Pages

Tuesday 7 May 2013

DIALOG ANAK BANGSA : SEPUTAR POLEMIK REKOMENDASI GOLKAR di PILWALI MAKASSAR


Polemik seputar Rekomendasi Calon Golkar untuk PILWALI MAKASSAR yang akan digelar September nanti, terjawab sudah. Dalam dialog  Forum Anak Bangsa di salah satu tv lokal SulSel yang dihadiri oleh Nurdin Halid selaku Korwil Pemenangan Golkar Sulawesi, Firdaus Muhammad selaku pengamat politik dan Yudistira Ardy Rukka selaku Ketua Umum Forum Anak Bangsa-Indonesia.

Dalam diskusi live tersebut, terjawab sudah siapa bakal calon usungan GOLKAR dan terjawab sudah polemik opini yang terjadi selama ini. Surat ketetapan dari DPP yang ditandatangani oleh Aburizal Bakrie selaku Ketua Umum dan Idrus Marham selaku Sekjen Partai Golkar.

Dua hari sebelumnya dilakukan penyerahan rekomendasi tersebut disaksikan 10 pimpinan kecamatan (pincam) Golkar se-Kota Makassar termasuk Supomo dan keluarga besarnya serta tim pemenangannya yang dikomandoi Tan Malaka Guntur.

"Saya tegaskan sama sekali DPP tidak ada intervensi apapun kepada Supomo untuk menunjuk Kadir sebagai wakilnya," tegas Nurdin.
Menurutnya, penetapan Kadir untuk mendampingi Supomo sudah sesuai mekanisme dan aturan yang berlaku di partai.

"Jadi sekali lagi saya ingatkan, Demi Allah tidak ada intervensi saya dalam hal ini. Justeru pada saat penetapan calon pendamping Supomo saya tidak ada di kantor DPP," terang Nurdin.

Dia menjelaskan, meski dirinya memiliki kewenangan penuh dalam menandatangani penentuan pasangan Supomo, namun karena dirinya tak ingin dinilai otoriter maupun nepotisme, maka yang bertandatangan dalam rekomendasi tersebut adalah Sekjen DPP Idrus Marham dan Ketua Umum Abu Rizal Bakri.

"Saya tidak ingin ada konflik interest yang terjadi di Golkar apalagi dituding nepotisme. Makanya saya menarik diri dalam penetapan tersebut," katanya.

Mantan Ketua AMPI Sulsel ini menjelaskan, penetapan calon wakil Supomo diakuinya berdasarkan usulan Ketua DPD II Golkar Makassar.

"Penetapannya pun dinilai sudah sesuai mekanisme partai. Baik secara objektif dan subjektif. Termasuk salah satunya keberpihakan sebelum adanya keputusan," katanya.

Terkait tidak dilibatkannya DPD I Golkar Sulsel, Nurdin mengatakan tidak ada masalah jika tidak dilibatkan. Menurutnya, beberapa daerah juga seperti itu.

“Tidak masalah, boleh dilibatkan boleh juga tidak. Karena memang sesuai juklak dikatakan calon mengusulkan nama,“ jelasnya.

Nurdin mengatakan, tidak ada kaitan antara penetapan Kadir dan dirinya sebagai kakak kandung Kadir. Semua sudah berjalan sesuai dengan mekanisme.

“Di Golkar memang sudah terbisa menghadapi konflik antar internal, apalagi ada pihak yang tidak terakomodir keinginannya. Namun setelah ada penetapan ataupun keputusan dari DPP, semua harus patuh dan tunduk. Jadi jika ada pihak yang tidak terima silakan minggir dari Golkar," pungkasnya.

Menanggapi telah diterbitkannya SK rekomendasi DPP mengenai calon pendamping Supomo,  Kadir Halid yang ditemui di tempat sama membenarkan hal itu.

"Baru saja saya terima SK. Kenapa selama ini saya tidak banyak komentar karena rekomendasi ini yang saya tunggu," katanya sambil bersyukur atas terpilihnya sebagai pendamping Supomo.

Kendati demikian, Wakil Ketua DPD I Golkar Sulsel ini belum bersedia memperlihatkan nomor rekomendasi tersebut lantaran suratnya dalam keadaan tersegel dengan amplop putih.

Dia mengatakan, hari ini juga dirinya akan menggelar jumpa pers perihal penetapan serta terpilihnya sebagai pendamping Supomo.

"Hari ini saya akan perlihatkan ke publik nomor surat rekomendasinya. Ini bertujuan agar seluruh pihak tidak lagi menganggap rekomendasi tersebut palsu," tegas legislator Sulsel ini.

Tanggapan hal sama dikemukakan KETUA UMUM FAB-INDONESIA, yang akrab dipanggil YAR mengatakan : GOLKAR ini partai yang seksi, dan selalu diperbincangkan. Apabila terjadi riak internal, itu hanya intrik sesaat. tetapi kalau rekomendasi sudah dikeluarkan maka semua kader harus patuh terhadap aturan partai.

Terlepas dari semua itu, belajar dari kasus Bone dan Takalar, hasil akhir dari polemik itu adalah KEMENANGAN PARTAI GOLKAR.Selain itu pula, Makassar justru akan lebih dipertahankan, karena kemenangan GOLKAR 5 tahun lalu sebesar 67%, tandas YAR.

Auditor:FABI

No comments:

Post a Comment