Pages

Wednesday 6 March 2013

SUPER MARET : Alm.Soeharto dan JOKOWI hobinya blusukan ke rakyat

Sebelum Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dikenal karena blusukan, Presiden kedua Indonesia Soeharto sudah blusukan lebih dulu. Untuk memastikan hasil-hasil pembangunan di awal pemerintahan Orde Baru,  Soehartogemar blusukan ke daerah. Dia berkunjung ke pelosok-pelosok melihat langsung kondisi rakyat Indonesia.

Banyak cerita menarik saat Soeharto  blusukan dan menyapa langsung rakyat Indonesia. Soeharto akan langsung mencatat segala informasi yang diterimanya. Nah, karena tak ada meja atau permukaan yang rata, Soeharto pernah meminta ajudannya membungkuk. Di punggung ajudan itu Soeharto langsung menulis.

Di awal kekuasaannya Soeharto rajin blusukan tanpa kenal lelah. Seperti ditulis dalam autobiografi Soeharto Pikiran Ucapan dan Tindakan Saya yang diterbitkan Cipta Lamtoro Gung Persada.

"Tentu saja saya pun kadang-kadang merasa capek, karena hilir mudik dari sana ke mari lewat daratan, terbang dari satu tempat ke tempat lainnya untuk memulai dengan pembangunan yang baru dan mengontrol pembangunan yang sedang berjalan, dan lelah pula karena memeras otak. Tetapi saya tidak boleh mengeluh, apalagi menyerah. Pembangunan adalah perjuangan yang sengit," kata Soeharto

informasi dari petani

Tahun 1965, inflasi Indonesia mencapai 500 persen. Harga beras naik 900 persen, defisit anggaran belanja mencapai 300 persen dari pemasukan negara. Indonesia benar-benar di ambang kebangkrutan.

Setelah dilantik menjadi pejabat presiden tahun 1967, Soeharto berkeliling daerah. Dia mengumpulkan informasi dari petani. Soeharto sadar pertanian dan swasembada pangan menjadi kunci utama untuk memperbaiki perekonomian. Dari berkeliling itu dia tahu apa yang dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi pangan. Dari situ dirumuskannya Repelita atau Rencana Pembangunan Lima Tahun

"Perencanaan pembangunan lima tahun pertama dari tahun 1969-1974 adalah pembangunan pertanian dengan industri yang mendukungnya. Sasarannya cukup sederhana yaitu: cukup pangan, cukup sandang, cukup papan, cukup lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendidikan dan kebudayaan sesuai dengan kemampuan," kata Soeharto

Menyamar dan rahasia

Presiden kedua RI Soeharto sering melakukan incognito atau penyamaran. Pak Harto blusukan keliling daerah terpencil untuk melihat hasil-hasil pembangunan.

Biasanya saat melakukan kunjungan tidak resmi tersebut, Soeharto hanya ditemani ajudan, satu atau dua pengawal dan dokter pribadi. Hal ini dikisahkan mantan ajudan Soeharto yang akhirnya menjadi Wapres, Jenderal (Purn) Try Soetrisno.

"Pak Harto selalu melakukan incognito. Pak Harto selalu berpesan tidak boleh ada satu pun yang tahu

kalau Pak Harto mau melakukan incognito," ujar Try dalam buku Pak Harto, The Untold Stories.

Kunjungan mendadak itu pun sering membuat pejabat setempat kalang kabut karena tidak tahu.Soeharto  memang tidak pernah memberi tahu akan melakukan kunjungan.

No comments:

Post a Comment