Pages

Saturday 2 March 2013

PERTAMINA sibuk bermain SEPAKBOLA, PSSI justru selicin MINYAK

Kisruh PSSI belum berujung meski telah mengganti MENPORA sekali pun.Bagai tak berujung dan berhenti pertikaian didalam PSSI sehingga prestasi terus melorot selicin MINYAK PERTAMINA, tetapi tidak dengan PERTAMINA sendiri, justru PERTAMINA mengambil andil dalam sponsorship di berbagai tim sepakbola dunia.



PERTAMINA bermain Sepakbola

Pertamina memiliki target menjadi perusahaan energi paling tangguh di Asia (Asia Energy Championship) dan menjadi world class energy company di tahun 2025. Untuk mencapai visi itu, dalam roadmap perusahaan, Pertamina berambisi terus mengembangkan bisnis migas dengan mengembangkan infrastruktur khususnya kilang, serta memperkuat bisnis petrokimia.

Untuk menjadi perusahaan kelas dunia, Pertamina memiliki program pengolahan blok-blok migas di dalam dan luar negeri. Setidaknya, Pertamina membidik dan mengembangkan lini bisnis di beberapa negara tujuan ekspansinya mulai dari Malaysia, Vietnam, Australia, Qatar, Sudan, Irak, Kazakhstan, Aljazair, Venezuela, dan Nigeria.

Di beberapa negara, Pertamina melalui anak usahanya yakni Pertamina Hulu Energi berhasil menancapkan kukunya. Namun keberhasilan itu tidak terjadi di Irak dan Venezuela. Di dua negara ini, Pertamina gagal menjalankan aksi ekspansinya.

Direktur Utama Pertamina Galaila Karen Agustiawan dan Menteri BUMN Dahlan Iskan kompak menyatakan bahwa Pertamina gagal mengakuisisi blok migas di Venezuela. Alasannya, biaya yang dibutuhkan untuk mengakuisisi aset tersebut tidak layak.

Hal serupa juga terjadi untuk aksi ekspansi Pertamina di Irak. Sejak tahun lalu, Pertamina sudah berambisi mengakuisisi blok minyak yang berada di Irak. Namun, hingga saat ini pihak Irak belum memberi lampu hijau atas rencana tersebut. Pertamina berencana mengambil alih salah satu perusahaan minyak di Irak dengan share 10-20 persen.

Ambisi Pertamina menjadi salah satu perusahaan dunia tidak hanya dilakukan melalui ekspansi di sektor migas. Pertamina juga mulai membidik prospek ekspansi ranah sepak bola dunia. Aksi Pertamina ini menambah jumlah perusahaan Indonesia yang menjadi sponsor klub sepak bola dunia semisal Garuda Indonesia, BNI, Danamon, Kacang Garuda.

Akhir tahun lalu, Pertamina menyatakan ketertarikannya ikut mendanai dan menjadi sponsor klub papan atas Liga Serie A Italia AC Milan. Kerja sama dengan AC Milan berupa pelatihan sepak bola di Pertamina Soccer School. Dua pelatih asal Milan didatangkan untuk melatih di sekolah sepak bola milik perusahaan migas tersebut. Kerja sama ini juga merupakan salah satu bentuk promosi perusahaan pelat merah di luar negeri. Pertamina berharap, ke depan logo perusahaan bakal mejeng di Stadion San Siro yang merupakan home base kebanggaan klub tersebut.

Tidak puas dengan hanya menjadi sponsor untuk AC Milan, Pertamina mengaku mulai melirik salah satu klub papan atas liga utama Inggris. Vice President Corporate Communication Ali Mundakir mengatakan, saat ini kerja sama tersebut masih proses penawaran dalam bentuk kerja sama atau sponsor.

Ali mengaku manajemen klub tersebut belum menawarkan nilai kontrak kerja sama secara resmi. "Mereka belum menawarkan secara resmi. Tetapi, apabila kerja sama tersebut bisa dicapai berarti musim depan adboard Pertamina bisa mejeng di pinggir stadion mereka," ujar Ali

Pihaknya masih merahasiakan klub liga utama Inggris yang sedang dijajaki. Yang pasti, kata dia, klub tersebut merupakan salah satu klub papan dan masuk jajaran big four English Premier League (EPL).
"Pokoknya salah satu big four deh. Mudah-mudahan tahun depan bisa terwujud," kata dia.

No comments:

Post a Comment