Pages

Friday 12 April 2013

TREND MASYARAKAT MAKASSAR sudah SUKA WALIKOTANYA

Situasi iklim PILWALKOT MAKASSAR sudah mulai menjurus untuk mengusung paket-paket kandidat, baik melalui partai atau pun yang diusung lewat jalur independen.

Dalam simulasi survei, Selasa (9/4) petang terungkap minat masyarakat Makassar yang ikut memberikan hak pilihnya di Pilwali September mendatang cukup besar. Dari hasil survei DPI menunjukkan suara ngambang mencapai 73,41 persen dari 1,181 juta pemilih sedangkan massa militan masih dibawah 10,0 persen.


Lembaga survei Duta Politica Indonesia (DPI) melansir paket Supomo-Kadir Halid masih yang terkuat untuk bertarung di Pilwali Makassar September mendatang.

Bahkan, elektibilitas dari semua calon walikota yang jumlah 30 nama dan wakil 19 nama belum ada yang mencapai angka 30 persen.

Direktur Ekskutif PT DPI, Dedy Alamsyah, mengatakan, survei yang dilakukan sejak 22-25 Maret 2013 lalu dengan teknik Multi Stage Random Sampling dengan jumlah responden 440 orang dengan margin error kurang lebih 4,8 persen mengunggulkan kandidat Golkar disusul Demokrat.

Menurutnya, trend survei sejumlah kandidat Walikota Makassar kini tergerus bahkan strong voters juga mengalami penurunan dari 46,4 persen menjadi 10 persen.

"Jika melihat peta kekuatan paket dari beberapa pasangan Supomo yang layak menjadi pendampingnya diposisi Wawali adalah Fatima Kalla, Kadir Halid, Haris YL, Yagkin Padjalangi dan Farouk M Betta.

"Mengejutkan paket Supomo-Kadir merupakan yang terkuat yakni 7,27 persen menyingkirkan paket Adil Patu-Haris Yasin Limpo," jelas Dedi.

Menurut Dedi, paket Adil Patu-Haris YL atau Adil Patu Kadir Halid hanya mampu menembus 5,91 persen. Diurutan tiga paket Muhyina Muin-Anis Kama menempel diposisi 4,78 persen.

"Survei yang kami lakukan, semua populasi pemilih di Makassar memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi responden. Sehingga trebndnya memperlihatkan pergerakan politik para kandidat cukup stagnan. Bahkan cenderung menurun," tambahnya.

Ia menegaskan, tingginya suara ngambang ini disebabkan banyaknya kandidat yang maju dan diperparah adanya kandidat berpasangan dengan siapa dan akan diusung oleh partai apa

Keinginan masyarakat akan diaspirasi partai

Keinginan-keinginan masyarakat itu tentunya akan diaspirasi oleh partai.Salah satunya keinginan masyarakat adalah terjandinya sinergi pembangunan antara propinsi dan kotamadya sehingga pembangunan berkelanjutan akan dinamis nantinya.Karena selama periode 5 tahun belakangan ini, adanya beberapa program pemerintah propinsi dan kotamadya sangatlah bagus tetapi tidak adanya sinkronisasi atau sinergi maka dampaknya tidak terarah dan tidak dirasakan oleh masyarakat secara langsung.

Seperti tagline yang sering didengungkan oleh akar rumput FAB-INDONESIA di Sulawesi Selatan :  

"Gubernur ku-SAYANG, Walikota ku-SUKA"

Tagline itu sebenarnya karena masyarakat ingin mensinergikan antara propinsi dan kotamadya.Usungan Gubernur SAYANG ( Syahrul Yasin Limpo - Agus Arifin Nu'mang ) telah dilantik untuk melanjutkan pembangunan Sulawesi Selatan yang lebih baik untuk mewujudkan masyarakat sejahtera, adil dan makmur.

Sedangkan di PILWALKOT MAKASSAR, masyarakat menginginkan adanya sinergi dengan propinsi.Figur SUKA ( Supomo Guntur dan Kadir Halid ) adalah sosok Birokrasi dan sangat dekat dengan rakyat kecil.

Pengalaman mereka sudah terbukti, Supomo Guntur sosok bersih dan tegas dipaketkan dengan sosok Kadir Halid yang dikenal dekat dengan pengusaha kecil dan pengusaha pasar dan loyal terhadap wong cilik, maka perubahan itu akan muncul dan dirasakan oleh masyarakat makassar nantinya.

BANGKIT untuk mensejahterakan MAKASSAR dengan didukung dengan sumber daya manusia yang berkwalitas akan diberikan kemudahan oleh BIROKRASI PEMERINTAH KOTA untuk menuju MAKASSAR KOTA DUNIA nantinya.




No comments:

Post a Comment