Pages

Monday 25 February 2013

Ada SKENARIO besar dibalik pencalonan GUBERNUR BANK INDONESIA

Menteri Keuangan Agus Martowardojo yang menjadi calon tunggal untuk menggantikan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengaku tengah menyiapkan diri untuk proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper tes) di Dewan Perwakilan Rakyat.

"Saya mendapatkan permintaan Pak Presiden untuk dicalonkan sebagai Gubernur BI, tentu dalam menanggapi itu saya menyampaikan bahwa apabila ini tugas negara saya sedapat mungkin akan menjalankan, " katanya di Istana Negara, Senin (25/2).

Dia mengatakan pihaknya masih harus melewati proses di DPR, sebelum resmi menjadi orang pertama di Bank Sentral. Saat ini, pihaknya ingin memastikan fokus pemerintah dan BI dalam bagaimana menjaga stabilitas sistem keamanan keuangan.

Agus mengaku tidak kapok karena pernah gagal meraih kursi Gubernur BI pada 2008 lalu. "Pada saat itu saya juga meyakini sudah memberikan yang terbaik. Pada saat itu pemilihan lebih tidak memilih dua-duanya, jadi saya anggap pada saat itu , belum berhasil," katanya.

Dia mengaku pihaknya siap all out dalam uji kepatutan dan kelayakan Gubernur Bank Indonesia mendatang. Hal ini karena mendapatkan kepercayaan Presiden. "Saya jalankan sebaiknya selebihnya merupakan kewenangan DPR untuk menyetujui atau tidak menyetujui," katanya.

Alasan  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengakui bahwa pencalonan Agus Martowardojo, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Keuangan, untuk menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI) tidak lepas dari perannya.

Hatta adalah salah satu orang yang merekomendasikan nama Agus pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Seperti diketahui, nama Agus Martowardojo diajukan SBY ke DPR RI sebagai calon tunggal Gubernur BI.

Hatta menilai Agus memiliki pengetahuan yang amat mumpuni dalam bidang perbankan maupun sektor riil. "Saya akan kasih alasan normatif dan subjektif. Beliau menguasai sektor perbankan dan riil," ujar Hatta usai memimpin Rapat Koordinasi di Kantornya, Jakarta, Senin (25/2/2013).

Selain itu, Hatta menilai Agus amat paham dengan kebijakan-kebijakan BI. Pasalnya, kebijakan BI ikut dibahas bersama dengan Menkeu dalam rapat-rapat koordinasi. "Menkeu ikut membahas program-program BI dan ikut mengetahui masa transisinya. Kami lakukan rapat koordinasi dengan BI dan mengetahui itu," imbuhnya.

Lebih lanjut, menteri yang juga Ketua Umum PAN ini yakin DPR akan menyetujui penunjukan Agus sebagai Gubernur BI periode 2013-2018. Sebelumnya, SBY pernah mencalonkan Agus untuk menjadi Gubernur BI pada tahun 2008, namun saat itu DPR menolak.

"Jangan asumsikan akan ditolak lagi, kan pasti ada perkembangannya. Semua aspek ditimbang, semua yang diusulkan pasti ada pertimbangannya," pungkas Hatta.

Bertentangan dengan Hatta, sebelumnya Pengamat ekonomi Faisal Basri berpendapat, pencalonan Agus Martowardojo sebagai Gubernur BI kurang tepat.

Faisal menilai Agus belum memiliki kapabilitas untuk memimpin BI karena pengetahuannya mengenai kebijakan moneter masih kurang. Pengetahuan dan pengalamannya dalam dunia perbankan tidak aplikatif untuk BI.

"Bank Indonesia itu bukan agregasi dari bank-bank yang ada. Jadi Bank Indonesia itu bukan Bank Mandiri, BNI, BRI digabung. Central bank itu punya logika yang berbeda butuh kemampuan yang berbeda," ujar Faisal, baru-baru ini.

SKENARIO BESAR

Pencalonan Agus Martowardjojo mengundang tanya tanya bagi Wakil Rakyat dan beberapa elemen masyarakat.Semenjak namanya disebut-sebut oleh Rizal Mallarangeng di kasus Hambalang, seolah ingin membersihkan kabinet maka Agus Martowardojo pun harus turun tahta menjadi Gubernur Bank Indonesia.

Skenario lain yang terlihat dan belajar dari pengalaman tahun 2008 yang lalu, maka akankah CENTURY JILID 2 akan terulang karena diskenariokan lebih awal untuk menyokong kandidat tertentu di Pemilihan Presiden periode 2014 -1019, kita nantikan.

No comments:

Post a Comment