Pages

Wednesday 15 May 2013

Bolos...Izin...atau memang tidak ada kolom tandatangan untuk ABSENSI...???


Data kehadiran anggota DPR yang dirilis Badan Kehormatan DPR kemarin cukup mencengangkan. Dari data tersebut, tampak semua pimpinan DPR juga minim hadir dalam rapat paripurna yang digelar pada 2012.

Misalnya saja pada masa sidang III 2011-2012 (9 Januari-12 April 2012), kehadiran Taufik Kurniawan cuma 40 persen, Pramono Anung 40 persen dan Anis Matta 20 persen. Selebihnya, mereka menyampaikan izin.

Pada masa sidang IV (14 Mei-13 Juli 2012), tercatat kehadiran Taufik Kurniawan 10 persen, Marzuki Alie 20 persen, Anis Matta 40 persen, Priyo Budi Santoso 10 persen dan Pramono Anung 20 persen. Selebihnya, mereka juga menyampaikan izin.

Pada masa sidang I (16 Agustus-25 Oktober 2012), kehadiran Taufik Kurniawan tercatat 33 persen, Marzuki Alie 44 persen, Anis Matta 44 persen, Pramono Anung 44 persen dan Priyo Budi Santoso 22 persen. Selebihnya, mereka izin.

Sedangkan pada masa sidang II (19 November-14 Desember 2012), tidak satu pun pimpinan DPR yang kehadirannya di rapat paripurna kurang dari 50 persen.

Menanggapi data BK tersebut, Wakil Ketua DPR Pramono Anung , punya alibi. Dia menjelaskan, pimpinan DPR dan pimpinan MPR memang tidak pernah hadir dalam sidang-sidang komisi.

"Hadir di paripurna hanya saat memimpin," kata Pramono lewat akun Twitternya, Selasa (14/5).

Juga melalui akun Twitter, Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari, menjelaskan nama-nama pimpinan DPR dan MPR memang tidak ada dalam daftar absen.

"Pimpinan mau tanda tangan hadir di mana wong kolom tanda tangan gak ada," ujar politikus Golkar itu.

Merespons data yang menurutnya tidak relevan itu, Hajriyanto mengatakan akan mengklarifikasi hal tersebut ke BK. Dalam data yang dimiliki BK DPR, pada masa sidang I tahun 2012-2013, Hajriyanto hanya menghadiri sidang paripurna sebanyak 22 persen.

Masa sidang ke II di tahun 2012-2013, Ketua DPP Golkar ini juga tercatat hanya menghadiri sidang paripurna sebanyak 25 persen. Sementara masa sidang III dan IV, Hajriyanto hanya menghadiri sidang paripurna sebanyak 30 persen dan 10 persen.

Menanggapi hal itu, Hajriyanto tidak terima dan membela diri. Menurut dia, dalam Tata tertib (Tatib) DPR RI sebagai pelaksanaan UU No 27 Tahun 2009 Tentang MD3, Pimpinan MPR/DPR tidak masuk dalam keanggotaan komisi, pansus, dan alat-alat kelengapan Dewan.

Dia menuturkan, dalam sidang paripurna DPR memang ada daftar absensi kehadiran. Hanya saja dalam daftar absensi tersebut nama-nama pimpinan MPR tidak ada kolom tanda tangan.

"Jadi, para pimpinan MPR memang tidak tanda tangan sama sekali di dalam daftar absensi karena memang tidak ada kolom tanda tangan. Walhasil, mestinya kehadiran pimpinan MPR jika dihitung berdasarkan tanda tangan adalah 0 persen. Sebab, memang tidak ada tanda tangan sama sekali di buku absensi itu," kata Hajriyanto dalam pesan singkat di Jakarta, Rabu (15/5).

Atas hal ini, dia pun mengaku tidak pernah absen sedikit pun dalam sidang paripurna DPR karena tak ada tempat untuk tanda tangan pimpinan MPR.

"Singkat kata, pertanyaannya kami mau tanda tangan di mana wong kolom untuk tanda tangan kehadiran memang tidak ada? Silahkan cek format daftar absensi kehadiran di DPR. Kolom tanda tangan memang kenyataannya tidak ada di daftar absensi itu," tegasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, sesuai dengan UU dan Tatib MPR/DPR, pimpinan MPR tidak harus menghadiri rapat. Sebab, kata dia, tugas pimpinan MPR melaksanakan protokoler mewakili lembaga. "Tugas protokoler itu seperti menerima tamu pimpinan parlemen negara sahabat, perdana menteri atau presiden negara lain, duta besar, dan delegasi-delegasi dalam dan luar negeri yang silih berganti datang bertamu," ungkap dia.

Oleh sebab itu, dia berpendapat, perlu ada peninjauan ulang dan pembenahan serta perbaikan ketentuan mengenai kehadiran pimpinan MPR/DPR.

"Jika memang harus hadir, maka tugas-tugas protokoler bagi pimpinan MPR haruslah dihapuskan. Di samping itu haruslah disediakan kolom tanda tangan pada daftar absensi (meskipun sudah ada absensi sidik jari secara elektronik). Ini penting agar tidak terjadi fitnah dan proses damaging seperti ini di belakang hari," tandasnya.

Sumber : http://www.merdeka.com/politik/semua-pimpinan-dpr-juga-malas-ngantor.html
              http://www.merdeka.com/tag/d/dpr/hadjriyanto-tidak-ada-kolom-tanda-tangan-untuk-pimpinan-mpr.html

No comments:

Post a Comment