Pages

Saturday 30 March 2013

REVOLUSI NASIONALISME VS REVOLUSI GALAU

Revolusi  adalah MOBILISASI RAKYAT INDONESIA untuk menempuh PATRIOTISME kerakyatan, NASIONALISME revolusioner, dan INTERNASIONALISME, yang semuanya ditujukan untuk menghilangkan " exploitation de l’homme par l’homme " (pemerasan manusia oleh manusia) dan " exploitation des nations par les nations " (pemerasan bangsa-bangsa oleh bangsa-bangsa).
Kenapa mesti takut REVOLUSI ?
Revolusi saat ini adalah Revolusi dimana kita harus bangkit dengan RASA NASIONALISME, RASA CINTA TANAH AIR berdasarkan UUD 1945 dan PANCASILA.
Negeri ini sudah dibawah ke KRISIS GALAU oleh SBY- BOEDIONO, dimana rakyat makin tidak aman, rakyat sudah dihantui oleh momok krisis kepercayaan, jangan selalu mengatasnamakan rakyat untuk kegalauan Pemerintah.
REVOLUSI tidak melanggar konstitusi, itu hanya aling-aling PEMERINTAH berkuasa untuk menakuti rakyat kecil.
Enam hukum-hukum Revolusi menurut Bung Karno
Kata Bung Karno : »Apa hukum-hukum revolusi itu ? Hukum-hukum Revolusi itu, kecuali garis-besar romantika, dinamika, dialektika yang sudah kupaparkan  tadi, pada pokoknya adalah :
Pertama,  Revolusi mesti punya kawan dan lawan, dan kekuatan-kekuatan Revolusi harus tahu siapa kawan dan siapa lawan ; maka harus ditarik garis-pemisah yang terang dan harus diambil sikap yang tepat terhadap kawan dan terhadap lawan Revolusi ;
Kedua, Revolusi yang benar-benar
Revolusi bukanlah « revolusi istana «  atau « revolusi pemimpin », melainkan Revolusi Rakyat ; oleh sebab itu, maka Revolusi tidak boleh « main atas » saja, tetapi harus dijalankan   dari atas dan dari bawah ;  (huruf miring dari teks aslinya  Pen.)
Ketiga, Revolusi adalah simfoninya destruksi dan konstruksi, simfoninya penjebolan dan pembangunan, karena destruksi atau penjebolan saja tanpa konstruksi atau pembangunan adalah sama dengan anarchi, dan sebaliknya ;  konstruksi atau pembangunan saja tanpa destruksi atau penjebolan berarti kompromi, reformisme
Keempat, Revolusi selalu punya tahap-tahap ;  dalam hal Revolusi kita :  tahap nasional-demokratis dan tahap Sosialis,  tahap yang pertama meretas jalan buat yang kedua, tahap yang pertama harus dirampungkan dulu, tetapî sesudah rampung harus ditingkatkan ke tahap yang kedua  -- inilah dialektik Revolusi ;
Kelima, Revolusi harus punya Program yang jelas dan tepat, seperti dalam Manipol kita merumuskan dengan jelas dan tepat : 
(A) Dasar/tujuan dan Kewajiban-kewajiban  Revolusi Indonesia ; (B) Kekuatan-kekuatan sosial Revolusi Indonesia ; (C) Sifat revolusi  Indonesia, (D) Hari depan Revolusi Indonesia ; dan (E) Musuh-musuh Revolusi Indonesia. Dan seluruh kebijaksanaan Revolusi harus setia kepada Program itu ;
Keenam, Revolusi harus punya sokoguru yang tepat dan punya pimpinan yang tepat, yang berpandangan jauh–kemuka, yang konsekwen, yang sanggup melaksanakan tugas-tugas Revolusi sampai pada akhirnya, dan Revolusi juga harus punya kader-kadernya yang tepat pengertiannya dan tinggi semangatnya.
Demikianlah hukum-hukum Revolusi » (Kutipan panjang selesai, dari DBR halaman 572-573)
Seruan Bung Karno masih relevan untuk sekarang
Hukum-hukum Revolusi yang diungkapkan Bung Karno seperti tersebut di atas menunnjukkan dengan jelas sekali kepada kita semua bahwa ia benar-benar memang tokoh politik revolusioner, yang mempunyaii fikiran-fikiran progressif dan mengandung ciri-ciri Marxisme.
Ungkapannya bahwa Revolusi yang benar-benar Revolusi bukanlah « revolusi istana » atau « revolusi pemimpin » dan bahwa  Revolusi tidak boleh « main atas » saja, tetapi harus dijalankan   dari atas dan dari bawah adalah  fikiran revolusioner yang contoh-contohnya bisa dilihat  sekarang (antara lain ) di Revolusi  China, Vietnam, Kuba, Venezuela, Bolivia, Ekuador
Ketika Bung Karno mengatakan bahwa Revolusi adalah simfoninya destruksi dan konstruksi atau simfoninya penjebolan dan pembangunan ia dengan tepat dan juga  bagus sekali memakainya untuk menghadapi situasi negara dan bangsa kita pada waktu itu, yang memang  masih memerlukan banyak sekali penjebolan dan pembangunan.
Alangkah masih relevannya ungkapan Bung Karno  itu kalau dihubungkan dengan situasi negara dan bangsa kita dewasa ini !!! Begitu banyak yang harus sama-sama di-destruksi (dijebol) dan di-konstruksi (dibangun) oleh bangsa kita  Terlalu banyak kebrengsekan dan kebusukan yang melanda hampir di seluruh bidang yang harus dijebol untuk kemudian dibangun kembali demi kepentingan rakyat banyak.
Mengenai tahap-tahap Revolusi, Bung Karno juga amat jelas merumuskannya dengan  mengatakan bahwa  untuk  Revolusi kita perlulah dirampungkan dulu  tahap yang pertama , yaitu Revolusi nasional demokratis yang meretas jalan buat tahap yang kedua , yaitu tahap Sosialis. Inilah jalan yang harus kita tempuh bersama, menurut pandangan jauh Bung Karno.
Jadi, seperti yang sering dinyatakannya dalam berbagai kesempatan, Bung Karno adalah - pemimpin Indonesia yang jelas-jelas menganjurkan jalan Sosialisme untuk hari kemudian bangsa dan negara Indonesia.
Situasi dewasa ini  yang penuh dengan kebejatan moral
Seperti sudah disebutkan diatas, pidato « Tahun Vivere Pericoloso » adalah pidato Bung Karno yang penuh dengan kata-kata Revolusi, yang diutarakannya secara menggebu-gebu, menggeledeg, menggelora dan berkobar-kobar. Meskipun dalam pidato-pidatonya yang lain ia juga bicara banyak tentang Revolusi, namun yang kali ini adalah yang paling menonjol.
Oleh karena itu adalah sangat penting bagi kita semua, terutama yang mau ikut dalam usaha bersama dalam perjuangan besar-besaran yang oleh Bung Karno dirumuskan dengan  kata-kata Revolusi (yang berarti penjebolan dan pembangunan) untuk menghayati ajaran-ajaran revolusionernya, dan berusaha bersama-sama mewujudkannya dalam praktek.
Seruan Bung Karno kepada bangsa Indonesia (waktu itu) untuk mengobarkan terus-menerus Revolusi, pada dasarnya berlaku juga bagi kita semua dewasa ini, kalau kita memang benar-benar ingin melakukan perubahan besar-besaran dan fundamental di segala bidang, dengan terus-menerus mengadakan penjebolan dan pembangunan.
Situasi negara dan bangsa kita dewasa ini sudah demikian rusaknya  dan busuknya, dengan melandanya kebejatan moral dan kemerosotan akhlak serta kebusukan iman (terutama di kalangan elite atau atasan) , sehingga tidak mungkin bisa diatasi atau diperbaki dalam waktu dekat dan dengan tindakan-tindakan yang hanya merupakan tambal sulam saja.
Revolusi rakyat dari  atas dan dari bawah
Begitu besarnya kerusakan dan parahnya pembusukan itu sehingga tidak adalah pemikiran  atau tindakan, dari pemimpin Indonesia yang mana pun atau partai politik yang mana pun yang mampu memperbaikinya. Inilah yang sudah terjadi selama ini, dan juga akan tetap terjadi di masa depan,  kecuali dengan Revolusi, Yaitu Revolusi yang berupa penjebolan dan pembangunan (destruksi dan konstruks), yang dilakukan dengan rakyat, atau dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, dan juga dari atas dan dari bawah, seperti yang diajarkan oleh Bung Karno.
Namun, Revolusi yang harus dilancarkan  bersama-sama oleh sebagian terbesar rakyat kita itu bukanlah soal yang gampang dan  bisa dilakukan sembarangan saja. Enam hukum-hukum revolusi yang dikemukakan Bung Karno tersebut di atas merupakan pedoman penting bagi kita semua, di samping perlunya kita terus mempelajari juga ajaran atau pengalaman dari tokoh-tokoh  revolusioner besar dunia lainnya beserta pelaksanaan perjuangan mereka.
Kiranya kita semuanya menyadari bahwa  pekerjaan atau tugas  Revolusi yang harus diselesaikan bangsa adalah berat dan besar, dan juga rumit sekali. Sebab,  yang perlu dijebol, diganti, atau dirobah adalah amat banyak. Di antaranya adalah bertumpuknya  segala hal-hal negatif dan menyengsarakan rakyat yang sudah dilakukan rejim militer Suharto selama 32 tahun, dan sisa-sisanya  masih diteruskan sampai sekarang.
Beratnya dan besarnya serta rumitnya pekerjaan Revolusi yang harus diselesaikan bangsa kita ini disebabkan karena segala kebusukan dan keburukan yang merugikan kehidupn rakyat itu dibela atau dipertahankan oleh  berbagai macam sisa-sisa Orde Baru beserta simpatisan-simpatisannya yang masih terdapat di mana-mana beserta segala macam kekuatan reaksioner lainnya yang anti-Bung Karno dan anti-kiri.  Karenanya, kekuatan anti-Revolusi ini adalah amat besar dan kuat sekali.
Penggalangan front yang seluas-luasnya untuk Revolusi
Mengingat  itu semuanya, maka segala jalan dan usaha perlu ditempuh oleh semua kalangan dan golongan yang menginginkan terjadinya perubahan besar dan fundamental di negeri kita, untuk menggalang bersama-sama berbagai macam front atau persekutuan atau aliansi (walaupun sementara)   yang luas dan kuat guna menghadapi kekuatan anti-Revolusi.
Semua peserta dalam perjuangan besar ini harus berusaha mentrapkan enam hukum-hukum Revolusi yang sudah dirumuskan Bung Karno dan memperhatikan semua unsur dan syarat-syaratnya (siapa kawan dan lawan, sifat Revolusi rakyat, dilaksanakannya Revolusi dari atas dan dari bawah, simfoninya penjebolan dan pembangunan, tahap-tahap Revolusi sampai tahap Sosialis, Program Revolusi yang tepat, pentingnya sokoguru dan pimpinan yang tepat  dan berpandangan jauh, dan kader-kader yang bersemangat tinggi.
Untuk bisa terbangunnya kekuatan besar yang berupa pendukung, pendorong atau penggerak Revolusi yang demikian ini dibutuhkan waktu yang panjang , banyak tenaga dan fikiran, dan pengorbanan-pengorbanan  yang tidak sedikit. Penggalangan kekuatan  revolusioer ini bisa dilakukan melalui  berbagai cara atau jalan dan dengan macam-macam bentuk, antara lain  mengadakan aksi-aksi untuk membela kepentingan rakyat dan memperjuangkan tuntutan massa luas demi kehidupan lebih baik, dan dengan gerakan-gerakan untuk melawan segala macam penindasan oleh bangsa sendiri maupun bangsa asing,.
Segala macam aksi atau kegiatan revolusioner untuk membela kepentingan rakyat ini merupakan cara penting untuk meningkatkan kesedaran massa rakyat untuk mendukung revolusi dan juga langkah penting sekali untuk mempersiapkan pelaknsanaan revolusi. Kesedaran politik revolusioner yang tinggi dari massa rakyat banyak (terutama dari kalangan buruh, tani, rakyat miskin umumnya) adalah syarat bagi berhasilnya revolusi.  
Jumlah rakyat yang sudah dirugikan  -- dengan  berbagai bentuk dan cara -- oleh pemerintahan Orde Baru adalah amat besar, yang terdiri dari macam-macam golongan (jadi  bukan hanya golongan komunis saja,  melainkan juga dari golongan-golongan lainnya, termasuk golongan Islam). Demikian juga mereka yang jadi korban politik neo-liberalisme yang dianut pemerintahan dewasa ini, termasuk kalangan menengah (pengusaha kecil dll). Mereka ini semualah yang perlu dipersatukan di bawah bendera revolusi.
Sekali lagi, berdasarkan pengalaman jatuh-bangun  dan kegagalan yang sudah berkali-kali, yang sudah dilalui selama  lebih dari 40 tahun sejak pemerintahan Suharto, dan tidak adanya perspektif lainnya untuk menyetop proses kemerosotan dan pembusukan lebih lanjut, maka makin jleaslah bahwa tidak ada jalan lain kecuali jalan Revolusi yang sudah ditunjukkan oleh Bung Karno.
Yaitu jalan destruksi dan konstruksi atau jalan penjebolan dan pembangunan yang dilakukan terus-menerus, demi kepentingan rakyat banyak dan demi  Negara yang berdasarkan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan ajaran-ajaran revolusioner Bung Karno lainnya.
Sudah saatnya kita REVOLUSI, BERSATU, BANGKIT dengan RASA NASIONALISME !!!!

HEBOHnya CEBONGAN DIBALIK SKENARIO

Selama ini Kopassus Hanya diam, berbagai statement dari beberapa kalangan yang terlihat Pintar tapi Bodoh yang cenderung menjadi Fitnah dan menuduh tanpa bukti.

Jika mereka bisa memberikan pendapat dan menuduh, adalah Hak Kami juga, sebagai Prajurit Kopasus juga untuk menyampaikan pendapat. kita harus melihat permasalahan ini berdasarkan Fakta, Bukti, urutan kejadian dan TKP.

Sebelum kita membahas permasalahn yang sebenar-benarnya, saya akan menjelaskan secara singkat siapa sebenarnya 4 orang yang DISIKSA KEMUDIAN DITEMBAK DI LP CEBONGAN SLEMAN

1. Bripka Yohanis Juan Manbait alias Juan adalah Anggota Polresta Jogja berdinas di Polsekta Jogja, Bripka Juan adalah mantan Pidana Polda Jogja yang baru dibebaskan oleh satuannya karena menjadi Bandar Narkoba. Bripka Juan adalah Pemasok Narkoba utama di Hugos Caffe dan Bosse.

2. Benyamin Sahetapy alias Decky adalah Residivis yang baru keluar dari penjara akibat melakukan pembunuhan terhadap warga Papua di Jogjakarta. Decky adalah Pengurus Ormas KOTIKAM JOGJA (Komando Inti Keamanan), pekerjaan Decky adalah Keamanan beberapa tempat Hiburan di Jogja, depkolektor, dan ketua preman di Jogja. Decky adalah pemasok Narkoba ke beberapa tempat Hiburan di Jogja dari Bandar-bandar Narkoba di Jogja diantaranya beberapa Oknum anggota Polda Jogja.

3. Adrianus Chandra Galaja alias Dedy dan Yermiyanto Rohi Riwu alias Adi, kedua orang ini adalah anak Buah dari Bripka Juan dan Decky dan juga anggota Ormas KOTIKAM.

4. Ormas Kotikan ini diketuai oleh Sdr. Rony Wintoko, Ormas ini selalu membuat keributan di Jogja selain pengedar Narkoba, beberapakali melakukan tindakan Kriminial penganiayaan dan pembunuhan, kelompok ini pernah melakukan penganiayaan yang berujung kematian terhadap Mahasiswa asal Bali dan anggotanya yang bernama Joko dkk melakukan pengeroyokan terhadap terhadap anggota Yonif-403 Jogja, serta penikaman terhadap Mahasiswa asal Timor leste.

Puncaknya adalah kejadian Penganiayaan di Hugos Café Maguwoharjo Depok Sleman DIY yang di lakukan oleh Kelompok Ormas KOTIKAM (Komando Inti Keamanan) Yogyakarta. terhadap anggota personel Kopassus An. Sertu Santoso hingga meninggal Dunia.setelah di visum penyebab kematian Korban adalah, Luka benda Tumpuldi bagian kepala, luka tusukan dan bacokan benda tajam 23 cm didada sebelah kiri dan 6 rusuk Patah.

Rentetan Peristiwa

1. kejadian bermula pada hari Selasa tanggal 19 Maret 2013 pukul 00.40 korban datang ke Hugos Café bersama 1 rekan, kemudian terjadi keributan antara Korban dengan sdr. Dedy alias Adrianus Chandra Galaja kemudian Sdr. Dedy menghubungi Bripka Yohanis Juan Manbait alias Juan, sdr. Benyamin Sahetapy alias Decky dan Yermiyanto Rohi Riwu alias Adi Di asrama Polresta Jogja. Kemudian mereka mendatangi Hugos Cafe.

2. Sesampai di dalam hugos Café Sdr. Decky bertanya kepada korban “ Kamu dari Mana“ ? lalu korban menjawab “saya anggota Kopassus”. Saat itu posisi yg paling Depan adalah atau yg paling dekat dengan Korban adalah Bripka Juan Dan disebelah kiri korban adalah sdr. Dedy serta disebelah kanan korban adalah sdr. Adi. kemudian Decky menantang Korban untuk berkelahi sambil melemparkan asbak ke arah Korban, setelah melempar Korban, Decky masuk ke dalam Café. Kemudian saat keluar Decky memukul kepala Korban menggunakan Botol yg ada dimeja didepan Korban, mengenai pelipis kanan korban hingga botol pecah, saat korban terhuyung dan akan Jatuh tiba-tiba sdr. Dedy menikam korban sambil belati ditarik tepat pada bagian dada sebelah kiri, Setelah melakukan penusukan Dedy melarikan diri.

Saat Korban Jatuh, 3 org tidak dikenal (3 org ini diperkirakan Anggota Polri, krn datang bersama dengan Bripka Juan dari Asrama Polresta Jogja) menendang dan memukul Korban yang sudah terkapar, Melihat kejadian tersebut, Bripka Juan berteriak “Tolong dibawa”, langsung ke 3 org tersebut menyeret Korban dengan menarik bagian kaki. Dan pada saat kejadian tersebut, banyak anggota Polda Jogja yang berkunjung ke Hugos Kafe. selanjutnya korban dibawa oleh security menuju RS Bethesda menggunakan Taksi, saat dalam perjalanan Korban meninggal dunia. Dengan mengalami luka

Cat : Decky kemana-mana selalu membawa Belati

3. Setelah kejadian, 4 dari 7 pelaku di tangkap, Bripka Juan ditangkap di Rumah Dinas Polresta Jogja oleh Polda Jogja, adalah Bohong jika Bripka Juan melawan saat ditangkap, saat ditangkap dia kooperatif, hanya ada kekhawatiran dari Bripka Juan saat penangkapan, karena beberapa preman binaannya ingin melawan aparat. Kemudian Bripka Juan dan aparat Polres Sleman menuju rumah Decky. Kemudian sdr Decky ditangkap.
Saat penangkapan Decky juga tidak melawan. Namun berdasarkan pengakuan dari yang bersangkutan, beberapa barang miliknya hilang diantaranya, Kalung Salib Emas dan uang +- 20 juta hilang dari tempat tinggalnya. Dia hanya bisa mengamankan 2 batu cincinya. Kemudian dilanjutkan penangkapan sdr Dedy dan Adi, Penangkapan ke-2 tersangka ini dilakukan oleh Anggota Intel Korem Jogja. Awalnya 4 pelaku ini ditahan di Polres Sleman, karena alasan Khawatir, oleh Polda pelaku dipindahkan ke Rumah Tahanan Polda. Dan menjalani pemeriksaan. Langsung dijadikan tersangka

4. Pada tanggal 20 Maret 2013, Jam 10.00, Sertu Sriyono anggota Korem Jogja di Bacok oleh Sdr. Marcel, Marcel adalah rekan dari 4 tersangka yang telibat pengeroyokan Sertu Santoso, juga Anggota Ormas KOTIKAM

5. Dari pemeriksaan ini, mulai terungkap bahwa Bripka Juan masih aktif di Polsekta Jogja, Bripka Juan sdh mengaku bersalah dan siap mempertanggungjawabkan, dgn alasan Khawatir dan Ruang Tahanan sdg direhab, pihak Polda berencana pada esok harinya jam 09.00 akan memindahkan 4 tahanan ini untuk dititipkan ke LP Sleman.

6. Pada saat itu juga, seluruh Anggota Grup-2 Kopassus, diperintah oleh Komandan Grup-2 Kopassus, tidak ada yang keluar Asrama tanpa terkecuali, dan dilaksanakan Apel pengecekan dari Pagi Hingga Malam.

7. Pada tanggal 22 Maret 2013, pada jam 08.45 diadakan sidang PDTH (pengakhiran Ikatan Dinas dengan tidak hormat) terhadap Bripka Juan. Pada Jam 09.00, 4 tahan ini dititipkan di LP Sleman.

8. Pada tanggal 22 Maret 2013, jam 09.00 11 tahanan di dibawa ke LP Sleman utk menunggu sidang pengadilan. 4 tahanan kasus pengeroyokan Serka Santoso dan 7 tahanan Narkoba. Mereka dikawal Brimob dengan sejata lengkap dan di ikat

9. Pada tanggal 23 Maret 2013, jam 01.30 LP Sleman diserang orang tidak dikenal, dan menembak Mati 4 tahanan pelaku pengeroyokan Serka Santoso<Benyamin Sahetapy alias Decky
Korban, Serka Susanto Marcel, Otak dibalik pembacokan Sertu Sriyono, Korban PembacokanKelompok Marcel diatas kita sudah membahas, Fakta di Lapangan.

Berdasarkan kejadian di atas, dan keterangan Kepolisian terdapat Banyak kejanggalan, diantaranya :

1. Bripka Juan tidak terlibat pada kasus pengeroyokan Serka Santoso di Hugos Cafe Jogja, justru Bripka Juan yg melerai dan menolong Korban, jadi tidak ada alasan kekhawatiran dari Pihak Polda Jogja bahwa ada tindakan Balasan dari Kopassus atas kejadian tersebut. Situasi ini sengaja diciptakan sendiri oleh Polda Jogja, Dan tidak ada alasan Kopassus mengincar Bripka Juan. Dikalangan Polresta dan Brimob Jogja, Bripka Juan kurang disukai oleh rekan rekannya.

2. Polda Jogja telah berbohong, dengan mengatakan bahwa Bripka Juan adalah pecatan, terbukti Bripka Juan disidang pemecatan dilakukan setelah pengeroyokan di kafe Hugos. Dan sidang berlangsung hanya 5 menit, 15 menit sebelum dipindahkan ke LP Sleman. Menanggapi Sidang pemecatan tersebut, Bripka Juan mengatakan, "saya juga penyidik, saya tahu ini janggal, tapi nanti saya akan banding setelah 8 hari, dan akan mengungkap 3 anggota Brimob yang terlibat pemukulan , menendang, menginjak dan menyeret anggota Kopassus itu , ini adalah persaingan yang sengaja menyingkirkan saya, dari pernyataan ini sudah jelas bahwa Bripka Juan adalah Bandar Narkoba, dan ada Anggota Polda Jogja lain yang menjadi Bandar Narkoba.

3. Awalnya 4 pelaku menolak dititipkan ke LP Sleman, Tapi Polda Jogja tetap Ngotot membawa mereka, dengan alasan Ruang Tahanan Polda sedang Direhab, tapi setelah di cek, Ruang tahanan tersebut masih Layak dan tidak ada perbaikan. Setelah diperiksa dan Sebelum dibawa ke LP Sleman, Bripka Juan meminta kepada istrinya untuk menyiapkan jas yang bersih dan rapi, seolah-olah dia tahu bahwa dia akan mati, sambil mengatakan "Saya mengaku bersalah, saya cinta Korp Polri dan negara ini, Jikapun saya Mati, saya ingin mati secara terhormat seperti Prajurit Tentara”. Bripka Juan dalam tekanan berat dan merasa jiwanya terancam. Saat dimasukkan kedalam blok LP Sleman Bripka Juan Sempat menunjukkan Respeknya kepada petugas, dengan mengambil sikap siap, dan memberikan penghormatan walaupun tangannya di ikat dan ditodong dengan senjata oleh Anggota Brimob("kepada Petugas, Hormat Gerak, tegak Gerak"). Bripka Juan juga mengatakan, "saya kok diperlakukan seperti Teroris, di ikat dan ditodong dengan Senjata"

4. Sampai saat ini Polda Jogja, tidak mau mengungkap dan menangkap siapa Pelaku yang menendang serta Menyeret Korban (Serka Santoso), hal ini sempat menjadi tanya tanya dari Bripka Juan, Bripka Juan mengatakan “biasalah Polisi, yang penting sudah nangkap satu, agar terlihat berhasil” berarti 3 orang ini masih Buron, beberapa Rekan Bripka Juan disatuan Brimob Jogja juga melihat kejanggalan dari kasus ini, seperti Rekaman CCTV di Hugos Cafe telah di edit dan dirusak Oleh Penyidik Polda Jogja, yang telihat di Rekaman CCTV hanya saat pemukulan yang dilakukan oleh Sdr. Decky dan penusukan yang dilakukan oleh Sdr. Dedy, kejadian awal saat Korban dan pelaku datang tidak ada, Decky melempar Korban dengan Asbak, demikian juga saat Korban ditendang dan diseret oleh 3 orang yang dikenal oleh Bripka Juan. Rekan Bripka Juan pun (sesama anggota Polda Jogja) melihat kejadian ini janggal, dalam waktu kurang dari 24 jam pelaku ditangkap dan dijadikan tersangka, kemudian dititipkan di LP Sleman, kemudian di eksekusi di LP Sleman. Untuk menekan Pihak Hugos Kafe berkaitan dengan rekaman CCTV, Polda Jogja mengancam akan menutup Hugos Kafe, semua orang tahu bahwa Perijinan Usaha bukan di Kepolisian atau Polda tapi Hak dari Pemda DI Yogyakarta. Bukan kepolisian. Dalam hal ini Polisi tidak punya Hak, sudah melampaui wewenang.

5. Pada awalnya, Ka Lapas Sleman keberatan atas penitipan tersebut, karena tidak sesuai dengan prosedur dan 2 dr 4 tersangka, dalam keadaan luka, sebelum di bawa ke LP sdr. Dedy dipanggil oleh org yg menyeret serka santoso di kafe Hugos, saat keluar seluruh badannya memar dan lebam. Kemudian sdr. Adi 3 gigi depannya tanggal serta bibirnya bengkak berdarah. Awalnya Ka Lapas akan mengembalikan tahan titipan tersebut ke Polda, tapi tdk ada jawaban dari Polda, kemudian jika mlm ini tdk bisa, Ka Lapas akan tetap mengembalikan ke 4 tahanan titipan tersebut ke Polda jogja.

6. Sertu Sriyono anggota Korem Jogja, dibacok oleh Sdr. Marcel, di bacok di bagian kepala sebelah kiri. Marcel adalah anak buah dari Bripka Juan, rekan Decky, Dedi dan Adi, Korban di Bacok karena menangkap Sdr. Dedi dan Adi dan menyerahkannya kepada Penyidik Polda Jogja.

 7. Sebelum di titipkan ke LP Sleman, Bripka Juan dihadapkan ke Sidang Pemecatan di Polda Jogja, sidangnyapun singkat hanya 5 menit, ini adalah Sidang Penjatuhan Hukuman tersengkat di dunia, hanya 5 menit, hal ini membuktikan bahwa Polda sengaja memojokkan Bripka Juan, setelah dipecat dalam wakktu 5 menit, bripka Juan dan 3 tersangka lainnya di titipkan ke LP Sleman. Yang dibawa ke LP Sleman, bukan hanya Bripka Juan CS, tapi termasuk 7 Tahanan Polda Jogja terkait Kasus Narkoba. Tapi Sdr. Marcel pelaku pembacokan Sertu Sriyono tidak di titipkan di LP Sleman.

8. Kemudian mereka di masukkan ke dalam Sel, yang mengantar Anggota Brimob, hingga ke dalam ruangan Tahanan LP. Sleman, Bripka Juan ditempatkan 1 ruang dengan Decky di Blok-5, sedangkan Dedy ditempatkan 1 ruang dengan Sdr. Adi di Blok-10. Dari penempatan Blok, nomor serta isnya sudah jelas, ini sebagai titik tanda, dan hanya mereka ber-4 yang menempatinya, sedangkan 7 tahanan Narkoba ditempatkan ruangan lain. disini terlihat mulai terlihat kebohongan aparat Kepolisian Jogja, dimedia massa ke 4 korban di eksekusi di hadapan 11 tahanan lainnya, sambil bertepuk tangan, sangat tidak masuk akal bahwa pasukan terlatih yang menyerang dengan cepat masih sempat m,embuat Drama.

9. Berdasarkan Tuduhan Begajul Amerika bernama Komnas HAM, Hendardi dan kecoak kecoaknya serta Jenderal Banci Antek Amerika yang bernama Wiranti. Pelaku penyerangan di LP Sleman, menggunakan penutup Wajah, senjata lengkap, menggunakan 5 kendaran, mereka adalah orang yang terlatih, pertanyaannya adalah, benarkah hanya Kopassus yang terlatih di negeri ini ? Anjing Pelacaknya Brimob juga terlatih. tapi tidak hanya Kopassus yang terlatih, Masyarakat sipil dan aparat lainpun terlatih Densus-88 juga terlatih, jika yang dituduh adalah anggota Kopassus itu kemungkinan kecil.

Karena Para Pelaku penyerangan yang lebih dari 16 orang, sepertinya sudah kenal betul dengan Lingkungan dan situasi LP Sleman, terbukti:

a. Pelaku penyerangan juga Tahu dimana meletakkan Mobil, karena mereka masuk ke Area LP Sleman menggunakan 5, 4 mobil langsung menuju Area LP Sleman dan 1 menunggu diluar.

b. Pelaku tahu betul dan hafal dimana letak CPU yang menyimpan rekaman CCTV LP. Sleman, kemudian dicuri oleh penyerang.

c. Pelaku penyerangan Tahu, bahwa sistem penguncian di LP Sleman dari dalam dan Luar, setelah mereka melumpuhkan penjaga di depan dan merampas Kunci, kemudian membuka pintu dengan Kunci, merusak pintu dan membuka kunci dalam dari lobang pecahan Pintu.

d. Pelaku penyerangan juga mengetahui dimana ruangan ke-4 tahanan tersebut dititipkan, kemudian mengeksekusinya

Kejadian ini sepertinya sudah direncanakan dengan Matang dan para pelaku tahu dan hafal Area LP Sleman. Sehebat apapun Kopassus, hal ini tidak mungkin dilakukan dalam waktu 16 Jam, sedangkan Kopassus tidak pernah ke LP Sleman dan melakukan pengamatan sampai ke dalam ruangan LP Sleman, yang tahu situasi dan keadaan LP Sleman adalah aparat yang mengantar Tahanan, Masyarakat dan keluarga penghuni LP Sleman.

10. setelah dibantah oleh beberapa anggota Kopassus, Pihak Lapas mulai membuat Skenario cadangan mencari alasan, agar mereka tidak terlihat Kongkalikong dengan Polda, dan kami Yakin bahwa Pihak Lapas Sleman dalam tekanan Polda, dengan membuat cerita Bohong :

"- Sekelompok orang bersenapan laras panjang datang dengan lima minibus Toyota Avanza dan Innova. Ada juga saksi yang melihat lima orang mengendarai sepeda motor.

- Lima belas orang di antaranya melompati pagar yang tingginya tak sampai 1,5 meter. Sekitar dua-lima orang berjaga di luar penjara.

- Satu orang menggedor gerbang penjara dan menyodorkan surat meminjam tahanan.

- Setelah mengancam akan meledakkan Lapas, 15 penyerang masuk ke ruang portir. Di sana mereka sempat menyiksa delapan sipir.

- Dari ruang portir, sebagian menyebar. Ada yang menuju ruang kepala lapas untuk mengambil kamera CCTV. Ada juga yang menjemput Kepala Keamanan Lapas Margo Utomo untuk mengambil kunci blok dan sel empat tahanan yang diincar.

- Empat penyerang masuk ke blok empat tahanan itu. Tapi hanya satu yang masuk ke sel dan menembak empat tahanan itu. "

Pertanyaannya adalah :
 
a. Dari rangkaian kegiatan ini apakah Waktunya Cukup 15 menit seperti yang diberitakan.
b. awalnya Lapas mengaku, Pelaku menggunakan 5 mobil, sekarang ada sepeda Motor.
c. Pelaku menyodorkan Surat peminjaman Tahanan, Pihak Lapas ingin berbohong tetapi malah berkata jujur dan menjelaskan bahwa yang tahu mengenai Surat Peminjaman Tahanan hanya ada 2 institusi, yaitu : POLISI DAN KEJAKSAAN, (kemungkinan sangat kecil menuduh Kejaksaan)
d. Ada yang menuju Ruang Ka Lapas, untuk mengambil Kamera CCTV, Hal ini menunjukkan bahwa pelaku sangat tahu dan hafal benar letak serta isi Lapas, termasuk Kamera CCTV, yang tahu letak benda tersebut hanya 2 institusi, yaitu Lapas dan Polisi.
e. 1 orang masuk kedalam sel dan menembak 4 pelaku, cerita Rambo yang dibuat, 1 orang ini hebat sekali, masuk sendiri ke dalam sel dan menemnbak 4 pelaku.

Jika demikian, pertanyaannya siapa yang menyiksa Bripka Juan hingga tangan Kirinya Patah ? dan yang menusuk Bripka Juan hingga terdapat 4 luka tusuk di badannya ?

HAL INI MEMBUKTIKAN CERITA BOHONG PIHAK LAPAS SLEMAN.

11. Para Pelaku langsung menuju ruang Tahanan dan mengeksekusi 4 tahanan, Ke-4 tahanan tersebut ditembak Mati di 2 ruangan berbeda. Krn di TKP terdapat Selongsong Peluru kaliber 9 mm dan 7,62 mm, tapi keterangan Kadiv Humas Mabes Polri mengatakan di TKP hanya ada selongsong munisi kaliber 9 mm tidak menyebut selonsong munisi lain. Kemudian kondisi Bripka Juan selain luka tembak di Kepala¸ terdapaT. 2 luka tusukan di dada kanan dan lengan kirinya Patah. Sedangkan Adi selain luka tembak, terdapat luka memar di wajah sebelah kiri dan pergelangan tangan kiri Patah. Sedangkan Decky dan Dedy hanya terdapat Luka tembak. Jadi tidak benar pemberitaan dari media bahwa ke 4 tahanan tersebut langsung diberondong oleh penyerang, krn 2 diantaranya sempat dianiaya terlebih dahulu.

12. Mendengar ada kejadian penyerangan dan pembunuhan di LP Sleman, Komandan Grup-2 langsung mengumpulkan dan mengecek anggotanya hal tersebut selain perintah dari Pangdam IV Diponegoro juga menjadi Protap di Kopassus apabila ada kejadian, asrama langsung di Alarm. Jarak tempuh antara Sleman dengan Jogja adalah + 1,5 Jam, jadi tidak mungkin dalam waktu tersebut mereka bisa tiba dengan cepat di Asrama Grup-Kopassus Kartosuro dan bisa hadir saat apel pengecekan. Apalagi Pintu Ksatrian Grup-2 Kopassus jika Malam Hanya 1 Pintu yang di Buka, itupun harus melewati 2 Pos penjagaan, jadi sangat kecil kemungkinan anggota Kopassus terlibat dalam pnyerangan tersebut. Dan hal ini bertambah janggal, karena saat kejadian Polda Jogja dan Jawa tengah tidak melakukan sweeping dijalan guna mencegah pelaku melarikan diri, tapi hal ini tidak dilakukan.

13 Mengenai pembentukan Opini Publik oleh Media Masa yang seolah-olah bahwa pelaku penyerangan tersebut adalah Kopassus dan secara tidak langsung menuduh Kopassus serta pernyataan Anggota Kimisi 3 DPR RI, Ahmad Yani, hal ini menandakan bahwa Anggota dewan yang terhormat ini Memang Bodoh dan asal Bacot (nasehat buat anggota dewan yang terhormat ini "PAK YANI... D]\KALAU TIDAK TAHU LEBIH BAIK DIAM, DIAM JUGA BISA MENUTUPI KEBODOHAN", cenderung memojokkan Kopassus dengan mengatakan ;

a. Masalah Jogja adalah masalah Hukum, berarti wewenang Keamanan ada di tangan Kepolisian bukan TNI.
b. Senjata yang digunakan adalah Senjata Organik TNI, sudah jelas adalah senjata yang digunakan oleh TNI
c. Kok Pangdam IV, Cepat mengambil kesimpulan, bahwa tidak ada anggotanya yang terlibat, Pangdam ini bisa di copot, sudah jelas kok, Senjata yang digunakan untuk menyerang adalah Senjata TNI Jenis SS-1, buatan Pindad.
d. Penyerang juga menggunakan Rompi Anti Peluru. Dan senjata Khusus?
e.Media TV One memberitakan

Kalau Media massa sudah jelas, siapa yang meminta penayangan berita saja yang di publikasiskan, selama ini Kopassus diam saja tidak menanyakan dan melakukan konfrensi Pers tentang anggotanya yang di Bunuh, Jika Anggota Komisi-3 DPR RI Ahmad Yani saja bisa dikelabui dan dibohongi oleh Polda Jogja, media dan kelompok yang berkepentingan dikelabui, bagaimana dengan Rakyat, Tapi Bapak Ahmad Yani tidak melakukan atau memberikan pendapat tentang Proses pemecatan Bripka Juan yang tidak sesuai prosedur, pemecatan dilaksanakan setelah kasus ini mencuat yang sebelumnya, Pihak Polda menyatakan bahwa Bripka Juan adalah pecatan Polda Jogja.

Pertanyaanya adalah :
a. Dari mana Pak Ahmad Yani dan Media tahu bahwa senjata yang di gunakan oleh penyerang menggunakan senjata SS-1 Pindad ? kuat dugaan adalah beliau menonton hasil Rekaman CCTV, jika dari Rekaman CCTV, berarti pemberitaan media selama ini bahwa saat penyerangan Pelaku menggondol CCTV adalah berita bohong yang sengaja dihembuskan, seolah olah pelaku penyerangan lihai dan terlatih. Jika benar itu senjata SS-1 Pindad, tentu ada nomornya, berapa Nomornya ? jika beliau menonton dari hasil rekaman CCTV, Berarti CPU yang menyimpan data rekaman CCTV di LP Sleman tidak hilang tapi sengaja disembunyikan. sekarang terbukti, pendapat Anggotai Dewan yang terhormat Komisi-3 DPR RI bernama Ahmad Yani adalah SALAH DAN MENUNJUKKAN KEBODOHANNYA, PANTAS SAJA DEPARTEMEN YANG DI PIMPIN PARTAI SI KELEDAI INI ADALAH DEPARTEMEN YANG TERKORUP.

b.Apakah Ahmad Yani tahu pengertian Senjata Khusus ? dan pernah melihat serta menggunakan senjata tersebut ? SS-1 Bukan senjata Khusus, senjata Khusus adalah senjata Sniper dan Mitraliur. SS-1 Bukan senjata Khusus tapi Senapan Serbu jadi SS-1 adalah Senapan Serbu-1, Dan Kopassus tidak menggunakan SS-1, yang menggunakan SSI-1 adalah Brimob

c. Mengenai pencopotan Pangdam-IV / Diponegoro karena cepat mengambil kesimpuan atas kejadian tersebut, kita tidak tahu apakah Pak Ahmad Yani punya wewenang atau Tidak yang jelas Pernyataan Pangdam-IV / Diponegoro adalah Benar, cepat mengambil kesimpulan bahwa tidak ada anggota TNI apalagi Kopassus yang terlibat, dari pernyataan Pak Ahmad Yani saja sudah dijawab sendiri oleh Pak Ahmad Yani “bahwa pelaku penyerangan menggunakan Senjata SS-1 Pindad, mengapa dijawab sendiri ?
“KARENA GRUP-2 DAN SELURUH ANGGOTA KOPASSUS TIDAK MENGGUNAKAN SENAPAN SS-1 PINDAD” yang menggunakan senjata SS-1 dan FNC kaliber 5,56 mm adalah BRIMOB POLRI DAN BRIMOB JOGJA MENGGUNAKAN SENJATA SS-1, FNC DAN AK-101 CHINA.
Dan sangat tidak mungkin Anggota Kopassus bisa keluar senjata sembarangan karena Jam 17.00 gudang senjata sudah ditutup, tidak ada senjata, munisi dan Bahan peledak yang keluar masuk. Jikapun ada harus melalui beberapa prosedur, mulai dari melapor ke Pejabat, melapor ke pejabat, mengurus Surat ijin, menghubungi pejabat Gudang, munukar kartu keluar masuk kunci senjata, karena seluruh senjata di Kopassus dirantai dan di Gembok, mengurus surat serah terima senjata dll, belum lagi melewati 3 lapis kunci pintu gudang senjata. Aparat yang mudah mengakses senjata di Indonesia ini adalah BRIMOB POLRI.

d. Pak Ahmad Yani lupa selain rekaman CCTV, di TKP terdapat Selongsong Peluru 7,62 mm, yg digunakan oleh senjata AK-47, yang menggunakan Senjata AK-47 adalah BRIMOB POLRI, kemudian terdapat Selongsong munisi 5,56 mm / MU-5 TJ, munisi ini bisa digunakan di senjata SS-1 Pindad, M-16 A1, dan senapan AK-101 China, yang menggunakan senapan SS-1 Pindad dan AK-101 China adalah BRIMOB POLRI.

e. Tentang Rompi Anti Peluru, mungkin yang dilihat adalah Fet yang berbentuk Rompi, terlihat berwarna Hitam, sedangkan DI GRUP-2 KOPASSUS MEREKA MEMILIKI 2 JENIS ROMPI ANTI PELURU YANG MEMILIKI CORAK LORENG TNI DAN LORENG DARAH MENGALIR. Yang menggunakan Rompi Anti Peluru berwana Hitam adalah BRIMOB POLRI.


14. Pernyataan Polda bahwa ke 4 tersangka ditangkap oleh Polda dan barang Bukti Botol dan Pisau ditemukan di TKP. Pernyataan tersebut tidak benar, Polda hanya menangkap Bripka Juan dan Sdr. Decky, sedangkan Adi dan Dedi ditangkap oleh Intel Korem. Barang bukti pisau ditemukan bukan di Hugos Kafe, tapi ditemukan di tempat tinggal Sdr. Dedy bukan di Hugos Kafe. Akibat penangkapan tersebut, Marcel mebacok Sertu Sriyono karena melakukan penangkapan terhadap beberapa pelaku pengeroyokan Seru Santoso.

15.Polisi tidak konsisten menangani permasalahan Jogja, serta cenderung mencari pembenaran, Pembentukan Opini Publik sudah keluar dari Substansial permasalahan yang sebenarnya, pelaku pengeroyokan Serka Santoso berjumlah 7 orang, 3 masih Buron, kemudian keterkaitan pembacokan Sertu Sriyono yang dilakukan oleh Marsel sampai saat ini tidak diuangkap, apa motof dari pembacokan tersebut, serta kesalahan prosedur pemecatan Bripka Juan oleh Polda Jogjakarta.

16. Dari runtutan kejadian, Korban, Barang Bukti di TKP, serta UPAYA pembentukan opini Publik oleh Polri melalui media massa, yang cenderung menutupi kejadian yang sebenarnya, sangat jelas bahwa ini adalah Fitnah.

KESIMPULANNYA ADALAH : TNI APALAGI KOPASSUS TIDAK TERLIBAT KASUS PENYERANGAN DI LP SLEMAN,

Mengapa pihak Kepolisian tidak melakukan pembuktian terbalik. Tanpa menuduh pihak dan Institusi tertentu, yang jika dikaitkan satu sama lain baik korban, TKP, Bukti di TKP serta kegiatan. Tidak satupun menunjukkan keterlibatan Kopassus maupun institusi TNI. Polri harus jujur dan Fair dalam mengungkap dan menangani kasus Jogja, membuka siapa saja yang terlibat, seluruh pelaku termasuk 3 orang yang masih buron dan tidak pernah diungkap oleh Polri, tanpa harus menutup-nutupi serta berbohong, tanpa berusaha seolah olah dipojokkan, dan menunjukkan Barang bukti yang sebenarnya, termasuk rekaman CCTV di Hugos Kafe secara utuh tanpa di edit dan di rusak, karena merusak barang bukti adalah suatu tindakan kejahatan melawan Hukum.

17. Ada Upaya Pihak Polda Jogja menutupi kasus yang sebenarnya dengan mengalihkan isu penyerangan terhadap LP. Sleman. teorinya sangat Gampang :
- Yang menyidik 4 Korban adalah Polisi
- Yang mengantar Korban ke LP adalah Polisi
- yang memasukkan tahanan ke ruang Tahanan adalah Polisi. dari sini mulai terbukti bahwa, sebelum di eksekusi, Adi dan Dedy sempar berbaur dengan 11 tahanan Narkoba lainnya, kemudian ketahuan oleh Polda dan dikembalikan ke ruang Tahanan A-5 - Yang mengetahui lingkunagn LP adalah Polisi
- yang sering ke LP adalah Polisi.
- yang tahu letak CCTV adalah Polisi.

18. Saat terjadinya penyerangan di LP, SELURUH APARAT KEPOLISIAN JOGJA DAN JAWA TENGAH, TIDAK ADA SATUPUN YANG MELAKUKAN SWEEPING, DAN AJAIBNYA SAAT KEJADIAN, SELURUH REKAMAN CCTV YANG MEMONITOR LALU LINTAS TIDAK BERFUNGSI.Yang bisa mengaktifkan dan mematikan CCTV lalu lintas adalah Polisi.

19. Di TKP hanya terdapat 13 Selongsong munisi, sekarang mulai di buat buat, seolah olah terlihat brutal dan sadis, belakangan ditemukan 31 proyektil di tubuh ke 4 korban, teorinya Amerika dipakai, dinggal angkanya di balik. bertambah lagi kebodohan aparat ini, sama dengan kasus antasari, sangat aneh dan janggal, senapan Munisi 7,62 mm pelornya bersarang di badan? jika manusia di jejer 4 orang kemudian ditembakkan dengan Senapan AK-47 maka ke 4 orang tersebut akan tembus, jadiiiii, TIDAK MUNGKIN MUNISI KALIBER 7,62 MM, bersarang di badan.

20. ada lagi yang mengatakan bahwa korban diberondong, itu adalah Bohong ! Decky, Dedy dan Bripka Juan ditembak dari belakang dalam keadaan tiarap, peluru melintas dari bagian belakang badan tembus di depan. untuk Bripka Juan luka tembak dari kepala kanan tembus ke kiri tepat dibelakang kuping,, sedangkan Sdi, ditembak dari depan dalam keadaan Jongkok

Mungkin anda akan mengira bahwa tulisan dan fakta di atas adalah suatu kebohongan dan mengarang ngarang : perhatikan foto di bawah ini dan Uji Balistiknya, KAMI MENANTANG SELURUH AHLI BALISTIK POLRI UNTUK MENJELASKAN GAMBAR INI :
Mayat Benyamin Sahetapy alias Decky, decky mengalami Luka tembak di perut sebelah kiri dan ulu Hati, kemungkinan Korban di tembak saat duduk, terlihat di Gambar selongsong munisi kaliber 7,62 mm, dan pelor mengenai tembok (lingkaran Kuning). Korban ditembak saat membelakangi Pelaku karena bekas luka masuknya pelor lobangnya terlihat kecil, (tempat keluarnya pelor, luka akan terbuka keluar dan besar)
Mayat Bripka Yohanis Juan Manbait alias Juan, karena Luka tembak di Bagian belakang Kepala dari luka yang cukup besar, dan kepala bagian belakang terbuka, kuat diduga munisi yang digunakan adalah kaliber 7,62 mm digunakan di Senjata AK-47, selain luka tembak, di dada kanan korban terdapat beberapa Luka Tusuk benda Tajam, dan Lengan Kiri Patah, terlihat di Gambar lengan kiri Korban tertekuk. Bripka Juan dieksekusi setelah Sdr. Decky di eksekusi, Kaki yang nampak di Gambar adalah Kaki saudara Sdr. Decky, terlihat ada darah kepala Bripka Juan yang muncrat di kaki Kanan Sdr. Decky (lingkaran Kuning). Panah merah adalah lintasan peluru saat Bripka Juan di tembak. Terlihat selongsong munisi kaliber 5,56 mm di bagian atas kepala Korban (lingkaran Putih).

Korban, Dedy alias Adrianus Chandra Galaja, terdapat 2 luka tembak di Punggung Kiri, korban ditembak dari belakang, tampak terlihat selongsong munisi kaliber 5,56 mm (lingkaran Kuning) Sdr. Adi berada di Kaki sdr. Dedy.(Panah Merah) Yermiyanto Rohi Riwu alias Adi, Korban di tembak tepat di bagian pipi sebelah kiri tembus ke belakang, kemungkinan Korban di tembak dalam keadaan Jongkok, terlihat percikan darah di tembok serta Pantulan peluru (lingkaran Kuning), pergelengan tangan kiri korban terlihat Patah.

Terdapat selongsong Munisi Kaliber 7,62 mm (lingkaran merah), sedangkan darah yang merembes di dekat tangan Adi adalah Darah sdr. Dedy. (Panah Kuning, Posisi sdr. Adi), Arah Lintasan Peluru (Panah Merah)
Korban, Dedy alias Adrianus Chandra Galaja, setelah badannya di balik.

KESIMPULAN DARI RENTETAN PERISTIWA ITU ADALAH :

1. POLDA JOGJA JANGAN MENUTUPI KEJADIANNYA KONFLIK PERSAINGAN KARTEL NARKOBA DI ANTARA ANGGATA POLDA JOGJA.
2. POLISI SEGERA MENANGKAP 3 ORANG ANGGOTANYA YANG MELARIKAN DIRI SAAT KEJADIAN DI HUGOS KAFE, SATU BERNAMA HARUN DAN SATU LAGI BERNAMA DAVID SERTA SEORANG PERWIRA POLDA JOGJA.
3. KASUS PERSETERUAN INI SEBENARNYA ADALAH PERSETERUAN ANTARA KELOMPOK UGOH SENO DAN KELOMPOK GORIES MERE.
4. PELAKU PENYERANGAN LP SLEMAN ADALAH UNIT ZIBOM GEGANA DIDIKAN GORIES MERE


#dokumen FAB-Indonesia



Friday 29 March 2013

SYL harus lebih berani dibandingkan JOKOWI didalam PROGRAM KERJA di SULSEL

Sulawesi Selatan (Sulsel) layak dikatakan surga, karena karunia dan keberkahan yang dimilikinya hingga penyematan itu layak diberikan. Sulawesi Selatan kaya akan potensi sumber daya alam yang melimpah ruah seperti sektor pertambangan dan energi yang mencukupi. Belum lagi pesatnya roda industri pada sentra-sentar Industri seperti Kawasan Industri Makassar membuat provinsi ini seharusnya bisa memberikan jaminan kepastian bagi masyarakatnya dan memberikan kesejahteraan yang cukup bagi warganya.

Namun, fakta berbicara berbeda. Meski potensi yang melimpah ruah dengan kekayaan yang dimilikinya, justru angka kemiskinan dan pengangguran di Sulawesi Selatan justru meningkat setiap tahunnya. Tingginya angka kemiskinan itu menunjukkan jika tingkat kesejahteraan mengalami penurun signifikan.

"Sulsel memiliki segala potensi dan hampir dapat dikatakan sempurna. Potensi yang dimiliki ini seharusnya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulsel secara keseluruhan,"

Faktanya, angka kemiskinan masih cukup tinggi yang memperlihatkan jika kesejahteraan masyarakat belum mengalami peningkatan, meski potensi yang dimiliki sudah hampir sempurna.

Akar persoalannya,  karena tidak ada keberpihakan dari Pemerintah kepada kepentingan masyarakat, utamanya kebijakan yang memberikan garansi kesejahteraan untuk warga Sulsel.

DEMONSTRASI RAKYAT MISKIN

Ratusan warga kota Makassar melakukan aksi unjuk rasa di kantor Badan Pusat Statisk (BPS) kota Makassar, di Jalan Racing Center Makassar, hari selasa yang lalu
Demonstran yang tergabung dalam Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI), Partai Rakyat Demokratik (PRD), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND).
Para demosntran tetap menduduki kantor BPS Makassar dengan tuntutan menolak kriteria miskin dalam pendataan pembagian raskin, sehingga mereka meminta BPS Makassar untuk lakukan pendataan ulang. Selain itu, mereka juga menuntut agar Pasal 33 UUD 1945 dilaksanakan dengan baik.

Mereka juga menuntut agar dilakukan pencabutan Undang-undang SJSN BPJS no 40 2012, tentang sistem jaminan sosial dan memberlakukan jamkesmas kembali dan tidak berganti dengan kartu baru sesuai surat edaran Menteri Kesehatan.
Mereka berharap tuntutan mereka didengar dan diberlakukan secara adil. Karena penyaluran raskin secara merata ke seluruh kecamatan dan kelurahan adalah harapan mereka untuk bisa makan dan hidup.
Rakyat miskin yang tergabung dalam demo hari ini di depan kantor BPS kota Makassar berharap ke Pemerintah melalui BPS untuk memikirkan kembali pendataan sebelumnya dan melakukan pendataan ulang untuk Jamkesmas dan penyaluran beras raskin

GUBERNUR harus TEGAS dan KOMITMEN

Melihat fonumena meningkatnya nagka pengangguran dan masyarakat miskin di Sulawesi Selatan karena perkembangan kota tidak dibackup-nya masyarakat yang belum siap mengikuti perkembangan itu sendiri.

Sebut saja di angka pengangguran, karena banyaknya tenaga kerja tidak sesuai dengan angka kebutuhan tenaga kerja.Selain itu tingkat keahlian tenaga kerja masih dibawah standar. Sebut saja di sektor jasa atau sektor perhotelan, ketersediaan tenaga kerja belum optimal.SMK perhotelan atau jasa restorant kewalahan melayani permintaan tenaga kerja itu sendiri.Seharusnya pihak DISNAKERTRANS bisa menukapi jasa perhotelan ini.

Di tingkat kemiskinan sendiri, selain dikarenakan skill masyarakat untuk bersaing dalam pekerjaannya, juga disebabkan nilai inflasi begitu tinggi.Sektor peluang kerja yang sedikit menjadi sumber penyumbang terbesar sektor kemiskinan.

Gubernur Sulawesi Selatan harus lebih tegas dan berani dalam membuka peluang kerja dan menekan kemiskinan, dengan berkordinasi beberapa kepala daerah ( Bupati ) dan Walikota di wilayah Sulawesi Selatan.

Program kerja harus lebih terarah dan menyentuh sektor riil kebutuhan masyarakat, kalau tidak, maka masyarakat asli Sulawesi Selatan hanya akan menjadi PENONTON di tengah arus globalisasi di tahun 2015, yang tinggal 2 tahun lagi.

PEMIMPIN itu harus TEGAS dan BERANI !!!!!!

Ya namanya juga pemimpin, berani memimpin ya berarti harus berani juga menanggung segala resiko yang ada. Pemimpin itu tidak seharusnya ‘bersembunyi’, melainkan harus berani menghadapi siapapun yang mengganggu dan mengancam kepentingan kelompok yang dipimpinnya.

Sebelum dipilih hendaknya orang yang bakal jadi pemimpin itu harus siap dengan segala hal yang berhubungan dengan segala kepentingannya, kalau tidak siap mending tidak usah. Daripada setelah jadi pemimpin ada ketidakpuasan dari kelompoknya. Begitu juga bagi kita yang memilih sang pemimpin itu.

Jangan asal pilih saja. Jangan memilih karena ‘bayaran’, jangan memilih karena ada ‘keterikatan’, tapi pilihlah berdasarkan kriteria pemimpin yang dibutuhkan, jangan sekedar memilih. Sayang suara kita sebagai pemilih kalau nantinya pemimpin yang terpilih tidak becus.

Memang tidak mudah jadi pemimpin. Orang yang menjadi tanggung jawab itu besar, objek yang menjadi tanggung jawab itu besar, dan segala hal yang ada di bawah pimpinan itu membutuhkan tanggung jawab besar.

Jadi jangan sekedar ingin memimpin, atau gila kuasa, gila hormat dan sebagainya. Siapkan dirimu dulu baru ajukan dirimu untuk menjadi pemimpin. Daripada nanti kita yang dipimpin bakalan menderita karena pemimpinnya tidak tegas, tidak tepat janji, apalagi bila tidak bertanggungjawab. Jadi pemimpin ya memang harus tegas, harus berani menghadapi segala resiko, harus berani menghadapi tantangan, dan jujur. Masa pemimpin ‘bersembunyi’ dari tanggung jawab dan resiko, membiarkan kita yang dipimpin menanggung segalanya.

Kita sengsara ya sengsara, kita menderita ya menderita, kita miskin ya miskin, dan segala macam, tapi pemimpin malah ‘aman’ dan ‘nyaman’ di tempat ‘persembunyiannya’.

Jadi pemimpin itu harus tegas, jangan sekedar ingin kekuasaan atau pun harta. Tidak ada yang perlu dikejar dari jabatan sebagai ‘pemimpin’. Jika tidak siap jadi pemimpin ya biarkan saja orang yang lain yang lebih siap menjadi pemimpin.

Tidak usah dipaksakan, daripada yang dipimpin nantinya ‘tersiksa’. Kita juga sebagai pemilih yang nantinya akan dipimpin, jangan sampai suara atau pun hak pilih kita yang sangat berharga ini tertuju pada orang yang salah.

Tentukan benar-benar siapa yang layak dipilih, tidak usah lihat latar belakangnya, tidak usah lihat isi ‘amplop’ sebagai sogokan, tidak usah lihat tampangnya, tujukan pilihan kita kepada orang yang layak. Jangan terbuai dengan janji busuk, janji palsu, rayuan kata-kata manisnya, dan sebagainya yang semuanya itu hanyalah sumpah sampah belaka.

Pilih pemimpin yang tegas karena memang pemimpin harus tegas. Percayakan pada pemimpin yang tegas yang tahu apa keputusan terbaik demi kepentingan kelompoknya, pemimpin yang menjadi pelindung dan bermartabat, jangan sampai ketidakadilan kembali terjadi nantinya.

Pemimpin ya harus tegas yang tidak akan dengan mudahnya melepas hak kita begitu saja, yang tidak hanya memikirkan kepentingannya sendiri, yang siap mengambil resiko apapun keputusan yang telah dan seharusnya dibuat.

Sebagai pemimpin berarti siap menjalankan tanggung jawab, jangan malah lari dari tanggung jawab. Jalankan apa yang harus dijalankan, jangan cari ’selingan’ yang tidak berguna bagi kelompok yang dipimpinnya.

Jadilah pemimpin yang tegas kalau hendak memimpin, kalau tidak bisa ya tidak usah.Gitu aja, kok repot !!!

Thursday 28 March 2013

Manuver ILHAM ARIEF SIRAJUDDIN di KLB DEMOKRAT

Manuver Ilham Arief Sirajuddin sebagai KETUA DPD SULSEL partai DEMOKRAT menuai kritikan.Dengan mencetuskan Soesilo Bambang Yudhoyono sebagai KETUA UMUM partai DEMOKRAT, justru menambah kekisruhan di internal partai itu sendiri.

Seperti yang diungkapkannya di salah satu media dengan Sultan Batoegana. Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin dianggap " CV CIKEAS" atau perpanjang tangan dari SBY.

Aco sapaan Ilham Arief Sirajuddin, semenjak kalah di PILGUB SulSel, selalu bermanuver dalam perpolitikan partai Demokrat, khususnya dalam DPD-nya.

Salah satunya ketika dia mengatakan, Demokrat membutuhkan loyalitas kader partai, tidak seperti orang-orang yang punya kepentingan. Seperti yang terjadi dengan Andi Nawir ketika maju sebagai WAKIL GUBERNUR mendampingi Rudyanto dari partai Demokrat.Nota Bene Andi Nawir pun di PAW dari kursi Legislatif DPRD Sulawesi Selatan.

Bukan hanya itu, Aco juga mulai bersih-bersih. Kader yang terbukti tidak loyal dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2013 lalu, tidak akan mendapat tempat dalam daftar calon anggota legislatif (caleg) dan pemilihan wali kota (pilwali) maupun pemilihan kepala daerah (pilkada).

Demokrat membentuk Komisi Pengawasan untuk memantau gerak-gerik legislator Demokrat dalam Pilgub Sulsel 2013. Laporan Komisi Pengawasan itulah yang menjadi acuan menentukan loyal atau tidaknya legislator partai berlambang mercy tersebut.

Anggota Fraksi Partai Demokrat di DPRD Sulsel dan DPRD kabupaten/kota yang terbukti tidak  loyal mendukung Ilham Arief Sirajuddin-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) di pilgub lalu akan di-drop out (DO) dari daftar pencalegan.

Ketua Partai Demokrat Sulsel, Ilham Arief Sirajuddin mengatakan, loyalitas dalam Pilgub Sulsel adalah salah satu syarat yang harus dibuktikan caleg Demokrat. “Salah satu syarat ukurannya adalah loyalitas kader, khususnya ukuran di Pilgub Sulsel,” tegas Aco.

Nama anggota DPRD Sulsel dari partai ini, Adnan Yasin Limpo, disebut-sebut sebagai salah satu kader Demokrat yang tidak lagi mendapat tempat dalam daftar caleg Demokrat Sulsel di Pemilu 2014.
Mengapa?
Tentu saja karena lawan Ilham di Pilgub Sulsel lalu, Syahrul Yasin Limpo, adalah paman Adnan. Sehingga, Adnan diduga tidak bekerja memenangkan Ilham. Pilgub Sulsel dimenangkan Syahrul.

Dikonfirmasi, Adnan Purichta Yasin Limpo memastikan belum mendaftar sebagai caleg Demokrat. Dia juga tidak bisa memastikan dirinya akan tetap di Demokrat dalam Pemilu 2014. Menurut putra Bupati Gowa, Ichsan Yasin Limpo itu, dalam politik semua mungkin terjadi.

Adnan sempat dikabarkan telah pindah ke Partai NasDem. Namun, kabar itu dibantahnya. "Sampai saat ini saya masih kader Demokarat," ujarnya, kemarin.

KETEGASAN ILHAM setengah hati

Ketegasan Ilham ini setengah hati, sebagai ketua DPD DEMOKRAT SULSEL contoh kasus, yaitu belum adanya tindakan kepada ketua DPC DEMOKRAT MAKASSAR, Ady Rasyid Ali, yang sudah ditetapkan sebagai TERSANGKA dalam kasus penyerobotan lahan. Apalagi kasus ini telah dilaporkan ke KOMPOLNAS.

Sikap setengah hati ini justru akan merugikan Demokrat, karena disatu sisi, ARA atau sebutan Ady rasyid Ali ingin maju sebagai orang nomor satu Makassar menggantikan Ilham Arief Sirajuddin sebagai WALKIKOTA MAKASSAR.

Sebagai pencetus ide-ide segar didalam memperbaiki DPP DEMOKRAT termasuk menggelontorkan statement ingin mengusung SBY sebagai KETUA UMUM, seharusnya sebagai KETUA DPD DEMOKRAT SulSel harus detil n jeli menindaki kadernya yang nakal.


RAKYAT MAKIN TERCEKIK, PEJABAT MAKIN CUEK

PT PLN berencana menaikkan kembali tarif tenaga listrik sebesar 4,3 persen per 1 April 2013. Hal ini sebagai kelanjutan dari kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif listrik secara bertahap sepanjang tahun ini demi menekan subsidi listrik.

Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji menyampaikan hal itu seusai menghadiri seminar bertema ”Gas untuk Energi Masa Depan” yang diprakarsai Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR, Rabu (27/3/2013), di Gedung DPR, Jakarta.

Menurut Nur Pamudji, per 1 April 2013, PLN akan menaikkan lagi tarif listrik 4,3 persen untuk semua golongan pelanggan, kecuali kelompok pelanggan 450 volt ampere (VA) dan 900 VA. Hal ini sesuai dengan keputusan pemerintah untuk menaikkan tarif listrik rata-rata 15 persen secara bertahap per triwulan pada tahun ini. Sebelumnya PLN telah menaikkan tarif listrik 4,3 persen pada 1 Januari lalu.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyatakan, rencana kenaikan tarif listrik tahap kedua pada 1 April nanti telah sesuai dengan kesepakatan antara pemerintah dan DPR. Oleh karena itu, hal tersebut semestinya tidak perlu lagi menjadi polemik di ruang publik.

Namun, perlu dilihat sejauh mana efektivitas implementasi kebijakan kenaikan tarif listrik itu terhadap upaya penghematan subsidi listrik. Subsidi listrik diperkirakan tetap akan naik jika kebutuhan bahan bakar minyak untuk sejumlah pembangkit listrik meningkat karena kekurangan pasokan gas dan permintaan energi listrik tumbuh pesat.

Apalagi harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude oil price/ICP) saat ini telah melampaui asumsi ICP dalam APBN 2013 yang ditetapkan 100 dollar AS per barrel.

Selain itu, kenaikan tarif listrik semestinya diikuti dengan peningkatan kualitas pelayanan kepada pelanggan PLN, terutama keandalan pasokan.

BBM juga mulai LANGKA

Bahan bakar minyak jenis solar langka di sejumlah daerah di Jawa Tengah sejak dua hari terakhir ini. Akibatnya, transportasi di jalur pantai utara terganggu karena banyak truk yang harus mengantre hingga dua malam untuk mendapatkan bahan bakar bersubsidi itu.

“Pertamina mengurangi kuota penjualan solar untuk SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum). SPBU berubah jadi pangkalan truk karena pengemudi menunggu hingga solar tersedia.

Juru bicara Pertamina Pemasaran Jawa Tengah dan Yogyakarta, Heppy Wulansari, menyatakan, saat ini Pertamina sedang memperketat penyaluran solar subsidi ke semua SPBU. Dia tak memungkiri terjadi pengurangan kuota solar pada bulan Maret ini. “Pada bulan Maret ini pengiriman berdasarkan alokasi harian yang dihitung dari sisa kuota yang ada,” ujarnya.

Menurut Heppy, kuota solar subsidi untuk Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini sebesar 1.87 juta kiloliter. Jumlah ini turun empat persen dibandingkan konsumsi solar subsidi tahun lalu sebesar 1.943 juta kiloliter. “Sayangnya, pengurangan kuota itu tak sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang justru naik 7 persen pada bulan Januari hingga Februari 2013.”

Selain itu Harga Minyak Mentah Dunia  di Brent North Sea untuk pengiriman Mei naik 1,19 dolar AS atau 1,1 persen, menjadi ditutup pada 109,36 dolar AS per barel di perdagangan London.

Selain itu pesanan Minyak Mentah barang tahan lama naik 5,7 persen pada Februari, lebih tinggi dari perkiraan para ekonom 3,9 persen, data Departemen Perdagangan.

BAHAN POKOK pun meroket

Selain itu, setelah harga daging sapi impor yang naik sampai menyentuh titik 90.000/KG disebabkan pengusaha melakukan KARTEL, tak lama berselang harga bawang merah dan bawang putih pun melejit karena kebijakan system impor yang bobrok.

Selain itu, kini terjadi lagi harga Cabai meroket dan tidak terjangkau masyarakat.

Kendala ini sebenarnya sudah terindikasi oleh Departement Pertanian dan Departement lainnya, hanya saja mereka tak kuasa akan laju permintaan dan solusi yang diberikan juga tak kunjung terselesaikan karen adanya kepentingan-kepentingan antara PENGUASA dan PENGUSAHA.

Akhirnya,..

Rakyat kecil pun makin dikorbankan, kita bersiap mengencangkan ikat pinggang, perputaran dana dibank pun dikeluhkan karena kemampuan kreditur tak bisa membendung dari laju inflasi dan deflasi mata uang rupiah itu sendiri.

Pengusaha yang berharap untung akhirnya malah buntung.

Diantara kepentingan PENGUASA dan PENGUSAHA ada SERAGAM

Penyerangan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, diduga dilakukan secara terencana.

Menurut  sejumlah saksi menyatakan penyerangan dan penembakan empat tahanan di Penjara Cebongan berlangsung rapi dan cepat karena hanya berlangsung selama 15 menit. Salah satu saksi melihat seorang pelaku terus-menerus melihat jam di tangannya. "Sepertinya dia menjadi time keeper alias penjaga waktu,"

Sekelompok orang bersenjata api laras panjang, pistol, dan granat datang menyerang Penjara Cebongan, Sabtu dinihari lalu. Sekitar 17 orang menerobos penjara Cebongan. Mereka memberondong empat tahanan di sel 5A. Empat tahanan itu adalah Hendrik Angel Sahetapy alias Deki, Adrianus Candra Galaga, Yohanes Juan Mambait, dan Gameliel Yermiayanto Rohi Riwu. Mereka adalah tersangka penusukan sersan satu Sentosa, anggota Komando Pasukan Khusus, di Hugo's Cafe, 19 Maret lalu.

Penyerangan dilakukan sekitar 17 orang, tapi penembakan dilakukan satu orang. "Ini seperti operasi buntut kuda. Yang menerobos banyak, semakin dekat dengan sasaran semakin sedikit,"

Sebuah sumber yang mengetahui peristiwa itu mengatakan, saat diketahui ada 35 orang di sel 5A, salah seorang bersenjata itu bertanya di mana kelompok Deki. "Yang bukan kelompok Deki, minggir!" kata sumber mengutip pernyataan seorang pelaku. Para tahanan lalu memisahkan diri dan tersisa tiga orang. "Tanpa ampun, tiga orang itu langsung diberondong, tanpa penyiksaan," kata sumber. Setelah itu menyusul satu tahanan lagi.

Akhirnya aksi balas dendam terhadap meninggalnya Sersan Satu Sentosa terbalaskan.

Bukti di Lokasi

Tragedi penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, pada Sabtu, 23 Maret 2013, meninggalkan barang bukti selongsong peluru. Kepolisian meyakini itu proyektil dari kaliber 7,62 milimeter.

"Sebanyak 31 selongsong dan 19 proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian menunjukkan ukuran peluru 7,62 milimeter," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Yogyakarta, Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti.

Pihak militer langsung menyatakan, peluru yang biasa digunakan pada senjata laras panjang itu bukanlah milik TNI. "Setahu saya, itu sudah bukan standar TNI lagi," kata Kepala Badan Intelijen Nasional Marciano Norman di Istana Negara. Dugaan beberapa kalangan, peluru kaliber 7,62 mm biasa digunakan untuk senapan AK-47 buatan Uni Soviet.

Namun belum tentu juga pihak TNI tidak menggunakan senjata dengan kaliber 7,62 mm. Pada Rencana Pengadaan Alutsista Melalui Pinjaman dalam Negeri Tahun 2010-2014, Mabes memesan lebih dari 40 ribu butir kaliber 7,62 mm untuk senapan sniper/runduk. Tidak itu saja, TNI Angkatan Udara juga mencantumkan rencana pengadaan hampir satu juta butir kaliber 7,62 mm.

Peluru kaliber 7,62 mm pun sudah diproduksi oleh Pindad. Menurut situs Pindad, kaliber 7,62 mm disebut mempunyai keistimewaan: andal dan akurasi. Pada situs tersebut, kaliber 7,62 mm dengan kode MU11-TJ tidak saja digunakan untuk senapan AK-47. Tapi juga dapat digunakan untuk senapan Sabhara Rifle Cal. 7.62 x 45 mm/SB1. Senapan ini merupakan varian dari jenis SS1 yang banyak digunakan oleh TNI dan Polri.

Rentetan kasus ketimpangan SOSIAL

Hal ini sudah bisa dipastikan adanya ketimpangan sosial, yang mana banyaknya aparat meninggal atau bertaruh nyawa di tempat hiburan malam.Tidak hanya itu, kita menengok kasus HERCULES di Jakarta, ketika itu permasalahan lahan dan keamanan berbisnis sang pengusaha.

Selain itu ketimpangan antara TNI- POLRI karena adanya indikasi pengusaha bisnis Illegal selalu bersembunyi dibalik baju aparat.Dengan backingan, pengusaha menganggap bisnis mereka aman dari orang-orang yang berbuat nakal ( preman ).

Ada banyak analisa kasus yang bisa kita ungkap dibalik rentetan permasalahan ini.Kasus keamanan Papua yang sering dan berulang terjadi karena dana keamanan semakin kecil pembagiannya atau adanya perebutan lahan di PT. LONSUM -kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan.Kasus terbunuhnya KAPOLSEK yang mendapati bawahannya sedang berjudi dan diteriaki Maling.

Inilah potret ketimpangan sosial yang harus dibenahi, ketika mereka mencari tambahan dibalik seragam diantara kepentingan pengusaha.

Semoga negeri ini bisa kembali damai diantara kepentingan-kepentingan PENGUASA dan PENGUSAHA serta tidak mengorbankan anak bangsa lainnya yang terlena akan gemerlapnya dunia malam.

SEMUA MENCARI AMAN

Negeri ini seolah Aman, tetapi air semakin keruh dimana-mana.Pencitraan akan negeri yang makmur dengan pertumbuhan ekonomi 8% justru seperti bom waktu yang akan meledak sewaktu-waktu.

Rakyat ingin aman beraktifitas, preman ingin aman dalam menjaga, koruptor pun ingin aman dengan berafiliasi dengan LSM atau Partai. Begitu pula dengan Presiden negeri ini, selalu mengamankan partainya ketimbang rakyatnya.

Kasus Lembaga Pemasyarakatan  Cebongan Yogyakarta, seolah menambah daftar panjang negeri ini sudah tidak aman lagi. Adanya ketimpangan sosial yang bermula dari berebutan lahan di Tempat Hiburan atau kecemburuan sosial membuat aparat sudah tidak ada harganya dimata preman.

Kasus Hercules pun merebak seakan menjadi contoh bahwa premanlah yang melindungi rakyat kecil dan pejabat terkait.

PEMIMPIN mencari aman

Impact domino sedang dimaenkan oleh orang-orang yang punya duit tetapi tidak kebagian jabatan, alias kekecewaan POLITIK. Issue KUDETA menjadi issue murahan yang dapat dibeli, maling teriak maling dilakukan bagi sesama maling tetapi apa peduli mereka dengan rasa aman dan nyaman negeri ini.

Ditengah sirnanya rasa aman, perekonomian pun seakan mencekik rakyat kecil. Mulai dari harga SEMBAKO meroket dengan pola KARTEL yang dibuat PENGUSAHA, BBM pun seolah disulap hilang dipasaran.

Negeri Kaya yang tidak pernah dirasakan oleh rakyatnya.

KAPOLSEK  mati karena JUDI

Lapindo tak terselesaikan, Cebongan tak terselesaikan, ditambah lagi terbunuhnya Kapolsek Dolok Pardamean AKP Andar Siahaan tewas diamuk massa, Rabu (27/3/2013) sekitar pukul 22.00 WIB. Hal ini dipicu karena penggerebekan judi togel di salah satu rumah warga di Dusun Rajanihuta, Nagori Dolok Saribu, Kecamatan Dolok Pardamean, Simalungun, Sumatera Utara.


Saat penggerebekan oleh tiga personel Polsek Dolok Pardamean, istri pelaku tidak terima melihat suaminya ditangkap polisi. Dia pun meneriaki maling ke arah polisi yang menangkap suaminya.


Mendengar teriakan itu, ratusan warga sekitar keluar dan mengejar korban dengan tiga anggotanya. Tidak sedikit yang membawa parang, balok, batu, dan tombak. Melihat keadaan itu, salah satu personel menyuruh AKP Andar lari untuk menyelamatkan diri. Namun, dia malah memerintahkan ketiga anggotanya masuk ke dalam mobil Toyota Kijang BK 1074 FN miliknya.


Selanjutnya, AKP Andar bersama tiga anggotanya sempat menyelamatkan diri. Namun, warga yang terprovokasi teriakan istri penjudi togel tetap mengejar sambil memukuli dan melempari mobil yang mereka kendarai. Karena AKP Andar tidak menghentikan mobil, warga memblokade jalan dengan gerobak kerbau milik warga yang terparkir di pinggir jalan.


Merasa terancam, AKP Andar yang mengemudikan mobil lantas menabrak gerobak kerbau itu. Naas, niat meloloskan diri gagal karena kedua roda kiri mobil masuk ke dalam drainase pinggir jalan, yang membuat mobil berhenti.


Melihat keadaan itu, ratusan warga yang semakin mengamuk karena Kapolsek Dolok itu beserta ketiga anggotanya mencoba melarikan diri kemudian memukuli dan melempari kaca mobil sembari berteriak menyuruh keluar. Ketiga anggota Andar berhasil melarikan diri, sementara dia tetap tinggal di dalam mobil meski sudah disuruh keluar oleh ketiga anggotanya. Akibatnya, warga membuka paksa mobil.


Setelah warga berhasil membuka pintu mobil, AKP Andar ditarik keluar dan dipukuli hingga tewas. Korban mengalami luka parah di sekujur wajah dan kepala. Di lokasi kejadian, ditemukan dua lembar kayu bekas bahan papan sepanjang sekitar satu meter.

Kemana PRESIDEN INDONESIA

Seharusnya, PRESIDEN INDONESIA bukan turut serta mencari AMAN baik bagi keluarganya mau pun bagi partainya, Sebagai seorang Leadher BANGSA, RESIKO adalah amanah rakyat, ambil kendali dan katakan dengan TEGAS kepada jajaran terkait, NEGERI ini sudah cruisal, negeri ini sudah ceos, semua harus bekerja dengan baik.

TEGASKAN KE MENTERI-mu,..

Hai MENKOPOLKAM amankan rakyat dan aparatmu,
Hai MENKOKESRA buat kebijakan strategis untuk Rakyatmu,
Hai MENTERI PERTANIAN buat lahan dan pertanian yang terbaik,
Hai KPK,..tangkap KORUPTOR bangsa ini yang sudah menjebol keuangan pemerintah,
Hai KPU,..seleksilah para WAKIL RAKYAT agar tidak terkontaminasi KORUPSI,...
Saya selaku PRESIDEN akan memantau dan mengontrol kalian, kalau tidak becus MUNDUR saja !!!

tetapi yang terjadi sebaliknya.....
Pemimpin negeri ini hanya sibuk mencari siapa saingannya dalam KLB di BALI, malah sibuk mencari siapa lawan politiknya dan membiarkan rakyatnya mati perlahan dalam genggaman JANJI-JANJI POLITIKNYA.


Wednesday 27 March 2013

KASUS LP CEBONGAN sulit terungkap

Kepolisian hingga kini terus memantau penyelidikan kasus penyerbuan ke Lapas Cebongan yang menewaskan empat tahanan pada Sabtu (23/3) lalu. Namun Mabes Polri pun mengaku kesulitan untuk mengusut kasus ini.

Menurut Karo Penmas Mabes Polri Brigjend Pol Boy Rafly Amar proses pengungkapan kasus tersebut tidaklah mudah. Saat penyidik sedang mengumpulkan fakta agar lebih akurat untuk mengungkap siapa para pelaku penembakan tersebut.

"Jadi pekerjaan ini tidak mudah, kumpulan fakta yang lebih akurat lagi," ujar Boy.

Cara kerja kelompok penyerbu memang tergolong sangat rapi. Butuh keahlian dan ketrampilan khusus untuk bisa melakukan penyerbuan tersebut. Para pelaku juga tidak meninggalkan jejak saat beraksi.

Berikut alasan polisi sulit mengungkap kasus penyerbuan ke Lapas Cebongan, Sleman:

1. Pelaku gunakan skebo

Kepolisian Daerah DIY menyebutkan ciri-ciri pelaku penyerbuan Lapas Cebongan, Sleman. Pelaku menggunakan skebo atau penutup wajah, rompi warna hitam, sepatu kets berwarna hitam dan sepatu panjang PDL (pakaian dinas lapangan, red) dan celana jeans warna biru dan hitam.

"Belum mengarah ke sana. Yang jelas kita masih pendalaman, yang jelas sepatu PDL, hitam panjang," terang Kepala Bidang Humas (Kabid Humas) Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti, Senin (25/03).

Saat kejadian berlangsung, terdapat 35 napi, termasuk 4 korban tewas yang berada di blok A5.

"Mereka diletakkan dalam satu sel," jelas Anny.

2. Pelaku rusak CCTV Lapas

Serangan 17 orang bersenjata AK-47 dan bercadar di Lapas Cebongan, Sleman, DIY menewaskan empat orang tahanan. Untuk menutupi jejaknya, para pelaku juga membawa kabur Closed Circuit Television (CCTV).

Mereka kemudian masuk ke lapas dan mencari empat pelaku penganiayaan anggota Kopassus, TNI AD. Mereka memaksa petugas lapas atau sipir menunjukkan empat tahanan titipan polisi tersebut. Kelompok penyerang itu langsung menembak mati empat tahanan tersebut.

"Kita sulit ungkap karena CCTV dirusak dan dibawa para pelaku," ujar Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti, Senin (25/03).
 
3. Saksi penyerbuan tewas semua

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menjelaskan perbedaan antara kasus penyerangan TNI di Polres Ogan Komelir Ulu (OKU) dan Lapas Cebongan, Sleman. Menurutnya, pada penyerangan di OKU pihak TNI sudah menemukan para pelaku yang ikut dalam aksi terekam jelas dalam kamera.

Namun penyerangan yang terjadi di dalam Lapas hingga menewaskan empat orang tahanan sampai saat ini masih gelap. Terlebih, saksi-saksi yang menyaksikan penembakan itu seluruhnya tewas di lokasi kejadian.

"Ini bagaimana, kita juga tidak tahu, saksinya pada mati semua begitu, ditanya bagaimana? Saya tidak boleh mendahului, nanti jadi tuduhan dong," ujar Pramono Edhie.

Hal yang sama juga diakui kepolisian. Penyelidikan kasus penyerbuan tersebut sulit diungkap lantaran tidak ada saksi dan CCTV dibawa para pelaku.

DEMOKRAT nyalonkan mami GERMO duduk di legislatif

Kabarnya, ada seorang mami germo mencalonkan diri sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) DPRD Jawa Timur melalui kendaraan Partai Demokrat-pun, santer terdengar di Surabaya. Bahkan, dikabarkan si mami germo yang ingin duduk di kursi dewan itu, masih aktif mengoleksi purel-purel di salah satu pub ternama di Kota Pahlawan.

Terkait kabar itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya, Dadik Sudaryanto tidak menyangkal adanya kabar tersebut. Didik mengatakan, kalau dirinya memang mendengar kalau ada seorang mami germo di Surabaya yang akan maju menjadi bacaleg dari Partai Demokrat.

"Saya juga mendengar kabar itu. Tapi saya pastikan, kalau dia (mami germo) itu bukan maju menjadi bacaleg di DPRD Kota Surabaya," terangnya sembari mengaku tidak mengetahui siapa atau nama dari mami germo yang akan maju sebagai bacaleg tersebut, Selasa (26/3).

Sementara Bendahara DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Achmad Iskandar menegaskan, semua warga negara berhak mencalonkan diri atau dicalonkan menjadi anggota legislatif, tak terkecuali seorang mami atau purel pub.

"Siapa saja berhak mencalonkan atau dicalonkan. Itu (mami germo yang ingin maju sebagai bacaleg) bukan masalah. Toh, kalau nanti ada sorotan atau ada masyarakat yang keberatan, kita tinggal mencoretnya saja. Selesai perkara," tegasnya.

Bahkan Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Soekarwo juga tak mau ambil pusing soal kabar miring yang terjadi di internal partainya. Mulai kabar banyaknya kader partai yang eksodus ke partai lain, ataupun soal ada mami germo yang akan mendaftar sebagai calon legislatif.

"Di era demokrasi, itu adalah hal yang biasa," katanya.

Sedangkan soal banyak kader partai yang pindah ke partai lain, Soekarwo yang juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur itu mengatakan, kalau di zaman otoriter, pindah-pindah partai itu akan dianggap cacat.

"Tapi ini negara demokrasi, semua berhak menentukan pilihannya. Di politik yang menganut sistem demokrasi ini, pindah partai merupakan hal biasa dan wajar," kata dia lagi sembari tersenyum.

Tuesday 26 March 2013

NASIONALISME KENTUT ala ES BEYE

Di tahun 1958, Bung Karno pernah menyuruh seorang seniman bernama Edhi Sunarso untuk membangun patung "Selamat Datang" setinggi 9 meter di tengah kota Jakarta. Patung ini untuk melambangkan semangat penerimaan bagi setiap orang yang berkunjung ke ibu kota dan untuk membangkitkan semangat kebangsaan. Perintah Bung Karno ini sempat membuat Edhi Sunarso terkejut. Edhi mengaku untuk membuat patung sembilan meter pun dirinya tidak mampu karena belum pernah membuat patung perunggu.

Apa jawaban Bung Karno. ”Kamu punya rasa bangga berbangsa dan bernegara atau tidak? Coba kamu pikir, apa saya perlu menyuruh seniman asing untuk membuat monumen di dalam negeri? Sontak, jawaban Bung Karno ini membuat Edhi bertekad menyelesaikan patung tersebut. Edhi pun mulai mencari buku panduan dan belajar mengecor logam perunggu.

Tahun 1963, patung itu selesai dengan ketinggian 6 meter setelah mendapat persetujuan Bung Karno. Alhasil, patung inilah yang menyambut kontingen atlet luar negeri yang bertanding pada Ganefo, sebuah olimpiade tandingan karena tidak diakuinya Asian Games IV tahun 1962.

Sekarang ini, patung tersebut selalu menjadi saksi demonstrasi yang hampir setiap hari digelar di bundaran Hotel Indonesia (Aswi Warman Adam; 2012).

Spirit nasionalisme yang ditularkan Bung Karno ke Edhi Sunarso merupakan sebuah bentuk nasionalisme dalam bentuk konkrit. Nasionalisme yang mudah dipahami, diamalkan dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Nasionalisme yang berwujud sederhana untuk menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki peradaban yang unggul meski pada saat itu baru saja mendapatkan kemerdekaan.

Seiring dengan perkembangan jaman, perabadan yang muncul justru mulai kehilangan karakter keindonesiaan. Peradaban yang sedang berkembang saat ini mengedepankan peradaban barat yang sama sekali tidak memiliki latar belakang sejarah dengan Indonesia. Dari segi bentuk bangunan misalnya, hampir sebagian besar pengusaha properti lebih suka menampilkan design modern dan berwawasan kebarat-baratan. Perumahan bergaya Eropa, Italia, Jepang, justru lebih dominan berkembang. Sedangkan arsitektur bergaya peninggalan sejarah Indonesia, seperti Majapahit, Sriwijaya, atau ciri khas Indonesia lainnya, hampir kurang ditampilkan. Ada anggapan bahwa kemunculan arsitektur yang berciri Indonesia menunjukkan suatu kemunduran, tidak modern, dan bergaya lama.

Peradaban yang kebarat-baratan ini ditunjang dengan meningkatnya gaya hidup hedonis di masyarakat Indonesia. Gaya hidup hedonis ini dianggap sebagai sesuatu yang wajar, normal dan keharusan. Istilah baru pun berkembang, seperti dugem, clubbers, metroseksual, sex without love, sex after lunch dan lain sebagainya. Ironisnya, penyebaran gaya hidup ini banyak menyerang generasi muda Indonesia. Hal ini membuat generasi muda mulai kehilangan identitas diri dan identitas kebangsaannya.

Padahal, sejatinya suatu bangsa yang ingin menuju peradaban unggul, harus taat azas dengan semangat yang dibangun oleh founding fathers negeri ini. Yakni memiliki semangat Pancasila dan memegang prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa harus kembali diejawantahkan dalam hal-hal yang sederhana. Begitu pula prinsip Bhinneka Tunggal Ika, yang perlu dijunjung tinggi dalam kehidupan masyarakat. Sehingga perbedaan suku, agama, ras, harus dianggap sebagai bagian dari persatuan sebagai satu kesatuan yakni Bangsa Indonesia.

Kunci yang kedua adalah mempertajam kebijakan pendidikan karakter yang sekarang sedang dikembangkan oleh pemerintah. Mulai dari aspek filosofisnya, pengajarannya, hingga implementasinya. Seperti yang disampaikan motivator Andri Wongso, bahwa guru dan para pendidik di Australia lebih khawatir dan prihatin jika anak-anak didik mereka memiliki moral yang kurang baik (tidak jujur, dll) daripada memiliki prestasi akademik yang kurang baik (kurang bisa membaca, menulis, berhitung dll).

Mengapa? Karena menurut mereka, untuk membuat seorang anak mampu membaca, menulis, dan berhitung atau menaikkan nilai akademik, hanya perlu waktu 3-6 bulan saja jika secara intensif mengajarkannya. Tapi untuk mendidik perilaku moral seorang anak, dibutuhkan waktu lebih dari 15 tahun untuk mengajarkannya.

 Ketergantungan Ekonomi

Salah satu prinsip nasionalisme adalah kebanggan terhadap negara, dalam hal ini Indonesia. Kebanggaan ini bisa diwujudkan dalam berbagai aspek, baik dari karakter pembangunannya, sumber daya manusia, hingga perkembangan masyarakatnya. Dengan begitu, nasionalisme di Indonesia memiliki ciri-ciri khusus yang menunjukkan karakter Keindonesiaan.

Dari aspek ekonomi, spirit nasionalisme harus dibangun dengan kemandirian ekonomi. Soekarno pernah menyatakan bahwa Indonesia harus memiliki ekonomi yang berdikari (berdiri di atas kaki sendiri). Dengan ekonomi berdikari ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan dibangun dengan kekuatan sumber daya manusia dan sumber daya manusia yang dimilikinya. Dan, tentu saja, menghindarkan diri dari belenggu asing yang masuk melalui modal asing dan utang.

Spirit nasionalisme ekonomi yang digagas oleh Soekarno berbanding lurus dengan Mohammad Hatta. Wakil Presiden pertama RI ini mengedepankan kemampuan SDM yang dimiliki bangsa ini untuk membangun industri, meskipun dengan waktu yang cukup lama dan biaya yang sangat mahal. Hatta sepertinya tidak mau terpengaruh oleh gagasan instan, serba cepat, murah, tapi tidak memiliki manfaat besar bagi peningkatan kemampuan sumber daya manusia masyarakat Indonesia.

Hal ini berbanding terbalik dengan realitas yang ada saat ini. Impor terhadap barang-barang kebutuhan pokok menjadi andalan. Alasannya, kemampuan produksi di dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan yang diperlukan. Anehnya, kebijakan ini terus dilakukan tanpa ada upaya untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuan produksi di dalam negeri.

Contohnya saja, petani kedelai yang sejak jaman orde baru hingga saat ini belum pernah mendapat insentif yang memadai baik dari segi produksi, infrastruktur maupun manajemennya. Akibatnya, produksi kedelai nasional hanya mampu memenuhi 40 persen kebutuhan domestik. Sisanya didatangkan dari Amerika Serikat sebagai negara produsen utama biji-bijian.

Ichsanudin Noorsy menyatakan bahwa suatu maka suatu perekonomian disebut terjajah diukur lima indikator. Pertama, kepemilikan sumberdaya, produksi dan distribusi. Kedua, bagaimana suatu bangsa memenuhi kebutuhan sektor pangan, enerji, keuangan, dan infrastruktur. Ketiga, pasar domestik untuk kebutuhan primer dan sekunder dipasok siapa dan siapa yang mendominasi. Keempat, apakah suatu pemerintahan mempunyai kemerdekaan dan kebebasan mengambil kebijakan ekonomi dan terlepas dari pengaruh penguasa ekonomi dunia. Kelima, bagaimana sumber-sumber pendanaan APBN, dan apakah APBN memberikan hak-hak ekonomi sosial budaya.

Kegalauan SBY

Sejak isu kudeta berhembus begitu kencang, terlihat kegalauan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarganya dari hari ke hari. Dimulai dari curahan hatinya di media massa hingga mengundang para mantan jenderal dan sejumlah pimpinan ormas Islam. 

Seperti diberitakan media massa, isu kudeta menghantui Presiden SBY di saat masa kepemimpinannya kurang dari dua tahun lagi. Aksi demo besar-besaran pada 25 Maret mendatang disebut-sebut akan menggulingkan presiden dan menggantikan dengan pemerintahan transisi.

Menariknya, demo yang diklaim akan bergerak di 17 provinsi dengan Jakarta sebagai pusatnya akan mengusung lima tuntutan. Mantan anggota DPR dari PKB Effendi Choirie mengungkapkan lima tuntutan yang diberi nama Panca Tuntutan Rakyat (Pantura) itu berisi nasionalisasi tambang migas, turunkan harga, hentikan liberalisasi impor, selesaikan kasus korupsi yang melibatkan Istana, dan hentikan konflik SARA dan adili pelanggaran HAM.

Di tahun 2013 Presiden SBY digoyang dengan 'Pantura', sedangkan Presiden Soekarno digoyang dengan aksi mahasiswa yang menyuarakan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura). Tritura berisi bubarkan PKI beserta ormas-ormasnya, perombakan kabinet Dwikora, dan turunkan harga dan perbaiki sandang-pangan.

Rentetan Kegalauan

Kegalauan SBY itu sudah terasa ketika berhembus bocornya dokumen pajak keluarga Cikeas. Sejak isu itu 
ditiup, SBY menunjukkan kepatuhannya di depan media, seraya menyerahkan berkas pajaknya. SBY berharap kebocoran pajak keluarganya tidak terjadi lagi. Selain itu, dia memerintahkan Direktorat Jenderal Pajak harus segera merespon dan mengklarifikasi sesegera mungkin agar tidak mencemarkan nama baik.

Kegelisahan SBY juga terlihat ketika ia mengundang tujuh purnawirawan jenderal di kantor kepresidenan dua hari lalu, Rabu (13/3). Tujuh purnawirawan jenderal yang datang temui SBY, adalah Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, Jenderal (Purn) Subagyo HS, Jenderal (Purn) Fachrul Razi, Letjen (Purn) Agus Widjojo, Letjen (Purn) Johny Josephus Lumintang, Letjen (Purn) Sumardi, dan Letjen (Purn) Suaidi Marasabessy. Pertemuan tersebut membahas dinamika politik, ekonomi, hukum dan keamanan nasional saat ini.

Sebelumnya, Presiden SBY bertemu dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto di Kantor Presiden pada Senin (11/3). Meski tak menjelaskan secara detail apa yang dibahas dengan  SBY, Prabowo tak menampik jika Gerindra dapat berkoalisi dengan Demokrat.

Tak lama kemudian, SBY mengundang para pemimpin redaksi media nasional ke Istana Negara. Pertemuan ini pun terbuka dan bisa diliput oleh semua wartawan. Bahkan SBY menjuluki para pemred dengan julukan 'mahawartawan'. SBY pun membantah pertemuan ini adalah pertemuan untuk mempengaruhi media dalam pemberitaan. Dirinya menegaskan akan menerima semua kritik dari masyarakat yang disampaikan melalui media.

Kegalauan SBY bertambah-tambah, lalu mengundang Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj dan 12 Ormas Islam lainnya ke kantor presiden.Ormas-ormas Islam itu tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI).

Curhat SBY yang GENIT

Untuk pertama kalinya, Presiden SBY tampil bersama keluarga dalam acara wawancara di sebuah stasiun televisi swasta. Acara bertajuk 'SBY dan Keluarga Bicara' itu dinilai awal dari kegenitan sang presiden di media jelang akhir-akhir masa jabatannya di 2014.

SBY dinilai ingin meninggalkan kenangan indah akan diri dan keluarga. SBY tidak ingin publik mengenalnya sebagai presiden yang tidak berprestasi. Apalagi jelang berakhirnya SBY sebagai RI-1, isu dan gosip miring tentang Cikeas terus bermunculan di publik melalui media. Kasus pajak, kasus dugaan pemberian uang untuk Ibas bahkan dugaan ambisi keluarga untuk mengambil alih kendali Partai Demokrat dan lain-lain menjadi bulan-bulanan isu yang dicerna masyarakat lewat media. Melalui media pulalah  SBY ingin menangkis tuduhan itu.

SBY akan semakin narsis dan narsis dengan muncul di berbagai media. SBY akan men-setting di setiap kesempatan agar menjadi media darling. Sebelumnya, SBY mengajak seluruh pejabat dan peserta partai politik untuk segera bersiap-siap menghadapi tingginya eskalasi politik. "Insya Allah, dengan pertolongan Tuhan, kita bisa kelola sebagaimana yang kita lakukan di waktu yang lalu," tandasnya.

Selain itu, ada hal lain yang diwaspadai oleh presiden. Salah satunya adalah isu kudeta menjelang pemilu. Isu ini hangat diperbincangkan di media dengan berbagai narasumber. "Pelaku-pelakunya kebetulan yang sedang menjadi pembicaraan hangat di arena politik sekarang ini bukan atau tidak sama dengan pelaku politik untuk pemilu tahun depan. Dan hal begini sangat bisa akan terjadi sampai pemilu 2014 mendatang selesai," keluh SBY.

NASIONALISME kentut ala ES BEYE

FAB-Indonesia mengatakan NASIONALISME KENTUT ala Es Beye, karena aroma kegalauannya ada dimana-mana atau aroma CURHAT  justru membuat rakyat merasakan bau korupsi partainya yang begitu dasyat.

Kader-kader atau Partainya justru membuat penderitaan rakyat dimana-mana, mulai harga beras, cabai, listrik dan kini harga bbm pun meroket.

Inilah bangsa Indonesia yang sudah kehilangan jati diri, kehilangan identitas, kehilangan arah masa depan.Sebagai penerus bangsa berharap, para calon pemimpin harus segera sadar bahwa bangsa Indonesia perlu figur SOEKARNOISME yang bangga akan bangsa sendiri yang mampu berdiri di kaki sendiri.

MERDEKA !!!
 

Monday 25 March 2013

Kudeta di Indonesia hanya PARANOID-nya Pemerintah

Ketua Mahkamah Konstitusi, Prof Dr Mahfud MD mengungkapkan, kudeta terhadap pemerintahan dapat dilakukan jika memiliki tiga unsur. Yakni, adanya kegelisahan dan keresahan di masyarakat akan keterpurukan bangsa, adanya tokoh sentral, serta adanya sokongan dana.

Hal ini diungkapkan Mahfud dihadapan ratusan alumni Himpunan Mahasiswa Islam di Gedung Azhari Al fatah Ambon, Minggu malam saat menyampaikan pemaparannya dalam acara diskusi dan silaturahim bertema "Soliditas KAHMI Menyongsong Kepemimpinan 2014".

Pernyataan Mahfud ini diungkapkan bersamaan dengan adanya isu akan adanya rencana kudeta terhadap pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudoyono dari kepemimpinannya sebagai presiden.

"Kudeta itu ada jika ada kegelisahan dan keresahan di masyarakat, harus ada figure, dan harus ada dana, saat ini memang ada kegelisahan tapi tidak ada tokoh sentral," kata Mahfud MD

Menurut Mahfud, kudeta merupakan sebuah langkah inkonstitusional namun secara substansial, kudeta sah dilakukan karena kudeta dapat melahirkan konstitusi baru yang diakui. Dia mencontohkan, kepemimpinan orde baru dan orde lama juga merupakan kudeta yang kemudian melahirkan konstitusi baru yang diakui.

Dia bahkan mengungkapkan, kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan sebuah bentuk kudeta terhadap pemerintahan belanda.

"Kudeta itu dapat melahirkan konstitusi baru. Supersemar itu adalah kudeta, masa surat perintah bisa dijadikan untuk mengatur Negara ini, jika menang berarti munculah konstitusi baru. Dalam konstitusi Belanda, Indonesia juga merupakan wilayahnya, namun karena rakyat melakukan kudeta makanya kita mampu merdeka," jelasnya.

Meskipun demikian Mahfud mengungungkapkan, agar peralihan kepemimpinan di Indonesia dapat berlangsung dengan cara yang demokratis dan konstitusional.

"Peralihan kepemimpinan agar dapat berjalan demokratis dan konstitusional, kalau kudeta tidak berhasil kondisinya akan sama seperti di Suria, masyarakat akan menjadi korban," ungkapnya.

KUDETA kita hanya KUDETA karena adanya ketakutan PEMERINTAH, katanya.