturut-turut dari dari Soeharto ke Habibie, Gus Dur, Megawati dan sekarang SBY. Semuanya berjalan sesuai dengan konstitusi. Habibie sebagai Presiden transisi dapat menyelenggarakan Pemilu 1999 melahirkan Gus Dur sebagai RI1.

Ketika Gus Dur diturunkan oleh MPR, itupun bukan karena kudeta, tapi karena kasus Bulog Gate, yang sampai saat ini tak terdengar apa dan bagaimana selanjutnya, Gus Dur diturunkan, tapi Gus Dur tak diajukan ke pengadilan, tanya kenapa? Kemudian naik Megawati sebagai Presiden menggantikan Gus Dur yang diturunkan, bukan karena Megawati melakukan kudeta, ini karena konstitusi juga, dimana dikatakan dalam UUD 45, bila Presiden berhalangan tetap, diturunkan dan berbagai alasan lain sehingga tak dapat bekerja, maka wakilnya akan menggantikannya secara otomatis sampai akhir masa jabatan Presiden tersebut.

Kemudian ada pergantian Presiden dari Megawati ke SBY, ini juga bukan karena kudeta, tapi karena konstitusi dengan diadakannya Pemilu secara langasung pada tahun 2004 dan 2009. SBY jadi Presiden yang pertama  dipilih secara langsung oleh rakyat dan ini syah. Jadi dalam sistem ketatanegaraan Indonesia tak dikenal adanya sistem kudeta, tak dikenal adanya perebutan kekuasaan karena Presidennya digulingkan! Tak ada itu, dan wajib kita sukuri sebagai sebuah bangsa yang beradab, tidak barbar.

Lalu kalau sekarang ada isu Kudeta, apa pula itu? Isu dari mana itu? Pemerintah jangan membuat rakyat tambah pusing, BBM dinaikan ya naikan saja, ini saja sudah membuat rakyat pusing tujuh keliling. Jangan rakyat ditambah lagi dengan isu-isu yang tak mendasar. Lagi pula kalau mau kudeta, kenapa pakai bilang-bilang, pihak yang mau kudeta pasti secara diam-diam menyusun kekuatan bersenjata, loh senjatanya dari mana? Panglima kan sudah "di tangan", kekuatan TNI masih "di tangan", kekuatan pemerintahan masih" di tangan", kekuatan dana dan daya juga masih " di tangan", apa lagi yang mau ditakuti?

Rakyat Indonesia permintaannya tak neko-neko, cukup sandang pangan dan hidup sejahtera, itu saja.  Rakyat jangan dibuat susah lagi dengan isu-isu "miring".  Kalau mau kudetapun harus punya kekuatan pendukung yang sangat besar dan biaya yang tak kecil untuk menggerakan rakyat, itupun kalau rakyat mau. Jadi biarkan rakyat berkerja dengan aman, nyaman, tentram dan tak ada ketakutan. Rakyat sudah pusing dengan kenaikan harga-harga dan biaya hidup, pusing dengan biaya sekolah yang mahal, pusing dengan berbagai macam uang pangkal, pusing dengan berbagai biaya yang harus dikeluarkan agar tetap hidup dan bertahan hidup.

Isu kudeta bukan jamannya lagi, lagi pula bila ada kudeta, apa manfaatnya buat rakyat? Jangan-jangan yang mengkudeta lebih buruk cara pemerintahan, bagaimana tidak lebih buruk, loh cara berkuasanya atau jadi Presidennya saja caranya tidak jentel, alias pakai kudeta, padahal kudeta itu bukan cara yang konstitusional, alias merebut kekuasaan yang resmi. Nah kalau caranya saja sudah salah, bagaimana mau memerintah dengan baik, jangan-jangan malah menjadi diktator! Dan menindas rakyat, agar kekuasaan hasil kudetanya tetap langgeng.

Dan kalaupun benar terjadi kudeta, itu akan menjadi preseden buruk di pemerintahan selanjutnya. Jadi kudeta akan di balas dengan kudeta. Yang dikudeta menyusun kekutan baru untuk mengkudeta lagi, begitu seterusnya. Lihat pengalaman Thailand dan Pakistan! Hati-hati dengan isu kudeta, itu bukan sesuatu yang dainggap ringan, itu sulit dan membahayakan sistem ketetanegaraan kita selanjutnya. Jangan, jangan dan jangan ada kudeta oleh siapapun, kasihan rakyat! Lebih baik menyusun kekuatan dan bersabar menjelang Pemilu 2014 nanti!

Mangapa isu kudeta tak laku di jual pada masyarakat? Banyak alasannya, mari kita coba bahas satu demi satu.

1. Kalau mau disamakan isu kudeta, ya seperti isu "Dewan Jenderal", mungkin ini terlalu jauh, tapi isu kudeta telah membuat rakyat berpecah belah, siapa yang mau dipercaya, pemerintah yang mengeluarkan isu itu, atau yang membatah adanya isu itu? Pemerintah yang sekarang berkuasan jangan takut pada isu kudeta itu, selama pemerintah dapat mensejahterkan rakyatnya, isu kudeta itu akan mati dengan sendirinya. Rakyat sudah cerdas dan tak mudah dipengaruhi oleh hal-hal yang tak ada ujung pangkalnya. Pengalihan isu, hanya membuat rakyat semkin tak percaya pada pemerintah sekarang, nah kan tambah repot.

2. Isu kudeta hanya membuat pihak-pihak yang tak setuju dengan pemerintah sekarang semakin punya sumbu untuk menyulut rakyat, ibarat bensin akan mudah membakar, apa lagi kalau percikan apinya begitu banyak, bisa runyam nantinya. Isu kudeta tak bisa menutupi kasus-kasus yang sedang disorot oleh masyarakat, korupsi! Ini yang perlu diberantas oleh pemerintahn sekarang ini. Dengan sisa waktu yang tersedia, bisa menaikan citra, apa lagi kalau yang ditangkap koruptor kelas  paus dan digantung atau dihukum mati, wah pasti citra pemerintah naik dan rakyat semakin percaya pada pemerintah.

3. Isu kudeta sudah membuat pusing, apa lagi kalau terjadi kudeta beneran, itu hanya akan menjadi bumerang dan pemerintahan menjadi tak stabil, karena yang dikudeta atau orang disekeliling yang dikudeta akan balas dendam dan menyusun kekuatan baru untuk mengkudeta kembali, entah oleh anak, saudara, teman dan lain sebagainya. Maka bila berhasil balas dendam dan menduduki jabatan kepresidenan, pihak yang dikudeta oleh yang balas dendam, maka yang dikudetapun akan menyusun lagi kekuatan untuk mengkudeta kembali, begitu seterusnya. Lalu rakyatlah yang menjadi korban, apa lagi kudetanya bersenjatan atau berdarah-darah, wah ini akan menimbulkan banjir darah yang tak berkesudahan, lalu kapan Indonesia bisa maju, kalau sebentar-sebentar ada kudeta?

4. Isu kudeta tak menguntungkan rakyat, rakyat tak dapat apa-apa dengan isu kudeta tersebut! Rakyat tak perlu ditakut-takuti dengan isu kudeta, karena rakyat tak memegang kekuasaan! Jadi yang takut adanya kudeta itu siapa? Bukankah ini berarti pemerintah yang takut pada kudeta? Loh mengapa takut pada kudeta? Bukankah kekuasaan itu hanya "tempelen" saja, kekuasaan itu hanya amanah, bersifat fana dan tak abadi! Jadi kapanpun bisa hilang, entah dengan cara damai, dengan konstitusional, dengan cara direbut atau dikudeta. Loh mengapa takut kalau kekuasaan direbut atau diambil orang lain? Bukankah kekuasaan itu sipatnya hanya sementara? Fokus saja pada kesejahteraan rakyat, kalau rakyat dapat disejahterakan, yakinlah rakyat tak akan mengkudeta dan tak akan mau diajak kudeta oleh siapapun! Buat apa kudeta? Tak ada untungnya bagi rakyat!

5. Pemerintah sebaiknya mempersiapkan UU Pemilu 2014 yang lebih baik dari UU Pemilu sebelumnya, tak perlu mengeluarkan isu kudeta, yang menandai bahwa pemerintah takut kekuasaannya jatuh. Dan dengan UU Pemilu yang baru sukur-sukur dapat membuat jumlah partai tak tambah banyak, bahkan jika bisa, dibuat 3 partai saja, partai-partai yang seide, sealiran bergabung saja. Kebanaykan partai juga membuat rakyat semakin percaya, bahwa rakyat tak dibela, partai-partai hanya mencari kekuasaan, bukan bertujuan mensejahterakan rakyat. Kalau memang benar -benar membela rakyat, ayo buktikan partai tak perlu banyak-banyak! Buat apa partai  banyak-banyak, kalau tak membuat rakyat tambah sejahtera?

Itulah 5 hal mengapa isu kudeta tak laku di jual, dan andapun bisa menambahkannya. Namun yang penting bagi kita semuanya, jangan mudah dipecah belah atau mudah diadu domba oleh apa dan siapapun. Isu kudeta hanya "isapan jempol" belaka, dan kalaupun terjadi, yang naik atau berkuasa,  jelas yang mengkudeta, bukan rakyat! Dan yang mengkudeta belum tentu lebih baik cara menjalankan pemerintahannya ketimbang yang sekarang. Kalaupun yang sekarang belum baik, ya sabar saja, tahun 2014 toh tak lama lagi. Kalau ada kudeta sekarang, lagi-lagi rakyat akan jadi korban!

BERAK SEMBARANGAN DENDA 1 JUTA,..HANYA DI JENEPONTO !!!

Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan masyarakatnya dikenal masih suka buang air besar sembarangan. Untuk menghentikan kebiasaan ini, sejumlah aturan diberlakukan pemerintah desa di Jeneponto. Salah satunya adalah dengan memberi sanksi denda Rp 1 juta bagi warga yang kedapatan buang air besar sembarangan.

Sanksi denda ini diberlakukan sejak tahun 2012 di desa Jombe kecamatan Turatea. "Selama sanksi ini diberlakukan. Tidak ada lagi warga yang buang air besar sembarangan," kata kepala desa Jombe Baso Padewakkang, saat sarasehan media dan anugerah jurnalistik peduli sanitasi Sulawesi Selatan oleh Aliansi Jurnalis Independen Makassar bekerja sama dengan Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene di Aerotel Smile Hotel Senin 18 Maret 2013.

Menurut Baso, sebelum aturan denda ini diberlakukan, warga desa Jombe yang berjumlah 2000 orang hobinya buang air besar di sungai, kebun dan di pinggir jalan. Penyebabnya adalah sejak dahulu warga desa Jombe memang tidak memiliki WC. "Sejak diberlakukan. Warga akhirnya berbondong bondong membuat WC," kata Baso.

Baso menambahkan, untuk membuat satu WC sederhana hanya dibutuhkan biaya Rp 300 ribu. Sehingga warga memilih membuat WC di rumah masing masing ketimbang harus didenda Rp 1 juta karena kedapatan buang air besar sembarangan. "Hanya satu tahun sejak aturan ini diberlakukan, akhirnya desa kami dinyatakan open defecation free (ODF)," katanya.

Kepala desa Bulo Bulo kecamatan Arung Keke memberlakukan aturan lain, agar desa memiliki status open defecation free. Desa dengan jumlah warga menghampiri 2000 orang dengan jumlah 600 kepala keluarga ini memberlakukan sanksi administrasi bagi warga yang tidak memiliki WC. "Kami tidak akan memberikan ijin menikah jika rumah calon pengantin tidak memiliki WC," kata kepala desa Bulo Bulo Ahmad Nawawi.

Aturan di desa Bulo Bulo ini awalnya banyak warga yang menolak. Karena menganggap kepala desa tidak melihat kondisi ekonomi warganya. "Tapi saya yakinkan bahwa untuk membuat WC tidak perlu yang mahal," kata Ahmad.

Desain WC yang diusulkan Ahmad kepada warganya cukup dengan menggali tanah dan memasang kayu di atas lubang galian. Selanjutnya ditutup dengan bahan seadanya. "Daripada tidak mendapat surat ijin menikah. Akhirnya warga menurut dan membuat WC di rumah," kata Ahmad.

Desa Jombe terletak di daerah pesisir. Sehingga sebelum memiliki WC, warga buang air besar di sepanjang pesisir pantai. Selain itu, ada juga yang buang air besar di kebun. "Masalahnya, kebun yang dijadikan tempat buang air besar adalah kebun orang lain," kata Ahmad.

Selain tidak memberikan surat ijin menikah, kepala desa Bulo Bulo juga tidak akan memberikan surat pengantar untuk membuat kartu tanda penduduk. Bagi warga yang membandel, setiap hari jumat diumumkan namanya di masjid. "Karena malu, akhirnya mereka mau membuat WC," kata Ahmad.

Menurut Ahmad, adanya aturan ini membuat dirinya dibenci oleh sebagian besar warga. Terutama bagi warga yang mendukungnya saat pemilihan kepala desa. "Tapi saya tegaskan, jika anda mendukung saya, anda juga harus mendukung kebijakan saya," katanya.

Setelah diberikan pemahaman bahwa WC adalah demi kepentingan kesehatan warga. Karena buang air besar sembarangan menyebabkan penyakit diare bagi warga desa. Akhirnya warga mulai sadar dan membuat WC secara gotong royong. "Desa kami pun dinyatakan ODF oleh dinas kesehatan," kata Ahmad.

Tuesday 19 March 2013

MOKO Sulawesi Selatan manual produck, tapi laris dipasaran

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengaku kewalahan memproduksi mobil lokal asal Sulawesi Selatan yang diberi nama Moko. Selain faktor pendanaan, Moko masih dirakit dengan tangan.


"Kemampuan kami hanya lima setiap bulan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Selatan Irman Yasin Limpo

Saat ini Moko sudah dipesan 400 unit. Belum lagi permintaan dari Kementerian Sosial sebanyak 100 unit. Kementerian Perdagangan juga memesan untuk diberikan ke semua pasar tradisional. "Terpaksa kami tolak," kata Irwan.

Sebenarnya, kata dia, tahun ini ada alokasi dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk memproduksi Moko, namun dana tersebut dikembalikan. "Kami tidak mau bermasalah dengan APBD," katanya.

Mobil Moko didesain khusus untuk digunakan di pedesaan. Suku cadangnya bisa menggunakan spare part mobil lain. "Seperti dari produk Daihatsu dan Toyota," jelasnya. Pasokan bahan bajanya dari PT Barawaja sedangkan mesinnya diproduksi di Cina.

Sejak 2011 hingga sekarang, pemerintah Sulawesi Selatan baru mampu memproduksi 65 unit Moko. Kapasitas mesinnya ada dua varian yakni 600 CC dan 250 CC. Adapun harga yang dipasarkan antara Rp 40 juta sampai Rp 57 juta.

Untuk pemesanan, pembeli diminta memberikan uang muka terlebih dahulu. Bisa juga dicicil seperti kredit pemilikan rumah. "Karena kami sudah tidak menggunakan dana APBD," kata Irman.

Awalnya, pengadaan mobil nasional Moko sebanyak 50 unit menggunakan dana Rp 3 miliar dari APBD Sulawesi Selatan. Pengerjaan awal melibatkan PT Industri Kereta Api Nasional (PT INKA) dan Universitas Hasanuddin (Unhas).

Moko dirakit di Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Logam di Kawasan Industri Makassar (KIMA) Jalan Ir Sutami Makassar. 

LIONKU SAYANG, LIONKU MALANG !!!!

Prancis mengumumkan bahwa maskapai penerbangan berbiaya murah Indonesia, Lion Air, memecahkan rekor dengan memesan 234 pesawat jet penumpang dari Airbus.
Kantor kepresidenan Prancis mengatakan bahwa perjanjian dengan Lion Air, yang bernilai US$23,8 miliar, adalah yang terbesar dalam sejarah Airbus.
Berdasarkan kesepakatan ini Airbus akan memasok jet A320 dan A321 yang banyak dimanfaatkan di jalur-jalur menengah.

Lion Air berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir seiring dengan makin besar pasar penerbangan di Indonesia, negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia.Maskapai ini didirikan pada 1999 dengan modal satu pesawat.Lion Air saat ini mengoperasikan 92 pesawat, 91 di antaranya buatan Boeing dan satu lagi buatan McDonnell Douglas.

Perlu ratusan pesawat

Lion Air melayani 72 tujuan, sebagian besar di Indonesia, selain juga terbang ke Arab Saudi.Sebelum memesan pesawat jet buatan Airbus, senilai US$22,4 miliar pada 2011.Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, hadir langsung dalam penandatanganan kerja sama dengan Boeing tersebut.

Ekspansi Lion Air, menurut para pengamat, didukung oleh situasi pasar penerbangan domestik dan regional.
"Mereka melihat naiknya permintaan di pasar di dalam negeri," kata Brendan Sobie dari Pusat Penerbangan Asia Pasifik di Singapura, seperti dikutip kantor berita AFP.

"Bila melihat proyeksi pertumbuhan di Indonesia, Lion Air butuh beberapa ratus pesawat, dengan catatan pertumbuhan pasar penerbangan bisa dipertahankan," kata Sobie.

Hengkang ke Malaysia
 
PT Lion Mentari Airlines ( Lion Air ) membatalkan pembangunan bengkel perawatan pesawat terbang di Manado, Sulawesi Utara. Alasannya, Lion Air tidak bisa memenuhi keinginan PT Angkasa Pura (AP) I yang meminta kepemilikan saham mayoritas di bengkel tersebut.

Lion Air  malah berencana memindahkan proyek tersebut ke Johor Baru, Malaysia. Sebab, ada tawaran yang lebih menarik dari Malaysia sehingga perusahaan tersebut akan memindahkan hanggar dengan investasi paling tidak US$ 30 juta ke Johor Baru.

Presiden Direktur Lion Air, Rusdi Kirana mengatakan, sebenarnya untuk pembangunan hanggar tersebut,  Lion Air sudah membeli tanah seluas 12 hektare (ha) di sebelah Bandara Sam Ratulangi Manado. Lion Air juga telah membebaskan tanah dari masyarakat untuk pembangunan jalan raya. Bahkan peresmian dan peletakan batu pertama juga sudah dilakukan.

Masih menurut Rusdi, rencana awal pembangunan hanggar di Manado dua tahun lalu tidak terlepas dari program pemerintah mendorong investor ke Indonesia Timur. Dan Lion, telah mendapatkan izin dari Gubernur Sulawesi Utara serta menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan AP I. "Kerugian akibat pembatalan itu sekitar Rp 7 miliar," ungkap Rusdi akhir pekan kemarin.

Pembangunan hanggar itu rencananya juga diikuti dengan menjadikan Manado sebagai hub penerbangan dari Manado ke Jepang, China, Korea dan Taiwan. Sayang, kata Rusdi, belakangan AP I sebagai pengelola bandara, meminta kepemilikan saham 51%. Lion Air keberatan dengan permintaan tersebut sehingga terpaksa membatalkan rencana tersebut.

Pasca pembatalan tersebut, Rusdi mengaku mendapatkan tawaran lahan untuk pembangunan hangar di Johor Baru, Malaysia. Di sana, mereka mendapatkan lahan seluas 2,5 hektare (ha) di kawasan ekonomi khusus untuk industri dengan teknologi tinggi. Tarif sewa yang ditawarkan senilai US$ 3.600 per bulan. Selanjutnya, setelah 10 tahun pemanfaatan, lahan itu akan menjadi hak milik Lion Air

Jendral Hoegeng ngeri melihat kasus Djoko Soesilo

"Wid, sekarang ini kok polisi sudah kaya-kaya. Sampai-sampai sudah ada yang punya rumah di Kemang, dari mana duitnya itu?"

 Tulisan itu adalah memo dari mantan Kapolri Jenderal Hoegeng pada Kapolri Jenderal Polisi Widodo Budidarmo sekitar tahun 1977. Walau sudah pensiun, Hoegeng masih peduli pada masalah di kepolisian. Banyak masyarakat maupun polisi yang masih memberikan laporan jika ada korupsi atau perilaku petinggi polisi yang tak beres.

Ketika itu Hoegeng dilapori seorang perwira menengah di Proovost Polri soal adanya permainan kotor para petinggi di Jawatan Keuangan Polri. Hoegeng menyelidiki kasus itu dan ternyata benar. Ada korupsi besar senilai Rp 6 miliar. Jumlah yang luar biasa besar untuk masa itu. Bahkan Deputy Kapolri Letjen Siswadji juga terlibat.

"Sebagai mantan Kapolri, saya benar-benar prihatin dan malu dengan adanya kasus ini," kata Hoegeng dalam buku 'Hoegeng, Oase Menyejukkan di Tengah Perilaku Koruptif Para Pemimpin Bangsa,' Karya Aris Santoso bersama rekan. Terbitan PT Bentang Pustaka.

Kini kasus polisi dengan kekayaan fantastis kembali terulang. Temuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal kekayaan Irjen Djoko Susilo sangat mengejutkan. Mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri ini memiliki kekayaan dari Jakarta sampai Bali. Nilainya lebih dari Rp 100 miliar.

Di Jakarta, Irjen Djoko Susilo  diketahui memiliki rumah di Jalan Prapanca Raya, Jalan Cikajang, Jalan Elang Mas di Tanjung Mas, Jakarta. Di Depok, Irjen Djoko Susilo memiliki sebuah rumah di kawasan Pesona Kayangan Depok, Jawa Barat.

Sementara di Solo, penegak hukum itu memiliki sejumlah rumah yang terletak di Jalan Samratulangi No 16, RT 01 RW 07 Manahan, Banjarsari dan Jalan Perintis Kemerdekaan Kelurahan Sondakan Solo, Jawa Tengah.

Di Semarang, Irjen Djoko Susilo  juga memiliki rumah yang beralamat di Jalan Bukit Golf, kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Sementara, di Yogyakarta Irjen Djoko Susilo juga memiliki rumah yang terletak di Jalan Patehan Lor No 34 dan 36, di Jalan Langenastran Kidul No 7 Yogyakarta. Saat ini seluruh rumah tersebut telah disita KPK.

Penelusuran KPK belum berakhir, KPK juga menemukan aset kekayaan Irjen Djoko Susilo dalam bentuk SPBU. Tak tanggung-tanggung, perwira tinggi Polri itu memiliki tiga unit SPBU yang tersebar di Ciawi, Bogor; Kapuk, Jakarta; dan Kaliungu, Semarang. Saat ini tiga SPBU itu telah disita KPK. Namun, masih tetap beroperasi seperti biasa.

Tak cukup sampai di situ, KPK juga menyita tiga mobil mewah dan satu Avanza milik Irjen Djoko Susilo. Tiga mobil mewah itu di antaranya Jeep Wrangler, Nissan Serena, dan Toyota Harrier.

Beberapa waktu lalu, KPK juga menemukan aset kekayaan Irjen Djoko Susilo dalam bentuk bus pariwisata. Enam buah bus pariwisata tersebut sebelumnya disimpan irjen Djoko Susilo di Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Namun, saat ini empat di antaranya telah di parkir di samping Gedung KPK, Jakarta.

Terbaru, Irjen Djoko Susilo juga ternyata memiliki aset kekayaan di Bali. Aset kekayaan itu dalam bentuk rumah di Perumahan Harvestland Jl Raya Kuta, dan tanah atau sawah seluas 7.000 meter yang terletak di Tabanan Desa Sudimara.

Entah apa yang ada di pikiran Jenderal Hoegeng yang jujur kalau melihat deretan kekayaan Irjen Djoko Susilo

Monday 18 March 2013

Indonesia my Lovely Country

Saat ini saya lagi diluar, tiap kali ketemu orang, pasti nebaknya kalau ga orang malaysia – kamboja kalau engga jauh ke latin Amerika. Tapi kalau ada pertanyaan itu saya selalu lantang menjawab “saya dari Indonesia looh”.. awalnya ringan banget dengan jawaban itu, tapi tinggal di sini selama ini bikin saya makin lama makin agak berat menjawabnya.

kenapa?

karena orang disini selalu membalas jawaban saya dengan :
“wah hebat ya, indonesia ekonominya kan lagi naik”
atau
“eh, banyak miliuner… …di indonesia ya?”

Kalau ditanya begitu saya biasanya bingung. saya mesti jawab apa ya? Saya tau bahwa negara saya kaya. Kaya budaya, kaya dengan hasil alam, tapi kalau tolak ukurnya ekonomi…….

Saya bukan orang yang mengerti masalah kenegaraan atau perekonomian atau apalah ya itu namanya. Tapi saya juga bukan berarti nggak peduli. Sampai saat ini cita-cita saya masih membangkitkan untuk usaha menengah kebawah, tapi memang juga masih cita-cita sih.. Tapi anyway, kalau saya dihadapkan dengan pernyataan pernyataan tadi, saya harus jawab apa ya?

Saya lahir dari keluarga yang nggak kaya, uang sekolah saya dan adik-adik saya aja usaha dari sana sini gimana caranya biar bisa sekolah gratis. Saya bukan orang susah juga sih, alhamdulillahnya saya masih bisa makan 3 kali sehari dan hang out kalau wiken. Tapi saya juga bukan orang semampu itu juga, buktinya ibu saya yang sudah seharusnya menikmati hasil jerih kerjanya bertahun-tahun masih harus sekolah demi perpanjangan status pegawai negrinya. Kalau harus pensiun dini, adik saya bisa-bisa nggak sekolah.

Itu baru keluarga saya, belum lagi masalah yang ada di sekitarnya. Banyak keluarga yang saya tau – hanya makan 2 kali sehari. Saya pernah tinggal di sebuah keluarga yang makannya aja harus nunggu sisa dari majikannya. Kadang malah sisa nasi majikannya – atau kerokan sisa di rice cooker yang udah kering, dijadikan renginang – demi bisa makan.

Semua juga pasti tau cerita anak-anak pulau yang kalau mau sekolah aja harus manjat atau nyebrangin tali jembatan dulu. Belum lagi soal mereka yang kurang gizi? Atau ini deh yang paling hangat, yang baruuu aja hari ini terjadi, demo buruh – karena UMR yang terlalu rendah, dan mereka nuntut kenaikan.
hm..

Satu hal sih yang ada di pikiran saya. Apa ya rasanya masuk daftar 10 besar miliuner Indonesia tapi dengan keadaan negara yang sebegininya?

Kalau ada yang nyalahin negara atau pemimpinnya, saya sih nggak ikutan ya. Saya sih nggak nyalahin siapa-siapa. Kadang dengan kritikan seperti ini, banyak orang yang juga menjawab dengan “looh, saya kaya raya kan karena saya berusaha!” atau “saya kerja loh” atau “ini kan jerih payah saya? masa lo ngiri?!” Tapi sadar nggak sih, bahwa jawaban itu adalah jawaban paling egois sedunia?. Banyak dari mereka yang berusaha mati-matian tapi gajinya bahkan nggak cukup buat makan. Banyak dari mereka yang lerja lembur seperti sapi perah tapi boro-boro di bayar sepadan, malah di caci atau di potong gaji kalau nggak sengaja terlambat. ang seperti itu apa namanya bukan jerih payahkah?

Kalau menurut saya itu adalah karena kesempatan. Memang sih, semua juga Tuhan yang mengatur, Rejeki.. Tapi, andai mereka yang mampu ini juga ikut menjadi tangan Tuhan untuk membantu. Zakat misalnya? atau anak asuh? adik asuh? siapa tau kita bisa ikut bantu betulin negara. Nggak cuma nunggu pemerintah. Kalau cuman nunggu tanpa usaha, mau rezim ganti sejuta kali, mau pemimpinnya sebagus apapun, sepertinya kelamaan juga nunggunya.

Indonesia my lovely country,..bener ga pak Presiden ????

JOKOWI disetting menjadi Wakil Presiden 2014 kelak

Nama Joko Widodo kian populer sejak menjabat Gubernur DKI Jakarta. Dalam beberapa survei, Jokowi-sapaan akrab Joko Widodo- selalu menempatkan namanya pada deretan teratas dari tokoh paling populer di Indonesia.

Jokowi juga digadang-gadang bakal memenangi pertarungan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2014 mendatang. Mantan Wali Kota Solo itu juga diyakini bakal menang jika dipasangkan dengan tokoh nasional lainnya.

Meski demikian, ada juga yang meragukan kemampuan Jokow.i Pasalnya, ia menjadi orang nomor satu di Jakarta belum genap setahun. Sehingga memaksa Jokowi untuk menuntaskan dan membuktikan janji politiknya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

1. Lembaga Survei Jakarta (LSJ)

Hasil survei Lembaga Survei Jakarta (LSJ), Joko Widodo ditempatkan menjadi capres yang paling diidolakan dengan nilai 18,1 persen. Disusul Prabowo Subianto 10,9 persen, Wiranto 9,8 persen, Jusuf Kalla 8,9 persen, dan Aburizal Bakrie 8,7 persen. Sedangkan Megawati Soekarnoputri elektabilitasnya hanya mencapai 7,2 persen saja.

"Meskipun favorit menurut survei tapi kenyataannya Jokowi menurut saya hanya bisa jadi wapres saja," kata peneliti LSJ Igor Dirgantara di Pulau Dua Resto, Jakarta, Selasa (19/2).

Menurutnya, elektabilitas Jokowi bisa saja turun jika mantan wali kota Solo itu tidak bisa membuktikan kemampuannya dalam memperbaiki Kota Jakarta yang sering dilanda banjir dan kemacetan.

"Jokowi harus membuktikan diri dulu baru dia bisa mempertahankan citranya," ujarnya.

2. Pusat Data Bersatu (PDB)

Sama halnya LSJ, Pusat Data Bersatu (PDB) juga menempatkan Jokowi di urutan teratas. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan lembaga itu, Jokowi menempati rangking pertama dengan 65,3 persen. Kemudian disusul urutan kedua Jusuf Kalla 59,2 persen, Megawati 52,9 persen, Prabowo Subianto 51,9 persen dan Rhoma Irama 50 persen.

"Jokowi paling banyak dikenal di masyarakat peringkat pertama dari sekian tokoh yang dijajarkan," jelas Didik.

Sedangkan elektabilitas tokoh yang nantinya sangat potensial sebagai capres 2014 dari 30 lebih nama-nama yang dipamerkan, Jokowi merupakan capres potensial dengan 21,2 persen. Urutan kedua disusul Prabowo Subianto 17,1 persen, Megawati 11,5 persen dan Rhoma Irama 10,4 persen.

Sedangkan Aburizal Bakrie 9,7 persen, kemudian Jusuf kalla 7,1 persen dan disusul nama-nama lain seperti Mahfud MD, Wiranto, Dahlan Iskan dan nama lainnya.

Begitu juga jika hanya 13 nama yang dipamerkan sebagai tokoh potensial capres 2014, Jokowi tetap menduduki urutan pertama dengan 21,2 persen.

"Prabowo 18,4 persen, Megawati 13,0 persen, Rhoma 10,4 persen, Aburizal Bakrie 9,3 persen, Jusuf Kalla 7,8 persen dan Wiranto 3,5 persen," jelasnya.

3. Lingkaran Survei Indonesia (LSI)

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) cukup mengejutkan? Lembaga ini merilis pasangan capres-cawapres paling diunggulkan yakni Aburizal Bakrie dan Joko Widodo dengan perolehan 36 persen suara.

Pasangan ini mengalahkan dua pesaing di bawahnya yakni Megawati-Jusuf Kalla dengan 22,9 persen dan Prabowo-Hatta Rajasa dengan dukungan suara 10,1 persen.

"Jika tiga poros, poros Golkar, poros PDIP dan poros Demokrat-Gerindra koalisi terealisasi maka simulasi yang kita buat di pemilu 2014 akan ada pasangan Aburizal Bakrie-Jokowi, Megawati-Jusuf Kalla, Prabowo-Hatta Rajasa," kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta, Minggu (16/3).

Jika dipasangkan dengan Jokowi, Ical diperkirakan unggul dari para pesaingnya. Keduanya diperkirakan akan memperoleh suara hingga lebih dari 30 persen.

"Dari tiga kandidat tersebut maka Aburizal dan Jokowi menang dengan 36 persen. Megawati-JK 22,9 persen, Prabowo-Hatta 10,1 persen, dan 31 persen belum memutuskan. Mengapa mereka unggul? Karena dua kandidat ini baru dari yang lain," tandasnya.

Selain pasangan capres yang bakal kuat di pilpres 2014, LSI juga melakukan survei terkait siapa sosok yang paling diidamkan maju sebagai capres di pemilu nanti. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri masih menjadi yang teratas jika diusung menjadi calon presiden dengan perolehan suara 20,7 persen.

Disusul tipis oleh nama Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dengan 20,3 persen. Di posisi ketiga dan keempat muncul dua nama yang bakal dicalonkan menjadi presiden di Pilpres 2014, yakni Prabowo Subianto (19,2 persen) dan Wiranto (8,2 persen).

Kemana ARAH kebijakan POLITIK SOESILO BAMBANG YUDHOYONO di tahun 2013

Kekisruhan POLITIK tahun 2013
 
Secara umum dinamika kehidupan politik Indonesia pasca-Orde Baru sebenarnya hampir selalu diwarnai kegaduhan yang bahkan mengarah pada karut-marut politik tanpa jalan keluar. Kendati tidak sedikit pencapaian dan prestasi bangsa dalam berdemokrasi selama lebih satu dekade terakhir, namun sulit dibantah bahwa semua pencapaian itu belum sepenuhnya dinikmati rakyat kita selaku pemegang saham mayoritas Republik ini. Demokrasi yang kita raih justru hanya dinikmati oleh para petualang politik, baik dalam pengertiannya secara harfiah, maupun para petualang yang berbaju “wakil rakyat” atau anggota legislatif, politisi parpol, dan juga para penyelenggara pemerintahan di lembaga-lembaga eksekutif dan yudikatif, di pusat dan daerah.
Kegaduhan politik, termasuk pada 2012, hampir selalu bersumber pada rendahnya kualitas komitmen dan tanggung jawab para elite politik pemegang mandat rakyat yang telah dipercaya mengelola negara dan pemerintahan namun mengkhianati mandat dan kepercayaan itu. Akhirnya yang muncul adalah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan yang tak kunjung berkurang pada saat kehidupan mayoritas rakyat kita masih terpuruk. Nuansa saling rebut dan saling menjatuhkan masih akan mewarnai kontestasi elite politik sepanjang 2013.

Lima Isu Krusial

Oleh karena itu kegaduhan politik belum akan berkurang. Diperkirakan sedikitnya ada lima isu politik krusial yang bakal mewarnai dinamika politik Indonesia pada 2013 mendatang.

Pertama, isu di seputar pemilu legislatif dan pemilu presiden/wapres. Dalam konteks pemilu legislatif, potensi meningkatnya suhu politik bisa muncul terkait hasil verifikasi faktual Komisi Pemilihan Umum terhadap partai politik calon peserta pemilu. Gugatan terhadap KPU oleh parpol yang gagal lolos sebagai peserta pemilu mendatang bakal mewarnai dinamika politik awal 2013.

Sedangkan pada akhir kwartal pertama 2013, dinamika politik akan diwarnai tarik-menarik pencalonan legislatif. Potensi potensi konflik internal bakal muncul di Partai Demokrat akibat ketidakharmonisan relasi Ketua Umum Anas Urbaningrum dan Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono. Potensi konflik bisa muncul pula di Partai Nasional Demokrat (Nasdem) lantaran banyaknya orang yang merasa turut berjasa membesarkan Nasdem tetapi tersingkir sebagai calon legislatif.

Kedua, isu krusial seputar calon presiden. Terkait Pilpres 2014, tarik-menarik kepentingan parpol mengenai besaran persentase ambang batas pencalonan presiden. Isu ini bukan semata-mata soal perlu tidaknya ambang batas dinaikkan atau sebaliknya dikurangi, tetapi juga menyangkut peluang munculnya tokoh-tokoh alternatif sebagai capres mendatang. Terkait capres, dinamika tinggi bakal muncul di lingkungan Partai Golkar yang “ngotot” mengusung Aburizal Bakrie, dan juga di Partai Demokrat karena tidak adanya figur capres unggulan dari internal partai. Sejumlah kandidat yang ditengarai bakal diusung sebagai capres oleh Demokrat seperti Djoko Suyanto, Hatta Radjasa, dan Pramono Edhie Wibowo, tak satu pun yang “berkeringat” bagi parpol yang digagas oleh SBY tersebut, sehingga potensi penolakan internal pun tinggi.

Ketiga, isu krusial terkait badai politik yang masih membelenggu partai terbesar, Demokrat. Ketegangan relasi Anas-SBY masih akan mewarnai dinamika internal partai segitiga biru ini. Persoalan Demokrat tentu akan lebih ruwet lagi jika Andi Mallarangeng tak rela “dikorbankan” sendirian, dan Anas akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus-kasus korupsi yang diduga melibatkannya. Tidak mudah bagi Demokrat keluar dari kemelut politik yang dihadapinya jika mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam itu menjadi “pesakitan” KPK. Soalnya, jika Demokrat menggelar Kongres Luar Biasa, itu artinya parpol yang elektabilitasnya cenderung terus merosot ini bakal memulai konsolidasi internal dari nol lagi.

Keempat, isu politik lama terkait skandal bail out Bank Century yang terus mencari “mangsa” baru. Dengan diperpanjangnya masa kerja Tim Pengawas kasus Century oleh DPR selama satu tahun ke depan, diperkirakan skandal Century masih akan mengganggu kenyamanan pemerintahan SBY. Meskipun usulan penggunaan hak menyatakan pendapat hampir mustahil terwujud, sekurang-kurangnya skandal Century ini bakal tetap menjadi “mainan politik” beberapa anggota DPR yang selama ini sudah sering mengganggu “tidur siang” SBY. Apabila KPK menemukan calon tersangka baru dalam mengusut skandal Century, hal itu tentu akan menjadi peluru politik baru bagi sebagian anggota DPR yang terlanjur asyik “menikmati” panggung politik Senayan.

Kelima, sebagai konsekuensi logis dinamika politik nasional dan lokal yang hanya berporos pada persaingan kepentingan di antara para elite politik dan cenderung mengabaikan aspirasi rakyat, sangat mungkin skala unjuk rasa dan demontrasi yang mengarah pada tindak anarki dan kekerasan massa bakal meningkat dan meluas pula. Indikasinya sudah tampak pada unjuk rasa aparat desa yang mengepung Jakarta dan cenderung anarkis, begitu pula eskalasi demo buruh yang merasa tidak diperlakukan tidak adil dalam skema hubungan industrial yang berlaku. Belum lagi jika kita menghitung potensi konflik horizontal yang bersumber dari kegagalan negara mengelola dan mengawal pluralitas bangsa kita di satu pihak, serta ketidakmampuan negara menegakkan supremasi hukum di pihak lain.
Personalisasi Politik

Dibandingkan kegaduhan politik 2012, dinamika politik yang mengarah pada kegaduhan 2013 diduga cenderung lebih keras dan personal. Penyebab utama dari kecenderungan ini adalah mendekatnya momentum persaingan hidup-mati para elite politik menjelang Pemilu 2014. Persaingan kepentingan para elite politik, baik secara internal parpol maupun antarparpol, akhirnya bermuara pada perjuangan mempertahankan atau sebaliknya merebut kekuasaan pada pemilu mendatang.

Mengingat nuansa persaingan politik lebih bersifat kepentingan pragmatis ketimbang ideologis, maka kontestasi personal antartokoh akan lebih mewarnai dan bahkan mungkin mendominasi dinamika politik 2013. Sebagai konsekuensi logis dari menguatnya personalisasi politik, maka pertarungan gagasan substantif tentang solusi terbaik bagi aneka krisis bangsa kita, diperkirakan bakal semakin menguap pula.
Lalu kapan mayoritas rakyat kita bisa berharap dan merajut optimisme bila para pemimpin negeri ini tak kunjung peduli dan berpihak pada nasib mereka? Sampai kapan pemilu-pemilu kita hanya menjadi ajang kontestasi popularitas semu para pemburu kekuasaan?

Barangkali di sinilah urgensi menata ulang skema demokrasi kita pada umumnya dan format pemilu, perwakilan dan kepartaian pada khususnya. Sebab jika tidak, parpol-parpol kita akan terperangkap sebagai pilar korupsi dan salah-urus negara ketimbang sebagai pilar demokrasi.

Kemana Arah Politik CIKEAS

Partai Demokrat makin terombang-ambing, setelah KPU menolak bahwa yang tanda tangan calon legislator Cikeas periode 2014-2019.penolkan ini menyebabkan akan diadakannya KONGRES LUAR BIASA yang akan diadakan di Bali.

Syarat menjadi KEtua Umum Demokrat pun telah ditetapkan oleh Ketua Dewan Pembina Demokrat, Soesilo bambang Yudhoyono, antara lain :

1. Seorang calon ketua umum Demokrat harus senior di Demokrat,
2. Berasal dari kader Demokrat,
3. Tidak boleh merangkap jabatan,
4. Tidak boleh menjadikan kursi ketua umum untuk batu loncatan mencalonkan presiden RI atau wakilnya.
5. Loyal pada SBY dan tidak memihak salah satu faksi didalam partai

Dilihat dari persyaratan diatas muncullah nama dari kalangan internal terdapat seperti anggota Dewan Pembina Demokrat, Marzuki Alie, Ani Yudhoyono, Ibas Yudhoyono,

Nama lain yang dianggap layak memimpin  Demokrat adalah Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo. Menurut dia, tokoh ini memiliki integritas, bersih, ketegasan, kesederhanaan, dan mampu berkomunikasi dengan rakyat jelata. Selain itu, ada juga nama Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. dan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.

Mekanisme KLB di BALI

Demi menjamin keikutsertaan kadernya dalam Pemilu 2014 mendatang, Partai Demokrat segera mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menentukan pengisi takhta ketua umumnya.

Dewan Pembina beserta Majelis Tinggi akan atau telah menetapkan 2 calon nama Ketua Umumnya yang besar kemungkinan : Marzuki Alie dan Ani Yudhoyono.

Kedua nama tersebut mempunyai kredibilitas menjaga keharmonisan partai serta dapat menaikkan popularitas partainya menuju 2014 kelak.

Agar tidak terjadi kekisruhan di KLB tersebut, 2 nama yang cukup mumpuni untuk dipilih secara aklamasi oleh DPD dan DPC demokrat nantinya.

Kalau sudah begini, maka semakin jelas bahwa arah politik SBY  tidak mau Partai Demokrat yang didirikannya diketuai oleh orang-orang Cikeas atau loyalis Cikeas nantinya.Berarti tidak jauh beda dengan rezim Cendana di zaman Orde Baru yg lalu.


Sunday 17 March 2013

Apa sih yang tidak mahal di REZIM SBY-BOEDIONO

Tulisan ini bukan nyeleneh atau mau mengejek pemerintahan SBY- BOEDIONO tetapi inilah yang betul-betul dirasakan oleh anak bangsa Indonesia dari SABANG sampai MERAUKE.Bukan hal yang mengada-ada, sejak awal pelantikan, rezim inilah membuat carut marutnya perekonomian Indonesia bahkan sampai harga diri bangsa ini pun tergadaikan.

BBM  ( Benar- Benar Mahal )


Pada tahun 2005 kenaikan harga BBM pertama kali dilakukan pada 1 Maret 2005 dari Rp1.810/liter menjadi Rp2.400/liter. Tujuh bulan kemudian pada 1 Oktober 2005, pemerintah kembali menaikkan harga BBM sebesar 87,5%dari Rp2.400/liter menjadi Rp4.500 per liter. Saat itu pada 30 Desember 2005, crude oil price ditutup diharga USD 61,04/barel. Karena itu pada tahun 2005 inflasi mencapai level 17,11% dan untuk menahan tingginya inflasi, maka Bank Indonesia menaikan suku bunga acuan dari bulan Juli-Desember dari 8,50% ke level 12,25%. Saat itu inflasi impor juga meningkat seiring pergerakan kurs Rupiah terhadap US Dollar yang melemah dari Rp9.090 ke level Rp9.803,92 pada akhir tahun 2005, sehingga terlihat adanya capital flight akibat pertumbuhan inflasi yang terlalu tinggi. cadangan devisa sepanjang tahun 2005 menurun dari USD 36 miliar ke USD 34,723 miliar di akhir tahun 2005. Meskipun setiap kali kenaikan harga BBM subsidi selalu memberikan pengaruh negatif ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) namun jika kita perhatikan sepanjang tahun 2005 IHSG tetap menunjukan kenaikan dari 1000,88 ke level 1162,64 (+16,16%) pada akhir tahun 2005.

Pada tahun 2008, tepatnya 24 Mei 2008 pemerintah kembali menaikkan harga BBM dari Rp4.500/liter ke hargaRp6.000/liter karena pada tanggal 23 Mei 2008, crude oil price mencapai harga maksimumnya di harga USD 132,19/barel sehingga menyebabkan peningkatan inflasi kembali mencapai double digit ke 11,06% dan akhirnya kembali Bank Indonesia menggunakan haknya untuk mengintervensi pasar dengan menaikan suku bunga acuan dari 8% ke 9,25% pada akhir tahun 2008. Sepanjang tahun 2008 kurs Rupiah melemah dengan drastis terhadap US Dollar dari Rp9.433,96 ke level Rp11.235,96 pada akhir tahun 2008. 

Jika kita ingat, Tahun 2008 adalah saat dimana terjadinya krisis ekonomi global yang disebabkan masalah subprime mortgage di Amerika yang akhirnya menular ke negara-negara lainnya. Kembali kenaikan harga minyak menyebabkan kurs Rupiah melemah dengan drastis yang kembali disebabkan capital flight karena jelas investor asing mulai merasakan depresiasi asset Rupiah dengan pertumbuhan inflasi yang sebesar itu sehingga tidak heran adanya oversold di bursa saham yang menyebabkan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) melemah tajam dari 2715,06 ke level 1355,41 (-50,08%) pada akhir tahun 2008. cadangan devisa sepanjang tahun 2008 menurun dari USD 55,999 miliar ke USD 51,639 miliar di akhir tahun 2008.

Kini Kebijakan 2008 akan diulang lagi di tahun 2013 ini kenaikan BBM dari harga Rp 4.500,- ke harga Rp. 6000,- dengan alasan Subsidi BBM lebih dari cukup untuk menambah dana ke setiap provinsi ratarata Rp 5 triliun setahun. Dengan jumlah 33 provinsi, dana yang ditambahkan ke daerah sekitar Rp 165 triliun atau lebih ketil dibanding subsidi BBM tahun ini yang diproyeksikan mencapai Rp 216 triliun dan rencana subsidi BBM 2013 sebesar Rp 167 triliun. "Kalau setiap provinsi mendapat dana tambahan Rp 5 triliun setahun, pembangunan infrastruktur daerah akan mengkilap dan berbagai sektor vital di daerah akan berkembang cepat," kata Suryo Bambang Sulisto.
Dalam APBNP 2012, subsidi BBM dipatok Rp 137,4 triliun. Selama semester 12012, realisasi subsidi BBM sudah mencapai Rp 88,9 triliun atau 64,7% dari pagu APBNP 2012. Melihat kenyataan itu, pemerintah memproyeksikan realisasi belanja subsidi BBM pada 2012 mencapai Rp 216,8 triliun atau 157,8% di ates pagu APBNP 2012.

9 BAHAN POKOK.

Lain BBM lain pula 9 Bahan Pokok masyarakat.Faktor yang mendorong kenaikan itu inflasi sebesar 6,96% tergolong tinggi. Penyebab tingginya inflasi didominasi oleh tekanan bahan pangan yang antara lain disebabkan terkendalanya pencapaian target produksi pangan akibat anomali cuaca. Kondisi cuaca yang tidak normal mengakibatkan menurunnya pasokan beberapa komoditas pertanian seperti cabe merah dan cabe rawit sehingga tidak dapat menahan lonjakan harga komoditas tersebut. Selain itu, kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) di pasar dunia pada akhir tahun 2010 mendorong kenaikan harga minyak goreng domestik dan menjadi salah satu penyumbang inflasi. Dengan perkembangan tersebut, inflasi kelompok volatile food pada Desember 2010 mencapai 3,29% (mtm) atau 17,74% (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 1,69% (mtm) atau 13,77% (yoy) (Tinjauan Kebijakan Moneter BI-Januari 2011).

Harga beras di pasaran kini terpantau antara 6.500/ liter hingga Rp.8.500/ liter.Selain itu Hargai Cabai pun tak trun-turun juga.

Belum selesai permasalahan beras, Rakyat dikejutkan dengan kenaikan harga daging di pasaran yang dijual sekitar Rp.90.000/ KG. Harga daging meroket karena adanya OKNUM PARTAI KEADILAN SEJAHTERA bermain di impor daging tersebut.Praktek KARTEL diterapkan, sehingga masyarakat pun makin terjepit dari permainan kartel tersebut.

Selain itu Kedelei pun sebagai bahan pokok dari tempe dan tahu, juga mengalami kenaikan drastis, harga terakhir dipasaran sekitar Rp 7.000/Kg.

Yang paling santer akhir- akhir ini, adalah kenaikan harga bawang putih meroket hingga Rp. 70.000/Kg sedangkan bawang merah sekitar Rp. 40.000,-/Kg.


Dampak Sosial
Dilihat dari sisi sosial, pengaruh dari kenaikan BBM dan 9 Bahan Pokok akan memberikan dampak pemiskinan yang semakin tinggi. Hal ini dikarenakan semakin tingginya biaya hidup, terutama bagi mereka yang tinggal di perkotaan.

Hal ini akan menjadikan mereka yang selama ini hidup pas-pasan menjadi miskin karena tidak mampu mengikuti kenaikan biaya hidup. Pada skala besar akan menjadi fenomena pemiskinan secara sistematis dan berkelanjutan.

Jangan kaget, bilamana nanti kita akan melihat di sekitar kita, semakin banyak pengemis di jalanan, para pemulung sekitar tempat tinggal dan semakin maraknya pelacuran serta semakin banyak dijumpai kejadian kriminal di negeri ini.

Bagi mereka yang berada dan dekat dengan lingkaran kekuasaan, hal ini akan membuat mereka menaikkan pungutan liar dan nilai uang yang dikorupsi, dengan alasan untuk “menutup” kenaikan BBM.
 
Dampak Politik

Secara politis, dengan terjadinya kenaikan BBM dan 9 bahan Pokok akan mengakibatkan semakin tingginya biaya politik yang harus dibayar dan semakin maraknya penyelewengan penyelenggaraan kekuasaan yang terjadi di negeri ini.

Adalah merupakan rahasia umum, pemberian sejumlah “biaya siluman” dalam menggolkan suatu peraturan. Dana ini tentunya tidak tertulis dalam lembaran administrasi negara. Namun berlangsung secara “wajar” dalam penyelenggaraan administrasi kenegaraan.

Dengan adanya permintaan kenaikan BBM dan 9 bahan Pokok tentunya jumlah yang diminta juga akan semakin besar, dengan alasan agar tidak terjadi gejolak yang meningkat di masyarakat dan juga untuk “menenteramkan” anggota partai dan para simpatisan.

Di satu sisi, besarnya biaya siluman ini akan berdampak pada pengurangan anggaran di sektor lain, biasanya anggaran yang menyangkut kesejahteraan masyarakat, yang dianggap “tidak penting”. Sehingga kemungkinan jumlah masyarakat yang terlayani dalam bidang kesejahteraan akan semakin jauh berkurang.

Bilamana hal ini terjadi, maka pengurangan biaya kesejahteraan seperti, pelayanan kesehatan dan fasilitas infrastruktur. Hal akan menjadikan masyarakat kelas bawah yang mengharapkan bantuan menjadi semakin terpuruk.

Kompensasi dampak kenaikan BBM seperti bantuan langsung tunai (BLT) pun tidak akan bisa memberi dampak yang nyata bagi masyarakat. Selain karena tidak tepat sasaran juga banyak potongan di dalamnya.
Bilamana kondisi semacam ini berlangsung terus, bisa menimbulkan berbagai keresahan yang berujung pada gejolak sosial dan politik di masyarakat.

Seperti kita baca di berbagai media, saat ini masyarakat kita dalam kondisi temperamen. Sehingga bila ada masalah sedikit saja yang melibatkan aparat dan masyarakat bisa berakibat kerusuhan massa.

Di sisi lain, juga akan menjadikan suatu alasan kuat bagi para “lawan politik” partai yang berkuasa untuk mendiskreditkan pemerintah, dengan salah satu alasan “tidak melindungi” kepentingan masyarakat bawah dan kurang bijak dalam kondisi sulit untuk menaikkan harga BBM.

Hal ini juga ditunjang dengan masalah carut marut dalam pemerintahan, termasuk penanganan korupsi yang tidak jelas ujung pangkalnya dan kapan berakhirnya.

Berbagai alasan tersebut di atas bisa menjadi salah satu senjata dalam mendiskreditkan pemerintah dan partai yang berkuasa saat ini. Dalam periode selanjutnya bisa menjadi sarana untuk melakukan empeachment terhadap presiden.

Bilamana pemerintah tidak mewaspadai dampak multi dimensi yang akan terjadi, maka nasib negeri ini sebagai negara yang gagal (fail state) hanya menunggu waktu saja. Dan kita juga hanya bisa berharap dan berdoa bagi keselamatan kita masing-masing.

Akhirnya...

Apa yang ditakutkan dan dikhawatirkan masyarakat bahwa negeri ini akan dibawah ke arah pemerintahan NEOLIBERALISME,..benar-baner TERBUKTI,....iya ga pak BEYE ???