Pages

Monday 1 April 2013

NEGERI yang PEMIMPINNYA SIBUK SENDIRI

Peristiwa anarkis penolakan hasil pleno KPUD KOTA PALOPO menuai rasa prihatin Presiden Republik Indonesia.Rasa prihatin seharusnya disertai dengan  tindakan nyata, kata pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati.Tetapi apa boleh buat, semua telah terjadi ibarat NASI SUDAH MENJADI BUBUR tetapi tidak apa-apa yang penting bubur ayam karena bisa dinikmati menjadi tontonan rakyat negeri ini dengan seribu jenis cerita ketidakadilan aparat.


SBY PRIHATIN KASUS PALOPO

Kerusuhan yang terjadi di Palopo, Sulawesi Selatan ternyata juga membuat resah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY pun menuding aparat dan gubernur tidak tanggap untuk mengantisipasi kasus kerusuhan tersebut.

"Masih terjadinya aksi kekerasan di Palopo menurut saya upaya pencegahan yang mestinya bisa dicegah belum berjalan dengan baik," kata SBY saat membuka Rapat Kabinet Terbatas soal dinamika hukum di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (1/4).

Menurut SBY, kerusuhan yang terjadi pasca pemungutan suara dan pengumuman pemenang kerap kali terjadi. Sehingga, potensi-potensi terjadinya penyerangan seperti pembakaran sejumlah gedung seharusnya bisa diantisipasi.

"Kalau sudah tahu banyak tentang itu mestinya daerah itu, pejabatnya, kepolisiannya, dan gubernurnya harus bisa antisipasi," tegas SBY.

Kerusuhan yang berakhir dengan pembakaran kantor penting terjadi di Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Kerusuhan tersebut akibat salah satu kubu pasangan calon wali kota Palopo tidak siap menerima kekalahan.

Seperti diketahui, Kota Palopo telah menggelar Pilwalkot. Pada putaran pertama, Pilwalkot tersebut diikuti oleh 9 pasangan calon, namun karena tidak ada pasangan yang mencapai angka di atas 30 persen, dilakukan pilwalkot putaran kedua. Dalam putaran kedua ini dua pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak kembali bertarung.

Pasangan yang memperoleh suara terbanyak yakni nomor urut satu (Judas Amir-Ahmad Syaifuddin) dan pasangan nomor urut lima Haidir Basir-Tamrin kembali bertarung pada 27 Maret lalu. Dan rekapitulasi penghitungan dilakukan pagi ini di Kantor KPU Palopo.

Awalnya rekapitulasi yang disaksikan ratusan massa dari kedua kubu berlangsung kondusif. Namun sekitar pukul 13.00 WITA, pendukung pasangan nomor urut lima tiba-tiba melakukan aksi anarkis dengan melempari batu dan bom molotov ke kantor KPU Palopo.

Menurut Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Endi Sutendi, 565 anggota keamanan langsung berusaha memukul mundur massa yang anarkis. Namun di saat yang bersamaan, beberapa gedung di sekitar lokasi yakni Gedung Wali kota Palopo, Kantor Golkar Palopo, Kantor Harian Palopo Pos, Kantor Panwas Palopo dan Kantor Camat Wara Timur Palopo dibakar orang tidak dikenal.

DICEGAH SEJAK DINI

Data intelejent atau informasi masyarakat seakan dianggap sampah termasuk mengenai ketidakadilan.Negeri ini seolah menutup mata terhadap keluhan-keluhan rakyat, mulai dari pengaduan rakyat jalanan hingga kasus terencananya LP. CEBONGAN.

Rakyat selalu menjadi korban, aparat atau pejabat seenaknya saling menuding. System atau mekanisme negeri ini sudah sangat bagus, hanya diperlukan leadher atau pemimpin yang TEGAS, yang berani ambil resiko, demi tegaknya keseimbangan kehidupan rakyat yang berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila.

No comments:

Post a Comment