Gubernur
DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bertandang ke Mapolda Metro Jaya, Senin (5/3)
kemarin. Kali ini, kedatangan Jokowi bukan untuk rapat, melainkan memberikan
kuliah umum ke para perwira polisi.
Kuliah
itu berlangsung lebih kurang dua jam. Dalam materinya, Jokowi banyak menitipkan
pesan untuk personel korps Bhayangkara itu sebagai pengayom masyarakat.
Sebagai
peserta kuliah Jokowi adalah para Sespimti (Sekolah staf Pimpinan Tinggi).
Seperti biasanya, Jokowi selalu menyampaikan guyon khas yang membuat acara
lebih santai.
Berikut
ini empat pesan Jokowi pada perwira polisi dalam kuliah umumnya:
1.
Minta petinggi Polri blusukan
Jokowi
mengandalkan gaya kerja blusukannya untuk melihat permasalahan di Jakarta.
Dengan cara ini, Jokowi yakin bisa lebih dekat dengan masyarakat dan tahu
persoalan yang terjadi.
Rupanya,
belakangan gaya blusukan Jokowi ini ditiru beberapa menteri seperti Menteri
BUMN Dahlan Iskan, Menko Perekonomian Hatta Rajasa sampai Presiden SBY.
Sedangkan dari jajaran penegak hukum belum ada yang berminat mencontek.
Tapi
kemarin, di depan para perwira polisi Jokowi coba menularkan kebiasaan kerja
turun ke lapangan. Sebab, jika hanya berada di balik meja makan tak akan
mengetahui secara detail persoalan.
"Siapapun
pemimpin itu, Kapolda, Kapolri, saya kira titik akhirnya. Pemimpin yang
berhasil adalah pemimpin yang mampu dan berhasil mendekatkan dan mewujudkan
keinginan masyarakat," tutur Jokowi.
Dalam
pengamatan Jokowi, saat ini masyarakat tak simpatik dengan pejabat yang
diperlakukan secara eksklusif.
"Pandangan
dunia sudah berubah. Dulu pejabat yang eksklusif, sekarang masyarakat menyukai
pejabat yang tidak eksklusif. Mau tidak mau harus gaul dengan rakyat jadi bisa
mendengar," pesan Jokowi.
2.
Kerja kotor-kotoran itu seksi
Sejak
menjadi gubernur, Jokowi tak pernah absen blusukan. Mulai dari kampung kumuh,
terminal sampai gorong-gorong didatangi.
Meski
menjadi orang nomor 1 di Jakarta, Jokowi merasa lebih nyaman bekerja demikian.
Malah buatnya, bekerja kotor-kotor itu membuat Jokowi lebih seksi.
"Mungkin
media suka mengikuti saya karena saya seksi. Kan seksi kalau gubernur lagi di
jalan terus dishoot. Apalagi kalau Gubernur kecemplung got, itu kan
seksi," canda Jokowi yang disambut gelak tawa para peserta saat mengisi
mata kuliah untuk 20 peserta Sespimti (Sekolah Pimpinan Tinggi).
3. Polantas selalu siaga di lapangan
Jokowi
memberikan pesan khusus pada personel polisi lalu lintas (Polantas). Sesuai
namanya, dia berharap Polantas selalu siaga di seluruh jalanan ibu kota.
Dalam
beberapa titik jalan kemacetan, Jokowi melihat petugas absen di lapangan.
Padahal, kata Jokowi, keberadaan para Polantas sangat diinginkan untuk
menertibkan kendaraan dan lalu lintas yang saling serobot.
"Kalau
polisi lalu lintas kan memang tugasnya di jalanan. Tapi kalau untuk yang lain
saya nggak ngerti, apakah sudah di lapangan apa belum, karena yang semuanya ini
bekerja untuk mereka, untuk rakyat," kata Jokowi.
Jokowi
menambahkan, polisi sebagai pengayom masyarakat harus bisa lebih dekat dengan
warga.
"Ya
memang akan lebih baik kalau ada di lapangan, lebih baik kalau memang ya selalu
di masyarakat, ada di masyarakat dekat dengan masyarakat," ujarnya.
4.
Jangan ada kata gengsi kalau untuk
masyarakat
Jakarta
kota yang kompleks dengan berbagai masalah. Hal itulah yang membuat Jokowi
mendekatkan diri dengan semua orang agar sama-sama mencari solusi memecahkan
berbagai masalah di ibu kota.
Semua
kalangan mulai dari pejabat Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), tokoh dan
warga selalu diajaknya berkomunikasi. Dengan komunikasi yang baik, bisa dicari
satu penjelasan dari sebuah peristiwa,
"Saya
setiap hari ketemu menteri, dengan pak Kapolda dan Pangdam, tapi tidak ketemu
muka. Ada masalah dikit saja, saya langsung telepon. Nggak perlulah formal,
kalau ada masalah saya telepon minta penjelasan sebuah peristiwa," ujar
Jokowi.
Jokowi
tidak merasa gengsi saat harus menghubungi setingkat Kapolda hingga akhirnya
mendatangi warga. Bagi Jokowi, jika memang masalah itu butuh perhatian semua
pihak, kenapa tidak saling berkoordinasi.
"Dan
saya enggak merasa DKI harus lebih. Karena kita dalam proses menyelesaikan
masalah," katanya.
Jokowi
memang bukan polisi tetapi politisi dan sepak terjangnya yang cukup fenomenal
semoga dapat menjadi tauladan bagi kita. Masih ada JOKOWI di negeri ini.....
Auditor:
FABI
Sumber:
http://www.merdeka.com/peristiwa/kuliahi-perwira-polisi-jokowi-berpesan-4-hal-ini.html
No comments:
Post a Comment