Pages

Saturday 2 March 2013

KOMITMENT PENGUSAHA untuk membangun Makassar

Makassar sebagai ibukota propinsi Sulawesi Selatan yang terletak di pesisir Pantai Losari merupakan kota yang sangat strategis dan merupakan icon barometer Indonesia Timur.

Kota Makassar , kadang dieja Macassar, Mangkasar; dari 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujung Pandang adalah sebuah kotamadya dan sekaligus ibukota provinsi Sulawesi Selatan.

Makassar berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.

Kota ini tergolong salah satu kota terbesar di Indonesia dari aspek pembangunannya dan secara demografis dengan berbagai suku bangsa yang menetap di kota ini. Suku yang signifikan jumlahnya di kota Makassar adalah suku Makassar, Bugis, Toraja, Mandar, Buton, Jawa, dan Tionghoa.

Makassar memiliki wilayah seluas 175,77 km² dan penduduk sebesar kurang lebih 1,4 juta jiwa.

MAKASSAR menuju KOTA DUNIA
 
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), melihat Kota Makassar sudah memenuhi kriteria untuk menjadi kota dunia.
Direktorat Perkotaan dan Perdesaan Bappenas, Amriani Andita mengatakan Makassar sudah termasuk kota dunia dengan kriteria namanya terkenal secara internasional, memilii bandara internasional, pelabuhan bertaraf internasional, menjadi pusat perputaran keuangan, juga pusat media massa yang berpengaruh.
 

Prospek Makassar sebut Amriani, juga cukup bagus, karena memiliki konsep kawasan Mamminasata yang masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN). Di samping itu, pertumbuhan ekonomi Makassar juga cukup tinggi, juga pertumbuhan pariwisata. \"Makassar sudah menuju kota dunia," ujarnya.

Bappenas sebut Amriani, juga sementara menyiapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) dan strategi nasional. Keduanya lanjut Amriani, diharapkan bisa menjadikan kota metropolitan yang mampu bersaing dengan internasional, termasuk Makassar.

Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin mengungkapkan, luas wilayah Kota Makassar yang 175 kilometer persegi, sangat terbatas dan menjadi masalah. Untuk itu, Makassar menjalin kerjasama dengan daerah sekitar Makassar, seperti Maros, Pangkep, serta Gowa. Ilham juga ingin ada infrastruktur yang memadai. Pasalnya, kemacetan Jakarta sudah berpindah ke Makassar, sehingga Ilham ke depan rencana akan membangun monorail.

"Hasil survei yang kami, 2025 Makassar harus memiliki jumlah penduduk di bawah 2 juta orang. Kapan lebih, akan menjadi problem. Pertumbuhan penduduk Makassar 1,5 persen pertahun, sekarang saya tekan menjadi 1,1 persen. Tapi urbanisasi yang tidak bisa kita tahan, sekitar 8-10 persen. Makanya, kami menjalin kerjasama dengan daerah tetangga, bagaimana bisa terintegrasi," jelasnya.

Ilham juga memiliki grand design, menjadikan Makassar sebagai living room KTI. Jika dulu orang dari KTI harus membeli barang dari Jakarta dan Surabaya, sekarang sudah tersedia di Makassar. Bahkan sebut dia, jika ingin melakukan kegiatan ekspor impor sekarang sudah bisa di Pelabuhan Makassar.

Melihat potensi sumber daya alam Sulsel yang besar kata Ilham, seharusnya daerah ini tidak tertinggal. Ketertinggalan dengan kawasan barat sebut Ilham, karena faktor indeks pembangunan manusia (IPM) yang kecil. "Jaman Pak Amin Syam IPM kita urutan 21, kemudian awal kepemimpinan Pak Syahrul urutan 19, dan sekarang 20.
 

KOMITMENT PENGUSAHA membangun Makassar.

Hal ini diungkapkan salah satu PENGUSAHA yang berhasil di bisnis PROPERTI yang terkenal dengan IMB atau Idris Manggabarani. Pengusaha yang bergerak dibidang properti ini sudah sangat piawai dibidangnya, dengan membangun sentra-sentra perumahan dibeberapa sudut kota Makassar serta membuat kota penyangga diperbatasan Makassar Maros.

Komitment Seorang Pengusaha yang akan membuat kota Makassar ini semakin maju, kata IMB disalah satu warung kopi bersama dengan tim FABI.

Kalau ga ada komitment, maka Makassar ini akan timpang dong, ketidakseimbangan pembangunan justru sekarang ini masih terlihat.Coba kita tengok di desa Nelayan kawasan Untia Makassar. Disana masih terlihat kurang prasyaratnya rumah layak huni serta fasilitas umum masih kurang memadai, kata IMB.

Selain itu ketokohan dan leadhership serta inovatif kreatifitas sangat diperlukan dalam membangun Makassar. Apa yang dibawa oleh Walikota Makassar Bp. Ilham Arief Sirajuddin selama 10 tahun terakhir, justru menjadikan Makassar sebagai barometer kota Dunia tetapi masih dengan beberapa catatan. Saya rasa, dari Forum Anak Bangsa sudah mengetahui kekurangan itu,..sembari tersenyum IMB mengungkapkan.

Sudah banyak karya dan nyata dinikmati oleh masyarakat terutama lewat REI SulSel yang saya pimpin, pertumbuhan bisnis properti sangat menjanjikan dan menjadi salah satu sumbangsih perekonomian Sulawesi Selatan khususnya Makassar.

Disela itu pun, kami menanyakan : kalau begitu, kakanda IMB ini sudah siap lahir bathin dalam membangun Makassar nantinya dengan menjadi Bakal Calon Walikota Makassar 2014 -2019 nantinya menggantikan Bp. Ilham Arief Sirajuddin. Apalagi kanda 5 tahun lalu sebagai runner up PILKADA ?

Kalau masyarakat mempercayakan dan memberikan pilihan ke saya, amak saya sangat SIAP untuk itu, apa pun  bentuk perahunya kelak, kita akan berlabuh ke pulau HARAPAN secara bersama," kata IMB sembari menyeruput secangkir coffee khas Toraja.

No comments:

Post a Comment