Pages

Tuesday 19 March 2013

Jendral Hoegeng ngeri melihat kasus Djoko Soesilo

"Wid, sekarang ini kok polisi sudah kaya-kaya. Sampai-sampai sudah ada yang punya rumah di Kemang, dari mana duitnya itu?"

 Tulisan itu adalah memo dari mantan Kapolri Jenderal Hoegeng pada Kapolri Jenderal Polisi Widodo Budidarmo sekitar tahun 1977. Walau sudah pensiun, Hoegeng masih peduli pada masalah di kepolisian. Banyak masyarakat maupun polisi yang masih memberikan laporan jika ada korupsi atau perilaku petinggi polisi yang tak beres.

Ketika itu Hoegeng dilapori seorang perwira menengah di Proovost Polri soal adanya permainan kotor para petinggi di Jawatan Keuangan Polri. Hoegeng menyelidiki kasus itu dan ternyata benar. Ada korupsi besar senilai Rp 6 miliar. Jumlah yang luar biasa besar untuk masa itu. Bahkan Deputy Kapolri Letjen Siswadji juga terlibat.

"Sebagai mantan Kapolri, saya benar-benar prihatin dan malu dengan adanya kasus ini," kata Hoegeng dalam buku 'Hoegeng, Oase Menyejukkan di Tengah Perilaku Koruptif Para Pemimpin Bangsa,' Karya Aris Santoso bersama rekan. Terbitan PT Bentang Pustaka.

Kini kasus polisi dengan kekayaan fantastis kembali terulang. Temuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal kekayaan Irjen Djoko Susilo sangat mengejutkan. Mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri ini memiliki kekayaan dari Jakarta sampai Bali. Nilainya lebih dari Rp 100 miliar.

Di Jakarta, Irjen Djoko Susilo  diketahui memiliki rumah di Jalan Prapanca Raya, Jalan Cikajang, Jalan Elang Mas di Tanjung Mas, Jakarta. Di Depok, Irjen Djoko Susilo memiliki sebuah rumah di kawasan Pesona Kayangan Depok, Jawa Barat.

Sementara di Solo, penegak hukum itu memiliki sejumlah rumah yang terletak di Jalan Samratulangi No 16, RT 01 RW 07 Manahan, Banjarsari dan Jalan Perintis Kemerdekaan Kelurahan Sondakan Solo, Jawa Tengah.

Di Semarang, Irjen Djoko Susilo  juga memiliki rumah yang beralamat di Jalan Bukit Golf, kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Sementara, di Yogyakarta Irjen Djoko Susilo juga memiliki rumah yang terletak di Jalan Patehan Lor No 34 dan 36, di Jalan Langenastran Kidul No 7 Yogyakarta. Saat ini seluruh rumah tersebut telah disita KPK.

Penelusuran KPK belum berakhir, KPK juga menemukan aset kekayaan Irjen Djoko Susilo dalam bentuk SPBU. Tak tanggung-tanggung, perwira tinggi Polri itu memiliki tiga unit SPBU yang tersebar di Ciawi, Bogor; Kapuk, Jakarta; dan Kaliungu, Semarang. Saat ini tiga SPBU itu telah disita KPK. Namun, masih tetap beroperasi seperti biasa.

Tak cukup sampai di situ, KPK juga menyita tiga mobil mewah dan satu Avanza milik Irjen Djoko Susilo. Tiga mobil mewah itu di antaranya Jeep Wrangler, Nissan Serena, dan Toyota Harrier.

Beberapa waktu lalu, KPK juga menemukan aset kekayaan Irjen Djoko Susilo dalam bentuk bus pariwisata. Enam buah bus pariwisata tersebut sebelumnya disimpan irjen Djoko Susilo di Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Namun, saat ini empat di antaranya telah di parkir di samping Gedung KPK, Jakarta.

Terbaru, Irjen Djoko Susilo juga ternyata memiliki aset kekayaan di Bali. Aset kekayaan itu dalam bentuk rumah di Perumahan Harvestland Jl Raya Kuta, dan tanah atau sawah seluas 7.000 meter yang terletak di Tabanan Desa Sudimara.

Entah apa yang ada di pikiran Jenderal Hoegeng yang jujur kalau melihat deretan kekayaan Irjen Djoko Susilo

No comments:

Post a Comment