Indonesia,
negeri seribu konflik. Mungkin tidak berlebihan menyebut angka seribu, melihat
maraknya konflik yang setiap hari dapat dibaca di media cetak dan dilihat di
televisi. Latar belakang dan penyebab terjadinya konflik-pun sangat beragam,
dari mulai konflik yang berlatar belakang atau berkedok agama, ras, etnis,
ideologi, sampai ke konflik-konflik yang menyangkut kehidupan sehari-hari,
seperti perebutan lahan parkir, ketersinggungan antar kelompok, tawuran antar
pelajar, antar mahasiswa, antar kampung, penggusuran lahan, dsb.
Pemerintah,
tokoh-tokoh politik, tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat dinilai tidak
sanggup menyelesaikan permasalahan yang mengakibatkan terjadinya berbagai
konflik, baik horisontal maupun vertikal. Bahkan dalam konflik-konflik tertentu,
seperti yang berlatar belakang atau berkedok agama, pemerintah terkesan
melakukan politik pembiaran, sehingga dinilai sengaja melakukan ini untuk
mengalihkan isu dari masalah-masalah besar lain yang dihadapi oleh pemerintah.
Lewat acara SARASEHAN Forum Anak Bangsa Indonesia yang berusia 9 tahun di Semarang , mengusung tema pertemuan yaitu :
"INDONESIA RAYA INDONESIA JAYA berdasarkan Pancasila"
Makna dari sarasehan ini adalah mengangkat berbagai macam perbedaan, mulai dengan berbagai macam ambisi kepentingan, ambisi jabatan, ambisi kepartaian harus didasarkan Pancasila yang bermakna BHINEKA TUNGGAL IKA.
Perbedaan itu sangat indah dan sangat berdasarkan karena sudah merupakan karakter bangsa Indonesia yang terkenal berbagai suku bangsa tetapi dibalik perbedaan itu, kita sebagai penerus bangsa jangan melupakan nilai-ni luhur toleransi antar suku dan ummat beragama, toleransi antar komponen guna mewujudkan cita-cita bangsa yang luhur.
Dalam wawancara dengan KETUA Forum Anak Bangsa Indonesia Yudistira ( YAR ) mengatakan : Sarasehan ini dihadiri perwakilan daerah guna merumuskan beberapa peran serta FAB-Indonesia nantinya diaerah masing-masing.
No comments:
Post a Comment