Pages

Thursday 28 February 2013

Beranikah ANAS menggiring KEBO CIKEAS ke KPK

Semenjak ditetapkan menjadi tersangka kasus korupsi Hambalang, Anas Urbaningrum mengunci diri di rumah. Para loyalis dan sahabat Anas pun ramai mendatangi kediaman Anas. Tak hanya memberikan dukungan dan empati untuk Anas, ternyata ada juga yang menyiapkan amunisi untuk menyerang baik.

Politikus Hanura dan sahabat Anas, Yuddy Chrisnandy mengungkapkan jika Anas sudah memaparkan data kepada Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso soal siapa penerima aliran dana bailout Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun. Kebetulan Priyo yang membidangi masalah Tim Pengawas Century di DPR.
Menurut Yuddy, dia mengetahui hal itu saat berdiskusi bersama Priyo serta Anas di rumah Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur. Menurut dia, dalam pembicaraan semalam, Anas berjanji bakal menjadi pionir dan akan membongkar aliran dana skandal Century Rp 6,7 triliun itu.
"Itu akan menjadi lembaran kedua buat Anas," ujar Yuddy.

Banyak pihak menilai kasus Century ini akan digunakan untuk menyerang balik. Apalagi saat pidato pengunduran dirinya, Anas mengatakan ini baru halaman pertama.
Pernyataan itu langsung disambut Tim Pengawas (Timwas) kasus dana talangan Bank Century. Mereka berencana mengunjungi Anas Urbaningrum soal kasus Bank Century.

Anggota Timwas Century Bambang Soesatyo mengatakan, Timwas sepakat untuk membentuk tim kecil. Tim kecil itu akan menyambangi rumah Anas untuk meminta informasi, sebelum diundang ke rapat Timwas.

"Kita sepakat memanggil jika ada informasi penting nah untuk itu dibentuk tim kecil untuk bertemu Anas apakah informasi yang disampaikan tokoh betul adanya," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (27/2).

Jika tim kecil tersebut telah mendapatkan informasi langsung dari Anas, Timwas Century akan segera mengagendakan pemanggilan terhadap mantan ketua umum PB HMI itu. Bambang menambahkan, tim kecil ini akan dipimpin oleh politikus PKS Fahri Hamzah. Anggota Komisi VI DPR itu akan segera mendatangi rumah Anas.

Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan segera memeriksa mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai saksi dalam kasus dana talangan Bank Century.

Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, meski Sri Mulyani saat ini tak tinggal di Indonesia, hal itu tak akan menghalangi KPK untuk memeriksanya. Menurutnya, KPK akan memeriksa Sri Mulyani di Amerika Serikat (AS).

Seperti diketahui, dana talangan Bank Century diturunkan saat Sri Mulyani masih menjabat sebagai Menteri Keuangan. Saat itu Sri Mulyani masih menjabat sebagai ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Sementara, Wapres Boediono saat itu masih menjabat sebagai gubernur Bank Indonesia (BI).

Di akar rumput, para aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) juga telah bergerak. Mereka berdemo menuntut KPK segera bergerak mengusut kasus Century. Tak tanggung-tanggung mereka juga meminta Sri Mulyani dan Boediono dijebloskan ke penjara. Aksi ini sudah terjadi di Bogor dan Bandung.

Sekarang kuncinya ada di Anas. Beranikah dia benar-benar membuka megaskandal itu? Anas sendiri masih menjawab diplomatis. Tapi dia siap menerima tim kecil Pansus Century untuk berbagi data.
"Saya bukan tipe pembuka kasus. Kalau Century sudah dibahas banyak ke pansus bank century. Sudah dibahas di timwas century, publik melihat ada kemajuan," kata Anas yang juga mantan anggota Pansus Bank Century ini.

Maka akan seperti apa kasus megaskandal yang hingga saat ini belum jelas penyelesaiannya?

No comments:

Post a Comment