Pages

Sunday 24 March 2013

DEMOKRAT PARTAI TERKORUP SEPANJANG INDONESIA MERDEKA

Sederet Politisi Demokrat mewarnai layar kaca TV dan media Masa beberapa tahun terakhir, slogan anti korupsi yang menjadi tagline partai besutan SBY tersebut tak mampu mengilhami para kadernya. Berikut daftar Politisi yang tersangkut perkara korupsi dari 2009-2014, sudah ditetapkan menjadi tersangka dan di Vonis pengadilan yang berhasil saya rangkum dari berbagai sumber. Dan beberapa diantaranya masih mengajukan proses Banding.

1. Agusrin Najamudin, Gubernur Bengkulu. Dia kader demokrat yang terlilit Dispenda gate atau kasus korupsi dalam penyaluran dan penggunaan dana bagi hasil pajak bumi dan bangunan. Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan PBB/BPHTB di provinsi Bengkulu.

2. Sukawi Sutarip, Walikota Semarang ini asal Partai Demokrat terlibat dugaan penyimpangan APBD 2004 di Semarang, pos dana komunikasi senilai Rp5 miliar.

3. Djufri, Walikota Bukit Tinggi yang juga asal Demokrat terjerat kasus pengadaan tanah untuk pembangunan kantor DPRD dan pool kendaraan sub dinas kebersihan serta pertamanan kota Bukit Tinggi

4. Andrias Palino Popang, Wakil Bupati Tanah Toraja terlibat kasus korupsi anggaran pendapatan dan belanja Tanah Toraja 2003-2004 senilai Rp1,9 miliar. 5. Satono, Bupati Lampung Timur terlilit kasus dugaan penyimpangan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah periode 2005-2008.

5. As’ad Syam, anggota DPR periode 2009-2014 Daerah Pemilihan (Dapil) Jambi. Ia tersangkut perkara korupsi pembangunan pembangkit listrik tenaga diesel Sungai Bahar senilai Rp 4,5 miliar saat menjabat Bupati Muaro Jambi. Ia divonis empat tahun penjara dan denda Rp 200 juta subsider 6 bulan kurungan. Vonis itu merupakan putusan Mahkamah Agung (MA) yang membatalkan vonis bebas terhadap As’ad dari Pengadilan Negeri Sengeti pada 3 April 2008.

6. Yusran Aspar, anggota DPR periode 2009-2014 Dapil Kaltim. Ia tersandung korupsi biaya pembebasan tanah kompleks perumahan PNS senilai Rp 6,3 miliar semasa menjabat Bupati Panajam Pser Utara, Kalimantan Timur, periode 2003-2008. Di tingkat kasasi di MA, Yusran divonis bersalah dan harus menjalani hukuman satu tahun enam bulan serta denda Rp 100 juta. Vonis jatuh pada tahun 2009. Vonis itu menggugurkan putusan Pengadilan Negeri Tanahgrogot pada Januari 2008 yang membebaskan Yusran dari dakwaan korupsi.

7. Sarjan Tahir, anggota DPR periode 2004-2009. Ia terlibat dalam perkara suap alih fungsi hutan mangrove untuk Pelabuhan Tanjung Api-api. Pengadilan Tindak Pidana Korupsi memvonisnya 4,5 tahun penjara.

8. Ismunarso, Bupati Sitobondo, Jawa Timur, periode 2005-2010. Ia tersandung korupsi APBD Kabupaten Situbondo 2005-2007 senilai Rp 43 miliar. Hakim Pengadilan Tindak Pindana Korupsi menjatuhkan vonis sembilan tahun penjara.

9. Yusak Yaluwo, Bupati Boven Digoel, Papua. Ia terlilit korupsi APBD 2005-2008 dan pengadaan tangker LCT 180 Wambon. Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menjatuhkan vonis 4,5 tahun penjara.

10. Amrun Daulay, anggota DPR periode 2009-2014 Dapil Sumut II. Ia menjadi tersangka dugaan korupsi dalam pengadaan mesin jahit dan sapi impor senilai Rp 25 miliar saat menjabat Dirjen Bantuan Jaminan Sosial dan Departemen Sosial.

11. Nazaruddin, anggota DPR periode 2009-2014 Dapil Jatim IV. Ini yang paling anyar. Ia menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan, dengan nilai proyek mencapai Rp 191 miliar.

12. Angielina Sondakh berasal dari Sulawesi utara. Sekarang ini telah ditahan oleh KPK karena dugaan Korupsi Pada pembangunan Wisma Atlet serta di Kementrian pendidikan.
Sampai saat ini masih ada nama kader dari Partai demokrat, yang disebut-disebut oleh media masa dalam beberapa bulan terakhir ini.

SURVEI LSN

Merosotnya suara Demokrat karena persepsi masyarakat menganggap partai ini terkorup. "Dari survei yang dilakukan LSN soal partai terkorup posisi Demokrat naik menjadi 70,5 persen setelah pada Oktober lalu kita survei itu hanya 51,4 persen. Ini mengakibatkan Demokrat mengalami kemerosotan elektabilitas sedangkan oposisi kebanjiran simpati," ujarnya.

Di urutan kedua partai terkorup adalah Partai Golkar. Partai pimpinan Aburizal Bakrie ini mendapat presentase 5,7 persen disusul PKS 4,4 persen.

Selain menyurvei pendapat masyarakat tentang partai terkorup, survei ini juga melakukan survei partai mana yang paling bersih. Dan Partai Hanura menjadi terbersih dengan presentase 13,5 persen. Sementara diurutan kedua ada PDIP dengan presentase 9,2 persen dan Gerindra 8,5 persen.
Survei LSN ini dilakukan pada 1-15 Maret. Survei melibatkan 1230 koresponden yang tersebar di 33 provinsi . Margin of error dalam survei ini sebesar 2,8 persen.

No comments:

Post a Comment